JAKARTA – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyebut ada 10 Kementerian yang memiliki kinerja buruk dan tidak memuaskan. Namun, Presiden tidak menyebut nama 10 kementerian yang dimaksud.
“Sebagian menteri memiliki kinerja di bawah harapan. Ada 10 kementerian yang kinerjanya di bawah harapan,” ujar Presiden saat membuka rapat sidang kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (4/6).
Menurut Presiden, penilaian yang diberikannya pada kinerja 10 kementerian itu berdasarkan evaluasi yang dilakukan para menteri koordinator. Penilaian dari menteri koordinator itu dilakukan melalui absensi kehadiran menteri di sejumlah rapat koordinasi. Selain itu, kata Presiden, ia juga mendapat laporan dari UKP4 terkait kinerja kementerian di Kabinet Indonesia Bersatu II.
“Di berbagai sidang atau rapat kabinet atau rakor yang dipimpin oleh Menko, sejumlah menteri tak bisa hadir. Ada catatan kami. Tentu bukan karena sakit atau tugas yang sedang diemban dan kesimpulan itu faktual,” tegas Presiden.
Selain mendapat laporan, Presiden mengaku juga melakukan pengamatan sendiri atas kerja para menteri di bawah pimpinannya. Ia juga menampung masukan dan laporan yang didapat dari pengamatan masyarakat luas. Oleh karena itulah, Presiden merasa perlu mengingatkan kembali 10 kementerian itu dan meminta para menteri lebih fokus.
“Sebagian menteri dinilai terbagi konsentrasi, termasuk kesulitan mengatur waktu antara tugas pemerintahan dan kegiatan politik, ini harus kita cari solusi,” tandas Presiden. (flo/jpnn)
JAKARTA – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyebut ada 10 Kementerian yang memiliki kinerja buruk dan tidak memuaskan. Namun, Presiden tidak menyebut nama 10 kementerian yang dimaksud.
“Sebagian menteri memiliki kinerja di bawah harapan. Ada 10 kementerian yang kinerjanya di bawah harapan,” ujar Presiden saat membuka rapat sidang kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (4/6).
Menurut Presiden, penilaian yang diberikannya pada kinerja 10 kementerian itu berdasarkan evaluasi yang dilakukan para menteri koordinator. Penilaian dari menteri koordinator itu dilakukan melalui absensi kehadiran menteri di sejumlah rapat koordinasi. Selain itu, kata Presiden, ia juga mendapat laporan dari UKP4 terkait kinerja kementerian di Kabinet Indonesia Bersatu II.
“Di berbagai sidang atau rapat kabinet atau rakor yang dipimpin oleh Menko, sejumlah menteri tak bisa hadir. Ada catatan kami. Tentu bukan karena sakit atau tugas yang sedang diemban dan kesimpulan itu faktual,” tegas Presiden.
Selain mendapat laporan, Presiden mengaku juga melakukan pengamatan sendiri atas kerja para menteri di bawah pimpinannya. Ia juga menampung masukan dan laporan yang didapat dari pengamatan masyarakat luas. Oleh karena itulah, Presiden merasa perlu mengingatkan kembali 10 kementerian itu dan meminta para menteri lebih fokus.
“Sebagian menteri dinilai terbagi konsentrasi, termasuk kesulitan mengatur waktu antara tugas pemerintahan dan kegiatan politik, ini harus kita cari solusi,” tandas Presiden. (flo/jpnn)