30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menkes Pastikan Vaksinasi MR Jalan Terus

JAKARTA-Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memastikan program vaksinasi measles dan rubella (MR) tetap berjalan seperti biasa bagi masyarakat yang tidak mempersoalkan aspek kehalalannya.

“Kami tetap melakukan imunisasi, tentu bagi yang tidak terkait dengan isu halal ini. Apa pun juga kami sebagai Kemenkes tetap harus melindungi masyarakat dari penyakit-penyakit,” ucap Nila saat bertandang ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (3/8).

Bagi masyarakat yang masih menolak pelaksanaan imunisasi MR, kata Nila, dipersilakan untuk menunggu keluarnya fatwa MUI. Dia berharap proses sertifikasi halal vaksin MR tidak akan lama.

“Boleh menunggu fatwa dari MUI. Insyaallah dalam waktu tidak terlalu lama. Proses ini (imunisasi) akan berjalan dua bulan, Agustus dan September. Bagi yang tidak mempermasalahkan kehalalannya tetap berjalan,” tegasnya.

Pertemuan dengan Ketum MUI KH Ma’ruf Amin dan jajaran serta Direktur Utama PT Bio Farma selaku importir vaksin MR, membahas polemik sertifikasi halal yang berkembang di masyarakat.

Nila mengatakan, dalam pertemuan itu disepakati bahwa MUI akan melakukan proses sertifikasi halal. Dokumen-dokumen yang diperlukan segera diajukan oleh Bio Farma ke LPPOM MUI.

Dia memastikan bahwa Kemenkes juga akan menyurati Serum Institute of India (SII) selaku produsen vaksin MR, menanyakan bahan dalam pembuatan vaksin tersebut. Dia mengklaim bahwa tahun lalu juga sudah meminta bahannya, namun masih berporses hingga saat ini.

Namun ketika ditanya mengenai apa sebenarnya kandungan dalam vaksin MR berdasarkan laporan yang diterima Kemenkes, Nila mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya kan enggak tahu, saya bukan ininya. Silakan ke Bio Farma dan MUI,” pungkas Nila.(fat/jpnn/ala)

JAKARTA-Menteri Kesehatan Nila F Moeloek memastikan program vaksinasi measles dan rubella (MR) tetap berjalan seperti biasa bagi masyarakat yang tidak mempersoalkan aspek kehalalannya.

“Kami tetap melakukan imunisasi, tentu bagi yang tidak terkait dengan isu halal ini. Apa pun juga kami sebagai Kemenkes tetap harus melindungi masyarakat dari penyakit-penyakit,” ucap Nila saat bertandang ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (3/8).

Bagi masyarakat yang masih menolak pelaksanaan imunisasi MR, kata Nila, dipersilakan untuk menunggu keluarnya fatwa MUI. Dia berharap proses sertifikasi halal vaksin MR tidak akan lama.

“Boleh menunggu fatwa dari MUI. Insyaallah dalam waktu tidak terlalu lama. Proses ini (imunisasi) akan berjalan dua bulan, Agustus dan September. Bagi yang tidak mempermasalahkan kehalalannya tetap berjalan,” tegasnya.

Pertemuan dengan Ketum MUI KH Ma’ruf Amin dan jajaran serta Direktur Utama PT Bio Farma selaku importir vaksin MR, membahas polemik sertifikasi halal yang berkembang di masyarakat.

Nila mengatakan, dalam pertemuan itu disepakati bahwa MUI akan melakukan proses sertifikasi halal. Dokumen-dokumen yang diperlukan segera diajukan oleh Bio Farma ke LPPOM MUI.

Dia memastikan bahwa Kemenkes juga akan menyurati Serum Institute of India (SII) selaku produsen vaksin MR, menanyakan bahan dalam pembuatan vaksin tersebut. Dia mengklaim bahwa tahun lalu juga sudah meminta bahannya, namun masih berporses hingga saat ini.

Namun ketika ditanya mengenai apa sebenarnya kandungan dalam vaksin MR berdasarkan laporan yang diterima Kemenkes, Nila mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya kan enggak tahu, saya bukan ininya. Silakan ke Bio Farma dan MUI,” pungkas Nila.(fat/jpnn/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/