26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

3 Pilot Lion Nyabu Sebelum Terbang

Kemenhub Siapkan Sanksi

JAKARTA- Pilot Lion Air kembali tertangkap basah mengkonsumsi sabu. Saiful Salam (44) ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB di Hotel Garden Palace, Surabaya, di Kamar 2109, Sabtu (4/2) oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN). Ketika itu, ia tengah bermain kartu bersama tiga orang temannya.

Bersamanya, disita sabu dan alat isap sebagai barang bukti. Padahal ia dijadwalkan menerbangkan pesawat tujuan Surabaya–Makassar– Balikpapan–Surabaya pada pukul 06.00 WIB. Akibat kejadian ini Maskapai Lion Air pun terancam sanksi.

“Akan ada aturan yang ditegakkan untuk Lion Air,” jelas Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti.

Herry belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan. Kemenhub masih akan melakukan pemeriksaan. Namun dia menegaskan operasi narkoba atas pilot-pilot ini memang kerjasama BNN dengan Kemenhub. “Ini untuk membersihkan airlines,” jelasnya.

Sang pilot sendiri dipastikan akan dicabut izin profesinya sebagai pilot.

Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan kasus penangkapan pilot Lion, Hanum Adhyaksa, di Makassar bulan lalu. “Ini pengembangan kasus pertama. Dia mengaku ada yang lainnya,” kata Direktur Narkotika BNN, Benny Joshua Mamoto. Atas informasi Hanum, Benny bersama tujuh anggota BNN lantas menggerebek kapten pilot Lion Air rekan Hanum, yaitu Saiful Salam.

“Kami menangkap dia tadi subuh pukul 03.30 WIB di Hotel Grand Palace,” ujarnya. Dari tangannya disita 0,04 gram sabu dan alat pengisap alias bong. Di lokasi penangkapan, SS langsung dites urine. “Hasilnya positif,” kata Benny.

Kepala Humas BNN, Sumirat menyatakan Saiful Salam, sudah jadi incaran petugas BNN sejak sebulan lalu. “Sudah kami intai 3-4 minggu sebelumnya,” katanya.

Kini, Saiful sudah berada di Jakarta. Saiful tiba bersama tim BNN pukul 10.00 WIB tadi. “Sampai Jakarta sekitar jam 10-an,” kata Sumirat. Setelah itu Saiful diperiksa BNN. “Langsung melaksanakan pemeriksaan di BNN.” Ia menyatakan masih belum mengetahui jaringan narkoba di belakang sang pilot. “Jaringannya masih didalami,” kata Sumirat lagi.

Direktur Utama Maskapai Lion Air Edward Sirait mengaku kesulitan mengawasi pilot-pilotnya yang kecanduan narkotik dan obat berbahaya, seperti sabu-sabu. “Agak sulit untuk kami mengawasi mereka, segala macam imbauan sudah kami lakukan,” katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Februari 2012.

Edward menjelaskan kesulitan maskapainya itu menyangkut penangkapan beberapa pilot Lion Air yang mengkonsumsi sabu. “Beliau-beliau (menyebut para pilotnya) itu sudah dewasa dan mengerti hukum, tinggal kami yang memperkuat ketentuan awak pesawat,” kata Edward.

Maskapai sudah melakukan tes urine setiap enam bulan sekali. Karyawannya pun sudah mendapatkan informasi mengenai larangan tersebut.

“Tapi kami kan tidak mungkin mengawasi mereka setiap waktu,” ujar Edward. Soal sanksi dari Lion Air, Edward menyerahkannya kepada proses hukum. “Kami hormati proses hukum, yang penting jangan mencampur aduk urusan hukum dan kepegawaian,” katanya.

Saiful diduga mengkonsumsi sabu untuk menghapus rasa kantuk. Dokter RS Bhayangkara Polri yang biasa menangani pasien pengguna narkoba, Aisyah Dahlan memberikan penjelasan.

“Sekali mengkonsumsi sabu bisa terjaga hingga 24 jam,” ujarnya. Pada pertengahan bulan lalu, penerbang dari maskapai yang sama juga ditangkap oleh BNN ketika pesta sabu di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari pengembangan penangkapan inilah kasus kedua terungkap.

Sementara itu, penangkapan Pilot Lion Air Saiful Salam oleh BNN merupakan upaya membersihkan awak pesawat terbang dari jaringan narkotika. Pasalnya, pilot memiliki tugas besar menjaga keselamatan para penumpang saat menerbangkan pesawat sampai tujuan.

“Jangan dilihat berapa banyak sabu yang kami sita, tapi lihat dampak yang diakibatkan jika sang pilot nyabu lantas menerbangkan pesawat, ini menyangkut nyawa orang banyak,” tegas Kepala BNNP Jawa Timur Kombes Jan De Fretes. (net/jpnn)

 

Daftar Pilot Lion Air Tertangkap Nyabu

  1. 4 Februari 2012
    Saiful Salam ditangkap tim BNN di Hotel Garden Palace kamar 2109, Surabaya pukul 03.30 WIB atas dugaan penggunaan dan kepemilikan sabu 0,04 gram. Saiful ditangkap saat bermain kartu bersama tiga pilot lainnya di kamar 2109 pada pukul 03.30 WIB. Hasil tes urine diketahui SS positif menggunakan sabu. Sementara hasil tes urine kepada tiga pilot lainnya adalah negatif.
  2. 10 Januari 2012
    BNN menangkap pilot Lion Air bernama Hanum Adhyaksa di sebuah kamar karaoke Gran Clarion Makassar, Sulsel. Di ruang karaoke itu, Hanum ditangkap bersama seorang kontraktor dan tiga teman wanitanya. Dari saku si pilot ditemukan satu kantong plastik sabu-sabu 0,9 gram.
  3. 6 April 2011
    Awak kabin Lion Air bernama Winnie Raditya juga pernah ketangkap karena kedapatan menyimpan sabu di pakaian dalamnya. Winnie ditangkap Polres Jakarta Pusat di kosannya di Karet, Tanah Abang.
  4. 13 Juni 2011
    Pilot Lion Air lainnya bernama Muhammad Nasri tertangkap basah tengah berpesta sabu bersama rekannya Husni THamrin (kopilot) dan Imron, di Apartemen The Colour, Modernlan, Kota Tangerang. Ia ditangkap atas kepemilikan dan penggunaan narkotika jenis sabu dan empat butir ekstasi.

Kemenhub Siapkan Sanksi

JAKARTA- Pilot Lion Air kembali tertangkap basah mengkonsumsi sabu. Saiful Salam (44) ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB di Hotel Garden Palace, Surabaya, di Kamar 2109, Sabtu (4/2) oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN). Ketika itu, ia tengah bermain kartu bersama tiga orang temannya.

Bersamanya, disita sabu dan alat isap sebagai barang bukti. Padahal ia dijadwalkan menerbangkan pesawat tujuan Surabaya–Makassar– Balikpapan–Surabaya pada pukul 06.00 WIB. Akibat kejadian ini Maskapai Lion Air pun terancam sanksi.

“Akan ada aturan yang ditegakkan untuk Lion Air,” jelas Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti.

Herry belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan. Kemenhub masih akan melakukan pemeriksaan. Namun dia menegaskan operasi narkoba atas pilot-pilot ini memang kerjasama BNN dengan Kemenhub. “Ini untuk membersihkan airlines,” jelasnya.

Sang pilot sendiri dipastikan akan dicabut izin profesinya sebagai pilot.

Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan kasus penangkapan pilot Lion, Hanum Adhyaksa, di Makassar bulan lalu. “Ini pengembangan kasus pertama. Dia mengaku ada yang lainnya,” kata Direktur Narkotika BNN, Benny Joshua Mamoto. Atas informasi Hanum, Benny bersama tujuh anggota BNN lantas menggerebek kapten pilot Lion Air rekan Hanum, yaitu Saiful Salam.

“Kami menangkap dia tadi subuh pukul 03.30 WIB di Hotel Grand Palace,” ujarnya. Dari tangannya disita 0,04 gram sabu dan alat pengisap alias bong. Di lokasi penangkapan, SS langsung dites urine. “Hasilnya positif,” kata Benny.

Kepala Humas BNN, Sumirat menyatakan Saiful Salam, sudah jadi incaran petugas BNN sejak sebulan lalu. “Sudah kami intai 3-4 minggu sebelumnya,” katanya.

Kini, Saiful sudah berada di Jakarta. Saiful tiba bersama tim BNN pukul 10.00 WIB tadi. “Sampai Jakarta sekitar jam 10-an,” kata Sumirat. Setelah itu Saiful diperiksa BNN. “Langsung melaksanakan pemeriksaan di BNN.” Ia menyatakan masih belum mengetahui jaringan narkoba di belakang sang pilot. “Jaringannya masih didalami,” kata Sumirat lagi.

Direktur Utama Maskapai Lion Air Edward Sirait mengaku kesulitan mengawasi pilot-pilotnya yang kecanduan narkotik dan obat berbahaya, seperti sabu-sabu. “Agak sulit untuk kami mengawasi mereka, segala macam imbauan sudah kami lakukan,” katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Februari 2012.

Edward menjelaskan kesulitan maskapainya itu menyangkut penangkapan beberapa pilot Lion Air yang mengkonsumsi sabu. “Beliau-beliau (menyebut para pilotnya) itu sudah dewasa dan mengerti hukum, tinggal kami yang memperkuat ketentuan awak pesawat,” kata Edward.

Maskapai sudah melakukan tes urine setiap enam bulan sekali. Karyawannya pun sudah mendapatkan informasi mengenai larangan tersebut.

“Tapi kami kan tidak mungkin mengawasi mereka setiap waktu,” ujar Edward. Soal sanksi dari Lion Air, Edward menyerahkannya kepada proses hukum. “Kami hormati proses hukum, yang penting jangan mencampur aduk urusan hukum dan kepegawaian,” katanya.

Saiful diduga mengkonsumsi sabu untuk menghapus rasa kantuk. Dokter RS Bhayangkara Polri yang biasa menangani pasien pengguna narkoba, Aisyah Dahlan memberikan penjelasan.

“Sekali mengkonsumsi sabu bisa terjaga hingga 24 jam,” ujarnya. Pada pertengahan bulan lalu, penerbang dari maskapai yang sama juga ditangkap oleh BNN ketika pesta sabu di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari pengembangan penangkapan inilah kasus kedua terungkap.

Sementara itu, penangkapan Pilot Lion Air Saiful Salam oleh BNN merupakan upaya membersihkan awak pesawat terbang dari jaringan narkotika. Pasalnya, pilot memiliki tugas besar menjaga keselamatan para penumpang saat menerbangkan pesawat sampai tujuan.

“Jangan dilihat berapa banyak sabu yang kami sita, tapi lihat dampak yang diakibatkan jika sang pilot nyabu lantas menerbangkan pesawat, ini menyangkut nyawa orang banyak,” tegas Kepala BNNP Jawa Timur Kombes Jan De Fretes. (net/jpnn)

 

Daftar Pilot Lion Air Tertangkap Nyabu

  1. 4 Februari 2012
    Saiful Salam ditangkap tim BNN di Hotel Garden Palace kamar 2109, Surabaya pukul 03.30 WIB atas dugaan penggunaan dan kepemilikan sabu 0,04 gram. Saiful ditangkap saat bermain kartu bersama tiga pilot lainnya di kamar 2109 pada pukul 03.30 WIB. Hasil tes urine diketahui SS positif menggunakan sabu. Sementara hasil tes urine kepada tiga pilot lainnya adalah negatif.
  2. 10 Januari 2012
    BNN menangkap pilot Lion Air bernama Hanum Adhyaksa di sebuah kamar karaoke Gran Clarion Makassar, Sulsel. Di ruang karaoke itu, Hanum ditangkap bersama seorang kontraktor dan tiga teman wanitanya. Dari saku si pilot ditemukan satu kantong plastik sabu-sabu 0,9 gram.
  3. 6 April 2011
    Awak kabin Lion Air bernama Winnie Raditya juga pernah ketangkap karena kedapatan menyimpan sabu di pakaian dalamnya. Winnie ditangkap Polres Jakarta Pusat di kosannya di Karet, Tanah Abang.
  4. 13 Juni 2011
    Pilot Lion Air lainnya bernama Muhammad Nasri tertangkap basah tengah berpesta sabu bersama rekannya Husni THamrin (kopilot) dan Imron, di Apartemen The Colour, Modernlan, Kota Tangerang. Ia ditangkap atas kepemilikan dan penggunaan narkotika jenis sabu dan empat butir ekstasi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/