30 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Mahasiswi Buang Bayi di Plastik Kresek

JAKARTA-Warga Gang Sawo, belakang Kantor Imigrasi Jakarta Selatan lama di Jalan Mampang Prapatan, geger. Gara-gara ada bayi masih bertali pusar dibuang di tas kresek.

Bayi malang itu diketahui Jumat (4/3) sekitar pukul 09.00 WIB, di Gang Asem, RT 2/RW 1, sekitar 200 meter di belakang kantor Imigrasi Jaksel lama. Dituturkan Etis, seorang warga dan saksi mata yang rumahnya sekitar 20 meter dari lokasi kejadian, bayi itu diketahui di teras salah satu rumah kontrakan.

“Saat Mbak penghuni rumah itu menyapu teras, dia kaget karena ada daging dan darah terbungkus dalam kresek Alfamart. Saat dilihat kok gerak-gerak, dibuka kreseknya, ternyata nangis dan tahu isinya bayi,” ujar Etis.

Bayi itu, menurut Etis, masih ada tali pusarnya. Bayi malang itu berjenis kelamin laki-laki. “Sama Mbak itu langsung dibawa masuk ke dalam, diminyaki dan dibalut selimut,” jelas Etis.

Ternyata, yang menemukan bayi malang itu adalah sang ibunya sendiri. Ketua RT 2, Ujang, ketika ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, penemu bayi yang ternyata mengakui sebagai ibunya itu bernama Asthelos Inne Hergiayanti (20). Inne diketahui mengontrak salah satu rumah di Gang Sawo bersama temannya, Febri, sejak 18 Mei 2010 lalu. Namun Ujang mengatakan tak pernah melihat Inne.

Fakta ini diperkuat polisi, ketika memeriksa rumah kontrakan yang juga TKP tidak ditemukan berkas darah. Namun, polisi malah menemukan bekas-bekas darah dalam saluran got.

Asthelos Inne Hergiayanti sebenarnya tidak tega membuang bayi laki-laki yang baru saja dilahirkannya. Namun mahasiswi 20 tahun itu panik dan takut dimarahi ayahnya jika ketahuan hamil di luar nikah. “Aku ini takut, panik. Kalau sampai Bapak tahu, bisa ‘dimutilasi’ aku,” kata Inn. (net/bbs/jpnn)

JAKARTA-Warga Gang Sawo, belakang Kantor Imigrasi Jakarta Selatan lama di Jalan Mampang Prapatan, geger. Gara-gara ada bayi masih bertali pusar dibuang di tas kresek.

Bayi malang itu diketahui Jumat (4/3) sekitar pukul 09.00 WIB, di Gang Asem, RT 2/RW 1, sekitar 200 meter di belakang kantor Imigrasi Jaksel lama. Dituturkan Etis, seorang warga dan saksi mata yang rumahnya sekitar 20 meter dari lokasi kejadian, bayi itu diketahui di teras salah satu rumah kontrakan.

“Saat Mbak penghuni rumah itu menyapu teras, dia kaget karena ada daging dan darah terbungkus dalam kresek Alfamart. Saat dilihat kok gerak-gerak, dibuka kreseknya, ternyata nangis dan tahu isinya bayi,” ujar Etis.

Bayi itu, menurut Etis, masih ada tali pusarnya. Bayi malang itu berjenis kelamin laki-laki. “Sama Mbak itu langsung dibawa masuk ke dalam, diminyaki dan dibalut selimut,” jelas Etis.

Ternyata, yang menemukan bayi malang itu adalah sang ibunya sendiri. Ketua RT 2, Ujang, ketika ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, penemu bayi yang ternyata mengakui sebagai ibunya itu bernama Asthelos Inne Hergiayanti (20). Inne diketahui mengontrak salah satu rumah di Gang Sawo bersama temannya, Febri, sejak 18 Mei 2010 lalu. Namun Ujang mengatakan tak pernah melihat Inne.

Fakta ini diperkuat polisi, ketika memeriksa rumah kontrakan yang juga TKP tidak ditemukan berkas darah. Namun, polisi malah menemukan bekas-bekas darah dalam saluran got.

Asthelos Inne Hergiayanti sebenarnya tidak tega membuang bayi laki-laki yang baru saja dilahirkannya. Namun mahasiswi 20 tahun itu panik dan takut dimarahi ayahnya jika ketahuan hamil di luar nikah. “Aku ini takut, panik. Kalau sampai Bapak tahu, bisa ‘dimutilasi’ aku,” kata Inn. (net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/