JAKARTA – Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie meyakini PDI Perjuangan pada akhirnya mencalonkan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Alasannya, pria yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI itu telah mendongkrak elektabilitas PDI Perjuangan seiring dengan meningkatnya tingkat keterpilihan Jokowi sebagai calon presiden.
“Sejak tengah tahun lalu saya berkeyakinan, bahwa Jokowi akan ditetapkan sebagai capres dari PDI Perjuangan,” kata Jeffrie kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/3).
Jeffrie mengakui yang menentukan capres adalah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Kata dia, dengan kematangan berpolitik, Megawati tentu akan memilih Jokowi.
“Itu bisa terjadi karena PDI Perjuangan dipimpin oleh seorang ketua umum yang paling matang dan paling senior di negeri ini, Megawati Soekarnoputri. Beliau telah melalui pengalaman yang manis dan pahit, sejak era orde baru sampai kini,” katanya.
Dengan kematangan itu kata Jeffrie, Megawati memimpin PDI Perjuangan berhasil keluar dari proses penurunan suara partai dan kini mampu berbalik meningkat kembali suaranya. Bahkan kata dia, berpotensi memenangi pemilu legislatif 2014 dengan perolehan yang bahkan lebih tinggi dari perolehan pemilu 1999.
“Siapa pun saat ini sulit menyangkal bahwa PDI Perjuangan adalah partai dengan stok politisi muda potensial terbanyak di banding partai-partai lain. Jokowi, Risma, Puan Maharani, Ganjar, Maruarar, Helmy Fauzi, Arif Budimanta, Arya Bima, Budiman Sudjatmiko, Utut Adianto dan banyak nama-nama lainnya,” ucapnya.
Dengan banyaknya tokoh potensia muda yang dimiliki PDI Perjuangan, pembahasan untuk menebak siapa capres yang diusung tidak menarik lagi. Yang menarik menurut Jeffrie adalah calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.
“Justru yang menarik adalah menebak siapa yang akan menjadi calon wakil Presiden yang akan mendampingi Jokowi. Kalau saya boleh menggunakan intuisi saja maka figur cawapres tersebut adalah tetap Basuki T Purnama (Ahok) atau yang memiliki kriteria seperti Ahok, siapa dia? Kita tunggu saja,” pungkasnya. (awa/jpnn)