32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Demokrat Siap jika Anas Tersangka

JAKARTA – Setelah dua kali memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum, penyelidikan kasus Sport Centre Hambalang tampaknya bakal segera usai. Sebab, KPK memastikan bakal menggelar ekspos kasus tersebut pekan depan untuk menentukan apakah status perkara itu layak dinaikkan menjadi penyidikan atau tidak.

Kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos), Jubir KPK Johan Budi mengatakan kalau pihaknya bakal segera melakukan ekspos kasus tersebut. Namun, dia tidak tahu pasti kapan pertemuan tingkat tinggi antara penyelidik, petinggi KPK, dan unsur pimpinan itu bakal dilakukan.”Ya, minggu depan rencananya akan dilakukan ekspos,” ujarnya.

Dia mengatakan kalau dalam ekspos nanti akan dilakukan pendalaman terkait keterangan-keterangan yang sudah diambil dari terperiksa. Seperti diketahui, untuk kasus Hambalang KPK sudah memeriksa 70-an orang. Pertemuan itu juga untuk membahas apakah sudah ditemukan dua alat bukti yang cukup kuat atau belum.

Kalau sudah ada, tidak menutup kemungkinan KPK bakal langsung menaikkan status kasus tersebut ke penyidikan dan mengumumkan siapa tersangkanya. Ditanya dari unsur mana yang bakal menjadi tersangka, Johan mengaku tak tahu. “Saya tidak tahu siapa atau darimana yang akan dijadikan tersangka. Itu semua urusan penyelidik,” imbuhnya.

Kemarin, KPK memang kembali memeriksa Anas Urbaningrum. Namun, dia kembali membantah memiliki hubungan dengan proyek olah raga tersebut. Dia mengaku tidak pernah sekalipun melakukan pertemuan dengan PT Adhi Karya selaku pemenang tender. Bantahan itu dia sampaikan usai diperiksa KPK selama tujuh jam kemarin.

Anas mendatangi gedung KPK di Jalan H.R Rasuna Said, Kuningan, Jakarta sekitar pukul 10.00. Sama seperti kedatangannya yang pertama, kemarin Anas juga didampingi para “pengiringnya”. Beberapa petinggi PD itu adalah Ketua DPP PD Gede Pasek Suardika, dan Kepala Divisi Komunikasi Andi Nurpati.

Sebelum memasuki gedung KPK, kepada wartawan dia mengaku senang kembali diperiksa KPK. Sebab, itu berarti keterangannya dibutuhkan dalam mengungkap kasus yang menyeret beberapa nama petinggi PD itu. “Saya bersyukur keterangan yang sudah diberikan minggu lalu bermakna,” kata Anas.

Apalagi, saat dia membaca di media kalau keterangannya bakal didalami.(dim/kuh/bay/nw/jpnn)

JAKARTA – Setelah dua kali memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum, penyelidikan kasus Sport Centre Hambalang tampaknya bakal segera usai. Sebab, KPK memastikan bakal menggelar ekspos kasus tersebut pekan depan untuk menentukan apakah status perkara itu layak dinaikkan menjadi penyidikan atau tidak.

Kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos), Jubir KPK Johan Budi mengatakan kalau pihaknya bakal segera melakukan ekspos kasus tersebut. Namun, dia tidak tahu pasti kapan pertemuan tingkat tinggi antara penyelidik, petinggi KPK, dan unsur pimpinan itu bakal dilakukan.”Ya, minggu depan rencananya akan dilakukan ekspos,” ujarnya.

Dia mengatakan kalau dalam ekspos nanti akan dilakukan pendalaman terkait keterangan-keterangan yang sudah diambil dari terperiksa. Seperti diketahui, untuk kasus Hambalang KPK sudah memeriksa 70-an orang. Pertemuan itu juga untuk membahas apakah sudah ditemukan dua alat bukti yang cukup kuat atau belum.

Kalau sudah ada, tidak menutup kemungkinan KPK bakal langsung menaikkan status kasus tersebut ke penyidikan dan mengumumkan siapa tersangkanya. Ditanya dari unsur mana yang bakal menjadi tersangka, Johan mengaku tak tahu. “Saya tidak tahu siapa atau darimana yang akan dijadikan tersangka. Itu semua urusan penyelidik,” imbuhnya.

Kemarin, KPK memang kembali memeriksa Anas Urbaningrum. Namun, dia kembali membantah memiliki hubungan dengan proyek olah raga tersebut. Dia mengaku tidak pernah sekalipun melakukan pertemuan dengan PT Adhi Karya selaku pemenang tender. Bantahan itu dia sampaikan usai diperiksa KPK selama tujuh jam kemarin.

Anas mendatangi gedung KPK di Jalan H.R Rasuna Said, Kuningan, Jakarta sekitar pukul 10.00. Sama seperti kedatangannya yang pertama, kemarin Anas juga didampingi para “pengiringnya”. Beberapa petinggi PD itu adalah Ketua DPP PD Gede Pasek Suardika, dan Kepala Divisi Komunikasi Andi Nurpati.

Sebelum memasuki gedung KPK, kepada wartawan dia mengaku senang kembali diperiksa KPK. Sebab, itu berarti keterangannya dibutuhkan dalam mengungkap kasus yang menyeret beberapa nama petinggi PD itu. “Saya bersyukur keterangan yang sudah diberikan minggu lalu bermakna,” kata Anas.

Apalagi, saat dia membaca di media kalau keterangannya bakal didalami.(dim/kuh/bay/nw/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/