32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Angka Kemiskinan Meningkat, Mensos Dinilai Lelet

JAKARTA – Kerja Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri dianggap lelet. Akibat kerja yang lamban ini, menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu diminta bertanggung jawab atas tingginya akan kemiskinan yang terus meningkat. “Mensos harus bertanggungjawab, masih banyaknya masyarakat yang miskin, saya nilai mensos gagal,” kata Presidium  Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Keadilan (Kamerad), Haris Pertama, saat berbuka puasa dengan anak yatim di Masjid Al Hidayah, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (4/8). Haris menjelaskan, tingginya angka kemiskinan itu ditandai dengan semakin banyaknya gelandangan atau pengemis yang berkeliraran di sejumlah masjid pada saat bulan Ramadan. Padahal kata dia, banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bernaung di bawah Kemensos untuk melakukan pemberdayaan.

“Mana yang menyalurkan bantuan kemasyarakat mana yang tidak. Ini harus segera di evaluasi,” tegasnya.

Kamerad pun mengaku kecewa dengan kerja Mensos. Apalagi kata dia, banyak tangan yang ingin mencoba membantu memberikan perhatian kepada warga miskin dengan meminta bantuan dari Kemensos, tapi proses birokrasinya sangat ribet. “Prosesnya sangat ribet dan berbelit-belit,”ujarnya.

Haris juga menyampaikan bahwa sebagai bentuk kepedulian, dirinya beserta teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta, pemuda yang bergabung di Kamerad mengadakan baksos dan buka puasa bersama dengan kaum dhuafa dan anak-anak yatim.

“Kami berikan santunan kepada 120 anak yatim dan kaum dhuafa. Ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada orang-orang yang tidak mampu, dan sebagai bentuk nyata bahwa mahasisw bukan hanya demo. Kita ingin masyarakat memberikan stigma bahwa mahasiswa juga bisa membantu masyarakat,” tegasnya seraya meneyebutkan santunan ini juga didukung oleh teman-teman mahasiswa dari sejumlah kampus lain. (awa/jpnn)

JAKARTA – Kerja Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri dianggap lelet. Akibat kerja yang lamban ini, menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu diminta bertanggung jawab atas tingginya akan kemiskinan yang terus meningkat. “Mensos harus bertanggungjawab, masih banyaknya masyarakat yang miskin, saya nilai mensos gagal,” kata Presidium  Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Keadilan (Kamerad), Haris Pertama, saat berbuka puasa dengan anak yatim di Masjid Al Hidayah, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (4/8). Haris menjelaskan, tingginya angka kemiskinan itu ditandai dengan semakin banyaknya gelandangan atau pengemis yang berkeliraran di sejumlah masjid pada saat bulan Ramadan. Padahal kata dia, banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bernaung di bawah Kemensos untuk melakukan pemberdayaan.

“Mana yang menyalurkan bantuan kemasyarakat mana yang tidak. Ini harus segera di evaluasi,” tegasnya.

Kamerad pun mengaku kecewa dengan kerja Mensos. Apalagi kata dia, banyak tangan yang ingin mencoba membantu memberikan perhatian kepada warga miskin dengan meminta bantuan dari Kemensos, tapi proses birokrasinya sangat ribet. “Prosesnya sangat ribet dan berbelit-belit,”ujarnya.

Haris juga menyampaikan bahwa sebagai bentuk kepedulian, dirinya beserta teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta, pemuda yang bergabung di Kamerad mengadakan baksos dan buka puasa bersama dengan kaum dhuafa dan anak-anak yatim.

“Kami berikan santunan kepada 120 anak yatim dan kaum dhuafa. Ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada orang-orang yang tidak mampu, dan sebagai bentuk nyata bahwa mahasisw bukan hanya demo. Kita ingin masyarakat memberikan stigma bahwa mahasiswa juga bisa membantu masyarakat,” tegasnya seraya meneyebutkan santunan ini juga didukung oleh teman-teman mahasiswa dari sejumlah kampus lain. (awa/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/