30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Syukran Masih Aman

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pernyataan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara, Raja Bonaran Situmeang, yang menuding Wakil Bupati Tapteng, Syukran Tanjung, pernah bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, semakin membuat bola panas kasus dugaan suap di  tubuh MK melebar jauh.

Syukran Tanjung//file/sumut pos
Syukran Tanjung//file/sumut pos

Pasalnya, pada pernyataannya kepada wartawan usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi Jumat (3/1) lalu, Bonaran bahkan menyatakan pertemuan tersebut berlangsung saat saat perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilbup Tapteng, bergulir di MK, April 2011 lalu.

Namun menanggapi informasi tersebut,  KPK belum bersedia berbicara terlalu jauh.  Saat dihubungi koran ini di Jakarta, Minggu (5/1), Juru Bicara KPK, Johan Budi, hanya menyatakan dalam melaksanakan tugas, lembaga antirasuah tersebut tentunya senantiasa mendalami semua informasi maupun bukti-bukti yang dibutuhkan.

“Tapi memang sampai hari ini belum ada informasi itu,” ujarnya menjawab pertanyaan apakah KPK sudah menjadwalkan kapan pemeriksaan Syukran Tanjung sebagai saksi untuk kasus Akil, dilakukan.

Demikian juga saat ditanya, sejauh mana kemungkinan Syukran akan dipanggil KPK,  Johan mengaku belum memperoleh informasi dari penyidik terkait hal tersebut. Menurutnya, dipanggil atau tidak Syukran sebagai saksi, sepenuhnya menjadi kewenangan penyidik. Karena itu ia mengaku belum dapat memastikan.

“Saya tidak tahu apakah ke depan perlu keterangan dia (Syukran),” katanya.

Sebagaimana diketahui, Bonaran mengaku telah diperiksa penyidik KPK sebagai saksi, dengan materi pemeriksaan hubungan dirinya dengan Akil Mochtar. Ia mengaku tidak memiliki hubungan dan sama sekali belum pernah bertemu AM.

Yang mengejutkan, Bonaran justru mengungkap kalau Syukran pernah bertemu AM. Pertemuan keduanya terjadi awal April 2011 lalu di Akbar Institut, Jakarta.

Mantan Kuasa Hukum Anggodo Widjojo terkait dugaan korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Kementerian Kehutanan tahun 2009 lalu ini, mengaku marah besar saat mengetahui adanya pertemuan Syukran dengan Akil.

“Saya marah besar. Saya katakan itu tidak boleh dilakukan. Perkara yang sudah di depan mata untuk menang, itu akan menjadi bisa buyar. Seharusnya kita bisa tahu etika,” katanya menirukan apa yang ia ucapkan ke Sukron saat itu.

Dengan diperiksanya Bonaran sebagai saksi, maka tercatat setidaknya penyidik KPK telah memeriksa sebelas saksi untuk Akil yang berkaitan dengan Pilkada Tapteng. Antara lain mantan Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution, istri Irham, Khalijah Lubis, mantan anggota DPRD Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, ajudan Bonaran, Daniel Situmeang, Kuasa Hukumnya Thomson Situmeang dan Ria Anna Irene Sinaga.

Selain itu juga telah diperiksa sejumlah pengusaha yang diduga memberi pinjaman kepada Bonaran, saat perkara pilkada Tapteng tengah berproses di MK. Antara lain Hetbin Pasaribu dan Aswar Pasaribu. Saksi lain, Ketua KPU Tapteng, Dewi Eilrina dan seorang ibu rumah tangga Vera Meliana Sibarani.(gir/rbb)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pernyataan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara, Raja Bonaran Situmeang, yang menuding Wakil Bupati Tapteng, Syukran Tanjung, pernah bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, semakin membuat bola panas kasus dugaan suap di  tubuh MK melebar jauh.

Syukran Tanjung//file/sumut pos
Syukran Tanjung//file/sumut pos

Pasalnya, pada pernyataannya kepada wartawan usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi Jumat (3/1) lalu, Bonaran bahkan menyatakan pertemuan tersebut berlangsung saat saat perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilbup Tapteng, bergulir di MK, April 2011 lalu.

Namun menanggapi informasi tersebut,  KPK belum bersedia berbicara terlalu jauh.  Saat dihubungi koran ini di Jakarta, Minggu (5/1), Juru Bicara KPK, Johan Budi, hanya menyatakan dalam melaksanakan tugas, lembaga antirasuah tersebut tentunya senantiasa mendalami semua informasi maupun bukti-bukti yang dibutuhkan.

“Tapi memang sampai hari ini belum ada informasi itu,” ujarnya menjawab pertanyaan apakah KPK sudah menjadwalkan kapan pemeriksaan Syukran Tanjung sebagai saksi untuk kasus Akil, dilakukan.

Demikian juga saat ditanya, sejauh mana kemungkinan Syukran akan dipanggil KPK,  Johan mengaku belum memperoleh informasi dari penyidik terkait hal tersebut. Menurutnya, dipanggil atau tidak Syukran sebagai saksi, sepenuhnya menjadi kewenangan penyidik. Karena itu ia mengaku belum dapat memastikan.

“Saya tidak tahu apakah ke depan perlu keterangan dia (Syukran),” katanya.

Sebagaimana diketahui, Bonaran mengaku telah diperiksa penyidik KPK sebagai saksi, dengan materi pemeriksaan hubungan dirinya dengan Akil Mochtar. Ia mengaku tidak memiliki hubungan dan sama sekali belum pernah bertemu AM.

Yang mengejutkan, Bonaran justru mengungkap kalau Syukran pernah bertemu AM. Pertemuan keduanya terjadi awal April 2011 lalu di Akbar Institut, Jakarta.

Mantan Kuasa Hukum Anggodo Widjojo terkait dugaan korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Kementerian Kehutanan tahun 2009 lalu ini, mengaku marah besar saat mengetahui adanya pertemuan Syukran dengan Akil.

“Saya marah besar. Saya katakan itu tidak boleh dilakukan. Perkara yang sudah di depan mata untuk menang, itu akan menjadi bisa buyar. Seharusnya kita bisa tahu etika,” katanya menirukan apa yang ia ucapkan ke Sukron saat itu.

Dengan diperiksanya Bonaran sebagai saksi, maka tercatat setidaknya penyidik KPK telah memeriksa sebelas saksi untuk Akil yang berkaitan dengan Pilkada Tapteng. Antara lain mantan Ketua KPU Sumut, Irham Buana Nasution, istri Irham, Khalijah Lubis, mantan anggota DPRD Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, ajudan Bonaran, Daniel Situmeang, Kuasa Hukumnya Thomson Situmeang dan Ria Anna Irene Sinaga.

Selain itu juga telah diperiksa sejumlah pengusaha yang diduga memberi pinjaman kepada Bonaran, saat perkara pilkada Tapteng tengah berproses di MK. Antara lain Hetbin Pasaribu dan Aswar Pasaribu. Saksi lain, Ketua KPU Tapteng, Dewi Eilrina dan seorang ibu rumah tangga Vera Meliana Sibarani.(gir/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/