28 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Sumut Kehilangan Ekonom Andal dan Pemberani

In Memoriam Jhon Tafbu Ritonga

Senin (5/11) pagi, pukul 10.40 WIB, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kehilangan seorang putra daerah terbaiknya, Jhon Tafbu Ritonga. Sosok yang selama ini dikenal sebagai ekonom dan masih menjabat Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sumatera Utara (USU) ini menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Materna, Medan.

Seorang keluarga almarhum,  Fahmi Natigor Nasution mengatakan, Jhon Tafbu meninggal karena inveksi paru-paru. Ia menjalani perawatan di RS Materna, Medan, sejak Jumat (2/11) siang, karena mengalami demam tinggi. Kondisinya semakin menurun hingga pada Sabtu (3/11) malam, pihak RS Materna harus memasukkan Jhon Tafbu ke ruang  ICU.

“Sebelumnya saya tidak pernah mendengar ada keluhan sakit paru paru yang diderita Pak Jhon,” sebut Fahmi. Rencananya almarhum akan dikebumikan di kampung kelahirannya di Desa Sigabu, Aek Buru, Rantau Parapat.

Almarhum Jhon Tafbu meninggalkan seorang istri, Nurhayati Siregar dan empat anak, yakni Haroni Doli, Walad Altsani, Nurfatimah dan Ahmad Tutamana serta satu orang cucu.

Kepergian almarhum dalam usia di usia 57 tahun mengejutkan banyak pihak. Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, secara tegas dan gamblang mengungkapkan, kepergian Jhon Tafbu merupakan sebuah kehilangan besar bagi Sumut. Karena, menurut Rahudman, semasa hidupnya Jhon Tafbu senantiasa memberikan kontribusi bagi Sumut, khususnya dalam pengembangan ekonomi.

“Atas nama Pemerintah Kota (Pemko)M edan dan pribadi, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya putra terbaik Sumut,” katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan, M Hatta juga menyebutkan sosok Jhon Tafbu sebagai tokoh umat Islam di Sumut. “Ini merupakan kehilangan sangat dengan mendadak, namun enggak ada yang mampu menghalangi Ketentuan Allah,karena setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada-Nya,” tukasnya.

Di mata koleganya, almarhum dikenal banyak melahirkan ide-ide kreatif. “Beliau salah satu penggagas ekonomi syariah di Sumut, membawa kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Sumut,” ungkap Mantan Dirut Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu.

Sedangkan itu, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Bahdin Nur Tanjung menilai, sosok Jhon Tafbu sebagai ilmuwan dan pemimpin andal dan penuh kedisiplinan pejuang kebenaran.

Kehilangan mendalam turut dirasakan mahasiswanya.  Hamidah Ramadhani, mahasiswi Jurusan Akuntansi FE USU ini,  menyebutkan sosok almarhum Jhon Tafbu adalah sosok sederhana, dan layak dijadikan panutan dalam mengembangkan ilmu ekonomi, terlebih bidang kewirausahaan. “Bapak adalah guru besar, kami mahasiswa sangat dan sangat kehilangan sekali sosok beliau yang serius namun santai,” tambah Freddy, mahasiswa Jurusan Manajemen FE USU angkatan 2012, di rumah duka di Jalan Tridharma, No 124, Kampus USU. (ari)

In Memoriam Jhon Tafbu Ritonga

Senin (5/11) pagi, pukul 10.40 WIB, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kehilangan seorang putra daerah terbaiknya, Jhon Tafbu Ritonga. Sosok yang selama ini dikenal sebagai ekonom dan masih menjabat Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sumatera Utara (USU) ini menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Materna, Medan.

Seorang keluarga almarhum,  Fahmi Natigor Nasution mengatakan, Jhon Tafbu meninggal karena inveksi paru-paru. Ia menjalani perawatan di RS Materna, Medan, sejak Jumat (2/11) siang, karena mengalami demam tinggi. Kondisinya semakin menurun hingga pada Sabtu (3/11) malam, pihak RS Materna harus memasukkan Jhon Tafbu ke ruang  ICU.

“Sebelumnya saya tidak pernah mendengar ada keluhan sakit paru paru yang diderita Pak Jhon,” sebut Fahmi. Rencananya almarhum akan dikebumikan di kampung kelahirannya di Desa Sigabu, Aek Buru, Rantau Parapat.

Almarhum Jhon Tafbu meninggalkan seorang istri, Nurhayati Siregar dan empat anak, yakni Haroni Doli, Walad Altsani, Nurfatimah dan Ahmad Tutamana serta satu orang cucu.

Kepergian almarhum dalam usia di usia 57 tahun mengejutkan banyak pihak. Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, secara tegas dan gamblang mengungkapkan, kepergian Jhon Tafbu merupakan sebuah kehilangan besar bagi Sumut. Karena, menurut Rahudman, semasa hidupnya Jhon Tafbu senantiasa memberikan kontribusi bagi Sumut, khususnya dalam pengembangan ekonomi.

“Atas nama Pemerintah Kota (Pemko)M edan dan pribadi, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya putra terbaik Sumut,” katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan, M Hatta juga menyebutkan sosok Jhon Tafbu sebagai tokoh umat Islam di Sumut. “Ini merupakan kehilangan sangat dengan mendadak, namun enggak ada yang mampu menghalangi Ketentuan Allah,karena setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada-Nya,” tukasnya.

Di mata koleganya, almarhum dikenal banyak melahirkan ide-ide kreatif. “Beliau salah satu penggagas ekonomi syariah di Sumut, membawa kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Sumut,” ungkap Mantan Dirut Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu.

Sedangkan itu, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Bahdin Nur Tanjung menilai, sosok Jhon Tafbu sebagai ilmuwan dan pemimpin andal dan penuh kedisiplinan pejuang kebenaran.

Kehilangan mendalam turut dirasakan mahasiswanya.  Hamidah Ramadhani, mahasiswi Jurusan Akuntansi FE USU ini,  menyebutkan sosok almarhum Jhon Tafbu adalah sosok sederhana, dan layak dijadikan panutan dalam mengembangkan ilmu ekonomi, terlebih bidang kewirausahaan. “Bapak adalah guru besar, kami mahasiswa sangat dan sangat kehilangan sekali sosok beliau yang serius namun santai,” tambah Freddy, mahasiswa Jurusan Manajemen FE USU angkatan 2012, di rumah duka di Jalan Tridharma, No 124, Kampus USU. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/