25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Lagi, Polisi Tewas di Papua

JAKARTA- Bumi Cendrawasih rupanya menjadi medan paling banyak memakan korban untuk satuan Brigade Mobil (Brimob) Polri. Sebelas hari setelah peristiwa penembakan anggota Brimob Bripda Sukarno di Puncak Jaya, satu lagi anggota korps berlambang bunga teratai itu meregang nyawa di Papua.
Briptu Ronald Sopamena, tewas setelah patroli Brimob Polda Papua disergap kelompok tak dikenal di areal pertambangan Freeport. Lokasinya berada di Mile 37, Mimika Papua. “Tadi pagi (kemarin, red) sekitar pukul 8.15 anggota kita gugur,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Polri Brigjen Muhammad Taufik di Mabes Polri kemarin (7/2).

Taufik menjelaskan, awalnya tim patroli anggota Brimob Polda Papua mendapatkan informasi adanya pergerakan kelompok bersenjata di sekitar Mile 37. Pada saat bersamaan, regu yang berasal dari Detasemen B Mimika itu memang sedang melaksanakan kegiatan penyisiran dan patroli di sekitar daerah tanggul timur PT Freeport Indonesia.

“Kelompok itu muncul tiba-tiba sehingga terjadi kontak tembak,” jelas jenderal bintang satu ini. Ronald terkena peluru di kepala sehingga nyawanya tak tertolong. “Sempat dievakuasi tapi lukanya sangat serius sehingga meninggal di perjalanan,” tambah Taufik. (rdl/jpnn)

JAKARTA- Bumi Cendrawasih rupanya menjadi medan paling banyak memakan korban untuk satuan Brigade Mobil (Brimob) Polri. Sebelas hari setelah peristiwa penembakan anggota Brimob Bripda Sukarno di Puncak Jaya, satu lagi anggota korps berlambang bunga teratai itu meregang nyawa di Papua.
Briptu Ronald Sopamena, tewas setelah patroli Brimob Polda Papua disergap kelompok tak dikenal di areal pertambangan Freeport. Lokasinya berada di Mile 37, Mimika Papua. “Tadi pagi (kemarin, red) sekitar pukul 8.15 anggota kita gugur,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Polri Brigjen Muhammad Taufik di Mabes Polri kemarin (7/2).

Taufik menjelaskan, awalnya tim patroli anggota Brimob Polda Papua mendapatkan informasi adanya pergerakan kelompok bersenjata di sekitar Mile 37. Pada saat bersamaan, regu yang berasal dari Detasemen B Mimika itu memang sedang melaksanakan kegiatan penyisiran dan patroli di sekitar daerah tanggul timur PT Freeport Indonesia.

“Kelompok itu muncul tiba-tiba sehingga terjadi kontak tembak,” jelas jenderal bintang satu ini. Ronald terkena peluru di kepala sehingga nyawanya tak tertolong. “Sempat dievakuasi tapi lukanya sangat serius sehingga meninggal di perjalanan,” tambah Taufik. (rdl/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/