JOGJAKARTA- Sebuah boks ATM milik Bank BRI di Jalan Affandi, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), hangus dilalap api kemarin (7/10) pukul 01.50. Diduga, ATM di depan swalayan Vikita itu sengaja dibakar.
Warga sekitar bahkan menduga boks ATM itu dibom. Sebab, warga mendengar bunyi ledakan saat boks ATM tersebut dilalap api. Namun, Kapolda DIJ Brigjen Polisi Tjuk Basuki mengatakan, aksi tersebut bukan terorisme, bukan pula pengeboman. “Ini modus baru pembobolan uang di boks ATM,” ujarnya setelah memeriksa seorang terduga pelaku di Mapolsek Depok barat.
Menurut Kapolda, pembakaran ATM kemarin memang mengakibatkan suara ledakan. Hasil pemeriksaan tim laboratorium forensik Polda DIJ, kata dia, menunjukkan bahwa suara ledakan berasal dari layar monitor yang pecah karena panas. “Layar monitor ATM meledak karena terkena asap panas pekat yang tak bisa keluar dari dalam boks ATM,” terangnya.
Tjuk menegaskan, suara ledakan itu bukan bom, bukan pula bom molotov. Diduga, pelaku menggunakan minyak tanah. “Jadi, ATM itu terbakar dulu sebelum meledak. Bahkan, saat ada sesuatu yang meledak, pelaku justru kaget dan langsung melarikan diri sebelum berhasil mengambil uang,” terangnya.
Selain menangkap seorang lelaki berambut sebahu yang diduga pelaku, polisi mengamankan sebuah tas hitam yang diduga milik pelaku. Polisi menemukan kartu identitas pers dari dompet dalam tas tersebut. Kartu pers itu atas nama Roni dari Indonesiaekspresnews.com. Diamankan pula motor Supra nopol BK 6970 UJ.
Setelah olah TKP, polisi mengejar pelaku lain. Tadi malam, tiga pelaku telah diamankan.
Mereka adalah Bl, Rr, dan Ss. Terduga pelaku lain, Kl, masih buron. Kapolda menegaskan, tiga orang itu masih diperiksa sebagai saksi, bukan tersangka. “Bl ditangkap di sekitar lokasi kejadian,” ungkap Kapolda.(yog/jpnn)