25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tank Leopard jadi Primadona

JAKARTA- Pameran senjata terbesar di Asia Tenggara resmi dibuka di arena Jakarta International Expo kemarin (7/11). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal membuka acara ini dan digantikan Wakil Presiden Boediono. “Industri pertahanan Indonesia harus terus berbenah karena ini pasar yang sangat prosepektif,”ujar Boediono.

Perdagangan senjata di seluruh dunia mencapai USD 1.738 miliar. “Ini sekitar 10 kali APBN kita, jadi ini pasar yang sangat terbuka bagi industri pertahanan negara kita,” ujar mantan menteri keuangan dan gubernur Bank Indonesia itu.

Belanja militer Indonesia memang masih kecil, yakni sekitar 0,7 persen dari produk domestik bruto (pdb). Sebagai perbandingan, AS menganggarkan 4,7 persen dari PDB dan Arab Saudi 10 persen. “Memang belanja kita hitungannya masih kecil. Walaupun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sangat meningkat,” kata Boediono.

Pembukaan pameran dimeriahkan atraksi Jupiter Aerobatic Show dan atraksi Pegasus Team dengan helikopter EC-120B Colibri.
Pada pameran yang diikuti 50 negara dan 600 perusahaan itu pabrikan Rheinmetall menjadi primadona para pengunjung yang terdiri dari atase pertahanan, pejabat kedutaan besar dan tamu-tamu penting negara itu. Rheinmetall menghadirkan MBT (main battle tank) Leopard yang dinanti-nanti publik.

Indonesia memesan 103 tank Leopard dari Rheinmetall Jerman yang datang secara bertahap. “Kualitas tank ini siap digunakan. Ready to combat,” kata staf ahli Menteri Pertahanan Mayjen Hartind Asrin.

Pabrikan lain yang menarik perhatian adalah Embraer dari Brasil yang memproduksi pesawat Super Tucano. Indonesia juga memesan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco. Juga, pabrikan Sukhoi, Brahmos,  Lundin, Lockheed Martin, dan Damen Schelde Naval Shipbuilding. (rdl/ca/jpnn)

JAKARTA- Pameran senjata terbesar di Asia Tenggara resmi dibuka di arena Jakarta International Expo kemarin (7/11). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal membuka acara ini dan digantikan Wakil Presiden Boediono. “Industri pertahanan Indonesia harus terus berbenah karena ini pasar yang sangat prosepektif,”ujar Boediono.

Perdagangan senjata di seluruh dunia mencapai USD 1.738 miliar. “Ini sekitar 10 kali APBN kita, jadi ini pasar yang sangat terbuka bagi industri pertahanan negara kita,” ujar mantan menteri keuangan dan gubernur Bank Indonesia itu.

Belanja militer Indonesia memang masih kecil, yakni sekitar 0,7 persen dari produk domestik bruto (pdb). Sebagai perbandingan, AS menganggarkan 4,7 persen dari PDB dan Arab Saudi 10 persen. “Memang belanja kita hitungannya masih kecil. Walaupun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sangat meningkat,” kata Boediono.

Pembukaan pameran dimeriahkan atraksi Jupiter Aerobatic Show dan atraksi Pegasus Team dengan helikopter EC-120B Colibri.
Pada pameran yang diikuti 50 negara dan 600 perusahaan itu pabrikan Rheinmetall menjadi primadona para pengunjung yang terdiri dari atase pertahanan, pejabat kedutaan besar dan tamu-tamu penting negara itu. Rheinmetall menghadirkan MBT (main battle tank) Leopard yang dinanti-nanti publik.

Indonesia memesan 103 tank Leopard dari Rheinmetall Jerman yang datang secara bertahap. “Kualitas tank ini siap digunakan. Ready to combat,” kata staf ahli Menteri Pertahanan Mayjen Hartind Asrin.

Pabrikan lain yang menarik perhatian adalah Embraer dari Brasil yang memproduksi pesawat Super Tucano. Indonesia juga memesan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco. Juga, pabrikan Sukhoi, Brahmos,  Lundin, Lockheed Martin, dan Damen Schelde Naval Shipbuilding. (rdl/ca/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/