25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Deteksi Upaya Serangan Siber Jelang KTT G20, Panglima TNI Tegaskan Kesiapan Pengamanan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – TNI dan Polri telah melaksanakan Apel Gelar Pasukan untuk tugas pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Senin (7/11). Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan bahwa Komando Gabungan Terpadu Pengamanan KTT G20 yang dia pimpin sudah siap. Dia tidak menampik ada upaya serangan di ruang siber. Namun, masalah itu sudah ditangani oleh TNI bersama instansi lainnya.

Di luar upaya serangan pada sektor siber, Andika memastikan kondisi dan situasi masih baik-baik saja. “Sejauh ini secara umum, selain siber kelihatannya belum ada yang signifikan. Tapi, kalau siber memang harus saya akui memang ada,” kata dia kemarin. Dia tidak merinci upaya serangan siber tersebut. Yang jelas, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri sudah mengambil langkah.

Sejak jauh hari, Andika menyatakan bahwa pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait sudah melakukan simulasi penanggulangan ancaman atau gangguan di ruang siber. “Dan kebetulan juga ada gangguan yang real atau beneran. Itu justru membuat kami lebih matang sebenarnya,” ungkap Andika. “Bagaimana kami kemudian merespons, berapa cepat kami merespons, itu juga sebetulnya malah membuat kami lebih siap, terus terang saja,” tambahnya.

Kepada semua pihak, orang nomor satu di tubuh TNI itu meminta dukungan agar penyelenggaraan KTT G20 di Bali berjalan lancar. Secara keseluruhan, ada 18.030 personel gabungan yang bergerak di bawah Komando Gabungan Terpadu Pengamanan KTT G20. Termasuk diantaranya 262 personel dari Polri. “Dan semua (personel Polri) itu masuk ke Satgas Pengamanan VVIP,” terang mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tersebut.

Satgas tersebut akan bekerja di bawah kendali komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Kepada awak media, Andika menyampaikan bahwa secara keseluruhan ada 12 satgas yang bergerak di bawah Komando Gabungan Terpadu Pengamanan KTT G20. Di luar 262 personel yang masuk Satgas Pengamanan VVIP, lanjut Andika, Polri juga sudah menyiapkan personel untuk mengawal jalannya konferensi tersebut.

Di antaranya, Andika menyampaikan bahwa Polri telah menyiagakan tim penjinak bahan peledak. Kemudian mereka juga menyiapkan kendaraan lapis baja. “Kami sendiri menggelar 26 kendaraan berlapis baja. Tapi, Polri tadi ternyata juga memiliki. Sehingga kami memiliki tambahan bila diperlukan,” bebernya. Semua itu, lanjut Andika, bakal diintegrasikan dalam pelaksanaan tugas pengamanan KTT G20 pada 15 sampai 16 November mendatang.

Tidak hanya di darat, sektor udara dan laut pun sudah dipersiapkan dengan matang oleh Andika dan jajarannya. Secara keseluruhan, jumlah kapal perang atau KRI milik TNI AL yang dikerahkan dalam pengamanan KTT G20 sebanyak 13 unit. Angka itu lebih banyak dari jumlah yang sudah disiapkan sebelumnya. Yakni 12 unit. Seluruhnya dipastikan sudah stand by serta dalam keadaan siap untuk bertugas di Perairan Bali dan sekitarnya.

Andika pun menegaskan kembali, fokusnya saat ini adalah pengamanan KTT G20. Baik untuk tamu negara yang sudah dipastikan hadir maupun yang menyusul hadir. “Pokoknya kami ingin memastikan keberadaan mereka di sini se-comfortable mungkin, senyaman mungkin, seaman mungkin,” tegasnya. Karena itu, koordinasi juga dilakukan dengan tim pengamanan dari berbagai negara. Andika ingin memastikan seluruh kebutuhan mereka bisa disediakan. (jpg/ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – TNI dan Polri telah melaksanakan Apel Gelar Pasukan untuk tugas pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Senin (7/11). Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan bahwa Komando Gabungan Terpadu Pengamanan KTT G20 yang dia pimpin sudah siap. Dia tidak menampik ada upaya serangan di ruang siber. Namun, masalah itu sudah ditangani oleh TNI bersama instansi lainnya.

Di luar upaya serangan pada sektor siber, Andika memastikan kondisi dan situasi masih baik-baik saja. “Sejauh ini secara umum, selain siber kelihatannya belum ada yang signifikan. Tapi, kalau siber memang harus saya akui memang ada,” kata dia kemarin. Dia tidak merinci upaya serangan siber tersebut. Yang jelas, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri sudah mengambil langkah.

Sejak jauh hari, Andika menyatakan bahwa pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait sudah melakukan simulasi penanggulangan ancaman atau gangguan di ruang siber. “Dan kebetulan juga ada gangguan yang real atau beneran. Itu justru membuat kami lebih matang sebenarnya,” ungkap Andika. “Bagaimana kami kemudian merespons, berapa cepat kami merespons, itu juga sebetulnya malah membuat kami lebih siap, terus terang saja,” tambahnya.

Kepada semua pihak, orang nomor satu di tubuh TNI itu meminta dukungan agar penyelenggaraan KTT G20 di Bali berjalan lancar. Secara keseluruhan, ada 18.030 personel gabungan yang bergerak di bawah Komando Gabungan Terpadu Pengamanan KTT G20. Termasuk diantaranya 262 personel dari Polri. “Dan semua (personel Polri) itu masuk ke Satgas Pengamanan VVIP,” terang mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tersebut.

Satgas tersebut akan bekerja di bawah kendali komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Kepada awak media, Andika menyampaikan bahwa secara keseluruhan ada 12 satgas yang bergerak di bawah Komando Gabungan Terpadu Pengamanan KTT G20. Di luar 262 personel yang masuk Satgas Pengamanan VVIP, lanjut Andika, Polri juga sudah menyiapkan personel untuk mengawal jalannya konferensi tersebut.

Di antaranya, Andika menyampaikan bahwa Polri telah menyiagakan tim penjinak bahan peledak. Kemudian mereka juga menyiapkan kendaraan lapis baja. “Kami sendiri menggelar 26 kendaraan berlapis baja. Tapi, Polri tadi ternyata juga memiliki. Sehingga kami memiliki tambahan bila diperlukan,” bebernya. Semua itu, lanjut Andika, bakal diintegrasikan dalam pelaksanaan tugas pengamanan KTT G20 pada 15 sampai 16 November mendatang.

Tidak hanya di darat, sektor udara dan laut pun sudah dipersiapkan dengan matang oleh Andika dan jajarannya. Secara keseluruhan, jumlah kapal perang atau KRI milik TNI AL yang dikerahkan dalam pengamanan KTT G20 sebanyak 13 unit. Angka itu lebih banyak dari jumlah yang sudah disiapkan sebelumnya. Yakni 12 unit. Seluruhnya dipastikan sudah stand by serta dalam keadaan siap untuk bertugas di Perairan Bali dan sekitarnya.

Andika pun menegaskan kembali, fokusnya saat ini adalah pengamanan KTT G20. Baik untuk tamu negara yang sudah dipastikan hadir maupun yang menyusul hadir. “Pokoknya kami ingin memastikan keberadaan mereka di sini se-comfortable mungkin, senyaman mungkin, seaman mungkin,” tegasnya. Karena itu, koordinasi juga dilakukan dengan tim pengamanan dari berbagai negara. Andika ingin memastikan seluruh kebutuhan mereka bisa disediakan. (jpg/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/