Dalam rapat paripurna, mengenai Reformasi Imigrasi Melalui Pengesahan RUU Keimigrasian di gedung Nusantara II kompleks DPR RI, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso bertindak sebagai pemimpin sidang. Ketika sidang menyatakan menyetujui untuk mengesahkan RUU Keimigrasian itu menjadi Undang-undang. Ini merupakan momen penting karena pemberlakuan UU baru itu akan memunculkan terobosan baru.
Namun, Priyo heran karena hanya dia yang berekspresi seperti itu. Rupanya momen penting ini tidak disambut oleh anggota Dewan lainnya. Mereka masih sibuk dengan kesenangannya masing-masing.
Biasanya, begitu sebuah RUU disahkan menjadi UU, ketika itu pula tepuk tangan bergemuruh. Kali ini suasananya lain, jangankan gemuruh, suara tepuk tangan pun tidak terdengar. Tak ada sambutan tepuk tangan dari anggota Dewan. Priyo pun penasaran dan berujar, “Kok nggak ada yang tepuk tangan sih,” kata Priyo lewat microfonnya.
Kontan, anggota Dewan terperanjat oleh pernyataan Priyo itu. Tentu saja suasana berubah menjadi meriah. Priyo pun senang, dan tugasnya memimpin sidang pun selesai. (net/jpnn)