32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Mobil Damkar Meledak, 54 Terbakar 1 Tewas

Terjadi saat Memadamkan Api di Kios Bensin Eceran

TANAHDATAR-Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) Tanahdatar meledak saat memadamkan api satu unit tangki Pertamina di Jorong Padang Datar, Nagarin Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas Tanahdatar, Senin (7/5) sekitar pukul 18.30 WIB.  54 orang mengalami luka bakar, seorang diantaranya bernama Iswandi tewas.

Empat orang di antaranya mengalami luka bakar serius, saat ini dirawat di RS Achmad Muchtar Bukittinggi. Sedangkan 49 orang lainnya masih ditangani di RS M Hanafiah Batusangkar.
Kapolres Tanahdatar, AKBP Teguh Trisasongko yang dihubungi Padang Ekspres (Group Sumut Pos) tadi malam, mengatakan kejadian berawal ketika pukul 18.30 WIB saat pemilik kios Pertamini (tempat menjual bensin eceran), Gusmeri (41) mengisi bensin ke dalam tangki Pertamini. Saat sedang mengisi bensin tersebut, anak Gusmeri datang membawa lilin yang sedang menyala. Bensin pun menyambar api itu. Akibatnya, Pertamini terbakar.

Mobil pemadam kebakaran kemudian meluncur ke lokasi dan melakukan pemadaman dengan menyemprot tangki minyak yang sudah terlanjur berisi bensin tersebut. Ratusan warga berbondong-bondong menonton aparat Damkar, memadamkan api. Warga berlindung di balik mobil damkar mengira lebih aman saat menyaksikan peristiwa kebakaran itu.

“Karena kondisi lokasi kebakaran berada di ketinggian, menyebabkan bensin ikut mengalir bersama air saat disemprot mobil Damkar dari bawah. Saat itu, mesin mobil damkar masih hidup. Begitu aliran bensin sampai di bawah mobil damkar, tiba-tiba mobil meledak dan menyambar warga yang menonton,” ujar Teguh.

Pihak polda juga mengumpulkan keterangan saksi-saksi yang berada di lokasi kebakaran, termasuk mengamankan pemilik kios pertamini, Azwardi. “Musibah ini sangat luar biasa. Kejadiannya begitu cepat. Tak ada semua yang menduga bisa berakhir seperti ini,” ujar AKBP Teguh.
Sementara itu, Humas Pertamina wilayah Sumbar, Suroto mengatakan Pertamina tidak pernah mengizinkan kepada masyarakat untuk menjual BBM secara eceran, karena akan menimbulkan faktor resiko tinggi, kebakaran. “Kita juga tidak tahu masyarakat memakai nama Pertamini itu,” kata Suroto ketika dihubungi Padang Ekspres, tadi malam.

Iswandi yang menjadi korban kebakaran mobil damkar meninggalkan istri dan empat anak yang masih kecil. Korban meninggal sekitar pukul 23.45 WIB di RSU Hanafiah Batusangkar. Korban mengalami luka bakar 75 persen.

Bima Asman, kala itu masyarakat berbondong-bondong datang melihat lokasi Pertamini yang terbakar. Satu unit mobil damkar terlihat  berdiri tak jauh dari lokasi Pertamini. Salah seorang petugas damkar menyemprotkan air ke Pertamini, sehingga air dan minyak yang masih tersisa di dalam tabung Pertamini mengalir ke jalan. Tak  lama, terlihat  percikan api dari belakang mobil. Dalam waktu hitungan detik, terdengar suara dentuman keras dan api menyambar masyarakat. (ayu/jpnn)

Terjadi saat Memadamkan Api di Kios Bensin Eceran

TANAHDATAR-Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) Tanahdatar meledak saat memadamkan api satu unit tangki Pertamina di Jorong Padang Datar, Nagarin Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas Tanahdatar, Senin (7/5) sekitar pukul 18.30 WIB.  54 orang mengalami luka bakar, seorang diantaranya bernama Iswandi tewas.

Empat orang di antaranya mengalami luka bakar serius, saat ini dirawat di RS Achmad Muchtar Bukittinggi. Sedangkan 49 orang lainnya masih ditangani di RS M Hanafiah Batusangkar.
Kapolres Tanahdatar, AKBP Teguh Trisasongko yang dihubungi Padang Ekspres (Group Sumut Pos) tadi malam, mengatakan kejadian berawal ketika pukul 18.30 WIB saat pemilik kios Pertamini (tempat menjual bensin eceran), Gusmeri (41) mengisi bensin ke dalam tangki Pertamini. Saat sedang mengisi bensin tersebut, anak Gusmeri datang membawa lilin yang sedang menyala. Bensin pun menyambar api itu. Akibatnya, Pertamini terbakar.

Mobil pemadam kebakaran kemudian meluncur ke lokasi dan melakukan pemadaman dengan menyemprot tangki minyak yang sudah terlanjur berisi bensin tersebut. Ratusan warga berbondong-bondong menonton aparat Damkar, memadamkan api. Warga berlindung di balik mobil damkar mengira lebih aman saat menyaksikan peristiwa kebakaran itu.

“Karena kondisi lokasi kebakaran berada di ketinggian, menyebabkan bensin ikut mengalir bersama air saat disemprot mobil Damkar dari bawah. Saat itu, mesin mobil damkar masih hidup. Begitu aliran bensin sampai di bawah mobil damkar, tiba-tiba mobil meledak dan menyambar warga yang menonton,” ujar Teguh.

Pihak polda juga mengumpulkan keterangan saksi-saksi yang berada di lokasi kebakaran, termasuk mengamankan pemilik kios pertamini, Azwardi. “Musibah ini sangat luar biasa. Kejadiannya begitu cepat. Tak ada semua yang menduga bisa berakhir seperti ini,” ujar AKBP Teguh.
Sementara itu, Humas Pertamina wilayah Sumbar, Suroto mengatakan Pertamina tidak pernah mengizinkan kepada masyarakat untuk menjual BBM secara eceran, karena akan menimbulkan faktor resiko tinggi, kebakaran. “Kita juga tidak tahu masyarakat memakai nama Pertamini itu,” kata Suroto ketika dihubungi Padang Ekspres, tadi malam.

Iswandi yang menjadi korban kebakaran mobil damkar meninggalkan istri dan empat anak yang masih kecil. Korban meninggal sekitar pukul 23.45 WIB di RSU Hanafiah Batusangkar. Korban mengalami luka bakar 75 persen.

Bima Asman, kala itu masyarakat berbondong-bondong datang melihat lokasi Pertamini yang terbakar. Satu unit mobil damkar terlihat  berdiri tak jauh dari lokasi Pertamini. Salah seorang petugas damkar menyemprotkan air ke Pertamini, sehingga air dan minyak yang masih tersisa di dalam tabung Pertamini mengalir ke jalan. Tak  lama, terlihat  percikan api dari belakang mobil. Dalam waktu hitungan detik, terdengar suara dentuman keras dan api menyambar masyarakat. (ayu/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/