31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Konvensi Capres Demokrat Diprediksi Jauh dari Santun

JAKARTA – Rencana Partai Demokrat (PD) menggelar konvensi penjaringan calon presiden (capres) secara transparan dan kredibel terus diragukan. Jaminan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa konvensi capres bakal berlangsung demokratis tak membuat pihak-pihak yang bersuara sinis berhenti bersikap kritis.

Bahkan dosen ilmu politik di Universitas Airlanga Surabaya, Airlangga Pribadi, menyangsikan konvensi capres PD itu bakal berlangsung bersih, santun dan cerdas sebagaimana slogan yang selalu digaungkan SBY.  Menurutnya, konvensi PD hanya untuk tokoh-tokoh yang dekat dengan inti lingkar kekuasaan.

Karenanya, pihak di luar PD yang ditawari ikut konvensi tak usah terlalu percaya diri. “Kemungkinan para kontestan yang tidak terlalu dekat dengan lingkar inti kekuasaan di dalam PD hanya akan menjadi ‘pemanis’ dalam proses itu, “ kata Airlangga melalui layanan Blackberry Messenger, Senin (8/7)
Kandidat doktor di Murdoch University itu menambahkan, pada kenyataannya internal PD seringkali tidak menjalankan politik santun yang menjadi jargon partai pemenang Pemilu 2009 itu. Ia mencontohkan cara Wakil Ketua Umum PD, Soekarwo pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Airlangga menilai pasangan Soekarwo-Saifullah.

Yusuf selaku pasangan incumben, melakukan cara-cara yang tak santun untuk mengganjal rival politik mereka di Pilgub Jatim.

“Lihat saja bagaimana Soekarwo menjegal Khofifah dengan “membajak” partai-partai non-parlemen yang mengusung pasangan Khofifah-Herman. Itu jauh dari kesantunan,” pungkasnya.

Lalu, bagaimana tanggapan Demokrat? Partai berlambang bintang mercy ini tak mau ambil pusing dengan anggapan sinis dari kalangan pengamat. “Kami (Partai Demokrat) tak terpengaruh dengan penilaian pengamat,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menanggapi, kepada wartawan di gedung DPR, Senin (8/7).

Ia pun tak menampik jika ada penilaian dari pengamat yang menyebut hajatan tersebut otomatis bisa meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat. “Pasti tidak bisa dihindari,” ujar Max yang juga anggota Komisi I DPR tersebut.

Disinggung kesiapan konvensi, ia menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini akan digelar rapat untuk membahasnya. “Kita akan bicarakan siapa yang terlibat dalam konvensi. Rapat pun tidak semata-mata soal konvensi tapi juga soal  unit kerja lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa konvensi tidak melibatkan seluruh elit partai. Hal itu dilakukan untuk menghindari persepsi negatif dari publik.

“Makanya dilibatkan pihak lain di luar Partai Demokrat untuk  menghilangkan opini negatif seolah-olah konvensi hanya keinginan kami saja, tapi juga keinginan publik,” katanya lagi.

Ada tiga lembaga survei dan media massa yang akan diajak bekerja sama dalam perhelatan ini. (ara/wid/jpnn)

JAKARTA – Rencana Partai Demokrat (PD) menggelar konvensi penjaringan calon presiden (capres) secara transparan dan kredibel terus diragukan. Jaminan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa konvensi capres bakal berlangsung demokratis tak membuat pihak-pihak yang bersuara sinis berhenti bersikap kritis.

Bahkan dosen ilmu politik di Universitas Airlanga Surabaya, Airlangga Pribadi, menyangsikan konvensi capres PD itu bakal berlangsung bersih, santun dan cerdas sebagaimana slogan yang selalu digaungkan SBY.  Menurutnya, konvensi PD hanya untuk tokoh-tokoh yang dekat dengan inti lingkar kekuasaan.

Karenanya, pihak di luar PD yang ditawari ikut konvensi tak usah terlalu percaya diri. “Kemungkinan para kontestan yang tidak terlalu dekat dengan lingkar inti kekuasaan di dalam PD hanya akan menjadi ‘pemanis’ dalam proses itu, “ kata Airlangga melalui layanan Blackberry Messenger, Senin (8/7)
Kandidat doktor di Murdoch University itu menambahkan, pada kenyataannya internal PD seringkali tidak menjalankan politik santun yang menjadi jargon partai pemenang Pemilu 2009 itu. Ia mencontohkan cara Wakil Ketua Umum PD, Soekarwo pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Airlangga menilai pasangan Soekarwo-Saifullah.

Yusuf selaku pasangan incumben, melakukan cara-cara yang tak santun untuk mengganjal rival politik mereka di Pilgub Jatim.

“Lihat saja bagaimana Soekarwo menjegal Khofifah dengan “membajak” partai-partai non-parlemen yang mengusung pasangan Khofifah-Herman. Itu jauh dari kesantunan,” pungkasnya.

Lalu, bagaimana tanggapan Demokrat? Partai berlambang bintang mercy ini tak mau ambil pusing dengan anggapan sinis dari kalangan pengamat. “Kami (Partai Demokrat) tak terpengaruh dengan penilaian pengamat,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menanggapi, kepada wartawan di gedung DPR, Senin (8/7).

Ia pun tak menampik jika ada penilaian dari pengamat yang menyebut hajatan tersebut otomatis bisa meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat. “Pasti tidak bisa dihindari,” ujar Max yang juga anggota Komisi I DPR tersebut.

Disinggung kesiapan konvensi, ia menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini akan digelar rapat untuk membahasnya. “Kita akan bicarakan siapa yang terlibat dalam konvensi. Rapat pun tidak semata-mata soal konvensi tapi juga soal  unit kerja lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa konvensi tidak melibatkan seluruh elit partai. Hal itu dilakukan untuk menghindari persepsi negatif dari publik.

“Makanya dilibatkan pihak lain di luar Partai Demokrat untuk  menghilangkan opini negatif seolah-olah konvensi hanya keinginan kami saja, tapi juga keinginan publik,” katanya lagi.

Ada tiga lembaga survei dan media massa yang akan diajak bekerja sama dalam perhelatan ini. (ara/wid/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/