26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Korek Kuping Jumbo untuk DPR

Pong Harjatmo

Politikus Partai Gerindra Permadi dan artis Pong Harjatmo menengok para demonstran yang melakukan aksi jahit mulut di depan gedung DPR RI Senayan, Jakarta siang tadi.

Pong yang sengaja hadir dengan membawa kacamata dan korek kuping tambang tersebut mengatakan tujuannya membawa kedua benda tersebut agar pemerintah dan DPR mau mendengarkan keluhan rakyatnya yang sudah hampir satu bulan menuntut keadilan. “Saya bawa kacamata dan korek kuping tambang biar pemerintah, DPR mendengarkan keluhan rakyat. Biar dengar dan kupingnya bersih,” ujar Pong di depan gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (9/1).

Sebelumnya, aksi jahit mulut dilakukan delapan orang sejak Senin 19 Desember lalu di depan pintu gerbang Gedung DPR. Aksi yang semula akan diikuti oleh 100 relawan tersebut, hanya diikuti oleh 73 orang. Hal itu lantaran puluhan orang lainnya tidak lolos tes medis karena kondisi tidak memungkinkan.

Kata Pong begitu banyak ketidakadilan dinegeri ini. Dia mencontohkan kasus Century yang menelan angka milyaran rupiah justru mandek ditengah jalan. Begitu juga penembakan gelap di Aceh, Papua dan sebagainya.  Hal itu sama ironisnya dengan nasib bocah 15 tahun asal Palu, Sulawesi Tengah yang didakwa 15 tahun penjara karena diduga mencuri sandal jepit. (net/jpnn)

Pong Harjatmo

Politikus Partai Gerindra Permadi dan artis Pong Harjatmo menengok para demonstran yang melakukan aksi jahit mulut di depan gedung DPR RI Senayan, Jakarta siang tadi.

Pong yang sengaja hadir dengan membawa kacamata dan korek kuping tambang tersebut mengatakan tujuannya membawa kedua benda tersebut agar pemerintah dan DPR mau mendengarkan keluhan rakyatnya yang sudah hampir satu bulan menuntut keadilan. “Saya bawa kacamata dan korek kuping tambang biar pemerintah, DPR mendengarkan keluhan rakyat. Biar dengar dan kupingnya bersih,” ujar Pong di depan gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (9/1).

Sebelumnya, aksi jahit mulut dilakukan delapan orang sejak Senin 19 Desember lalu di depan pintu gerbang Gedung DPR. Aksi yang semula akan diikuti oleh 100 relawan tersebut, hanya diikuti oleh 73 orang. Hal itu lantaran puluhan orang lainnya tidak lolos tes medis karena kondisi tidak memungkinkan.

Kata Pong begitu banyak ketidakadilan dinegeri ini. Dia mencontohkan kasus Century yang menelan angka milyaran rupiah justru mandek ditengah jalan. Begitu juga penembakan gelap di Aceh, Papua dan sebagainya.  Hal itu sama ironisnya dengan nasib bocah 15 tahun asal Palu, Sulawesi Tengah yang didakwa 15 tahun penjara karena diduga mencuri sandal jepit. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/