25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Idul Adha Berpotensi Beda, Muhammadiyah Minta Libur Ditambah

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penetapan Hari Raya Idul Adha tahun ini berpotensi berbeda. Melalui maklumatnya, Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Adha (10 Dzulhijjah) 1444 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2023. Sementara Nahdlatul Ulama (NU) yang menggunakan metode rukyat, diperkirakan menetapkan Idul Adha jatuh pada 29 Juni.

Terkait kemungkinan perbedaan perayaan Idul Adha ini, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan penambahan hari libur Lebaran Hajin

yakni pada 28 Juni 2023. Usulan itu disampaikan Mu’ti di hadapan Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, Jumat (9/6).

Menurut Mu’ti, hasil perhitungan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini sangat potensial berbeda dengan Kementerian Agama karena tinggi hilal pada tanggal 29 Zulkaidah 1444 H kurang dari 3 derajat. Atas dasar ini, besar kemungkinan Sidang Isbat akan menetapkan Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Sebagaimana Idul Fitri lalu, Idul Adha 1444 Hijriah juga kemungkinan akan berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Lantaran diprediksi akan terjadi perbedaan, Mu’ti mengusulkan agar pada Rabu, 28 Juni 2023 juga menjadi hari libur nasional.

Hal ini agar warga Muhammadiyah dapat melaksanakan salat Id dengan tenang dan khusyuk. Pasalnya, beberapa tahun yang lalu banyak anggota Muhammadiyah yang telah menjadi PNS dan ASN di berbagai daerah harus berangkat ke kantor pada hari di mana warga Muhammadiyah lainnya sedang melaksanakan salat Id.

“Jadi liburnya dua hari, yaitu tanggal 28 atau 29 Juni 2023. Saya kira yang pegawai negeri setuju itu. Ini usul Pak Wakil Walikota, karena pernah ada warga Muhammadiyah yang menjadi ASN tidak ikut lebaran (Idul Adha) karena harus pergi ke kantor,” ucap Mu’ti.

Usulan Mu’ti ini berlandaskan Pasal 29 ayat dua UUD NRI 1945, yang menyatakan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. “Barangkali ini ada, syukur bila jadi libur nasional. Kalau tidak bisa, mungkin bisa dibuat khusus untuk Kota Surakarta. Supaya apa? Supaya kita bisa melaksanakan ibadah dengan tenang yang itu dijamin oleh konstitusi,” katanya.

Mengutip SKB 3 Menteri, Idul Adha 2023 jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Tanggal 29 Juni 2023 juga merupakan hari libur nasional Bulan Juni 2023 dalam rangka peringatan Idul Adha 2023. Oleh karena itu, lebaran kurban 2023 menurut SKB 3 Menteri adalah 29 Juni 2023.

Meski demikian, penetapan resmi Idul Adha 2023 atau lebaran kurban 2023 oleh pemerintah harus menunggu hasil sidang isbat. Dilansir situs BMKG, sidang isbat Idul Adha 2023 akan dilaksanakan tanggal 18 Juni 2023.

 

Saling Menghormati

Direktur Jendral Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengimbau umat Islam tetap saling menghormati satu sama lain terkait adanya potensi perbedaan Hari Raya Iduladha 1444 H tahun ini. “Jika ada perbedaan kami menghimbau masyarakat untuk menyikapi perbedaan secara bijak dengan saling menghormati,” kata Kamaruddin, Jumat (9/6).

Kamaruddin mengatakan, Kemenag akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan jatuhnya Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (18/6).

Karenanya, ia meminta umat Islam untuk menunggu hasil sidang Isbat di tengah kabar perbedaan Hari Raya Idul Adha. “Walaupun ada potensi perbedaan kita menunggu hasil sidang Isbat,” kata dia. (bbs/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penetapan Hari Raya Idul Adha tahun ini berpotensi berbeda. Melalui maklumatnya, Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Adha (10 Dzulhijjah) 1444 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2023. Sementara Nahdlatul Ulama (NU) yang menggunakan metode rukyat, diperkirakan menetapkan Idul Adha jatuh pada 29 Juni.

Terkait kemungkinan perbedaan perayaan Idul Adha ini, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan penambahan hari libur Lebaran Hajin

yakni pada 28 Juni 2023. Usulan itu disampaikan Mu’ti di hadapan Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, Jumat (9/6).

Menurut Mu’ti, hasil perhitungan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini sangat potensial berbeda dengan Kementerian Agama karena tinggi hilal pada tanggal 29 Zulkaidah 1444 H kurang dari 3 derajat. Atas dasar ini, besar kemungkinan Sidang Isbat akan menetapkan Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Sebagaimana Idul Fitri lalu, Idul Adha 1444 Hijriah juga kemungkinan akan berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Lantaran diprediksi akan terjadi perbedaan, Mu’ti mengusulkan agar pada Rabu, 28 Juni 2023 juga menjadi hari libur nasional.

Hal ini agar warga Muhammadiyah dapat melaksanakan salat Id dengan tenang dan khusyuk. Pasalnya, beberapa tahun yang lalu banyak anggota Muhammadiyah yang telah menjadi PNS dan ASN di berbagai daerah harus berangkat ke kantor pada hari di mana warga Muhammadiyah lainnya sedang melaksanakan salat Id.

“Jadi liburnya dua hari, yaitu tanggal 28 atau 29 Juni 2023. Saya kira yang pegawai negeri setuju itu. Ini usul Pak Wakil Walikota, karena pernah ada warga Muhammadiyah yang menjadi ASN tidak ikut lebaran (Idul Adha) karena harus pergi ke kantor,” ucap Mu’ti.

Usulan Mu’ti ini berlandaskan Pasal 29 ayat dua UUD NRI 1945, yang menyatakan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. “Barangkali ini ada, syukur bila jadi libur nasional. Kalau tidak bisa, mungkin bisa dibuat khusus untuk Kota Surakarta. Supaya apa? Supaya kita bisa melaksanakan ibadah dengan tenang yang itu dijamin oleh konstitusi,” katanya.

Mengutip SKB 3 Menteri, Idul Adha 2023 jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Tanggal 29 Juni 2023 juga merupakan hari libur nasional Bulan Juni 2023 dalam rangka peringatan Idul Adha 2023. Oleh karena itu, lebaran kurban 2023 menurut SKB 3 Menteri adalah 29 Juni 2023.

Meski demikian, penetapan resmi Idul Adha 2023 atau lebaran kurban 2023 oleh pemerintah harus menunggu hasil sidang isbat. Dilansir situs BMKG, sidang isbat Idul Adha 2023 akan dilaksanakan tanggal 18 Juni 2023.

 

Saling Menghormati

Direktur Jendral Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengimbau umat Islam tetap saling menghormati satu sama lain terkait adanya potensi perbedaan Hari Raya Iduladha 1444 H tahun ini. “Jika ada perbedaan kami menghimbau masyarakat untuk menyikapi perbedaan secara bijak dengan saling menghormati,” kata Kamaruddin, Jumat (9/6).

Kamaruddin mengatakan, Kemenag akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan jatuhnya Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (18/6).

Karenanya, ia meminta umat Islam untuk menunggu hasil sidang Isbat di tengah kabar perbedaan Hari Raya Idul Adha. “Walaupun ada potensi perbedaan kita menunggu hasil sidang Isbat,” kata dia. (bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/