JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum mengetahui informasi seputar dugaan dua pilot WNI yang bergabung dalam ISIS. Informasi itu dibocorkan intelijen dokumen Australian Federal Police (AFP).
“Kami belum dapat informasi. Nanti kalau dapat informasi yang benar kami sampaikan. Nanti saya akan bicara dengan BIN, kepolisian dan BNPT,” ujar Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (9/7).
Tedjo menyatakan, pemerintah tidak akan membiarkan WNI terpengaruh ISIS. Ia mengklaim tindakan pencegahan terus dilakukan melalui deradikalisasi.
“Kami terus bekerjasama dengan BNPT dan BIN kepolisian. Kami juga minta pihak Imigrasi jangan sampai paham ISIS bisa masuk dan berkembang di Indonesia. Kalau ada informasi kami akan tangani,” tegas Tedjo.
Sebelum diberitakan, kepolisian Australia disebut-sebut melacak keberadaan dua pilot Indonesia yang bergabung dengan kelompok Islamic State (ISIS).
Menurut media The Intercept yang mendapatkan dokumen ini, kedua pilot tersebut diketahui bernama Ridwan Agustin dan Tommy Hendratno.
Media The Intercept merupakan media yang menjadi corong bagi dokumen-dokumen rahasia yang dibobol oleh mantan kontraktor National Security Agency (NSA) Edward Snowden. Berdasarkan dokumen itu, The Intercept menyebutkan AFP melacak kedua og itu melalui Facebok sejak September 2014.
Dalam keterangannya, Ridwan Agustin merupakan pilot AirAsia yang sudah bergabung sejak 2009. Dalam akun Facebooknya, Ridwan menunjukkan foto-foto ketika masih pelatihan di kantor Airbus di Tolouse, Prancis bersama tim AirAsia.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum mengetahui informasi seputar dugaan dua pilot WNI yang bergabung dalam ISIS. Informasi itu dibocorkan intelijen dokumen Australian Federal Police (AFP).
“Kami belum dapat informasi. Nanti kalau dapat informasi yang benar kami sampaikan. Nanti saya akan bicara dengan BIN, kepolisian dan BNPT,” ujar Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (9/7).
Tedjo menyatakan, pemerintah tidak akan membiarkan WNI terpengaruh ISIS. Ia mengklaim tindakan pencegahan terus dilakukan melalui deradikalisasi.
“Kami terus bekerjasama dengan BNPT dan BIN kepolisian. Kami juga minta pihak Imigrasi jangan sampai paham ISIS bisa masuk dan berkembang di Indonesia. Kalau ada informasi kami akan tangani,” tegas Tedjo.
Sebelum diberitakan, kepolisian Australia disebut-sebut melacak keberadaan dua pilot Indonesia yang bergabung dengan kelompok Islamic State (ISIS).
Menurut media The Intercept yang mendapatkan dokumen ini, kedua pilot tersebut diketahui bernama Ridwan Agustin dan Tommy Hendratno.
Media The Intercept merupakan media yang menjadi corong bagi dokumen-dokumen rahasia yang dibobol oleh mantan kontraktor National Security Agency (NSA) Edward Snowden. Berdasarkan dokumen itu, The Intercept menyebutkan AFP melacak kedua og itu melalui Facebok sejak September 2014.
Dalam keterangannya, Ridwan Agustin merupakan pilot AirAsia yang sudah bergabung sejak 2009. Dalam akun Facebooknya, Ridwan menunjukkan foto-foto ketika masih pelatihan di kantor Airbus di Tolouse, Prancis bersama tim AirAsia.