29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jakob Oetama Dimakamkan Hari Ini

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tokoh jurnalistik nasional dan pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB. Pemimpin Umum Harian Kompas tersebut menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta di usia 88 tahun.

WAFAT: Tokoh jurnalistik nasional Jakob Oetama tutup usia di RS Mitra Keluarga, Jakarta, Rabu (9/9).
WAFAT: Tokoh jurnalistik nasional Jakob Oetama tutup usia di RS Mitra Keluarga, Jakarta, Rabu (9/9).

Informasi yang diterima dari pihak Corporate Communication Kompas Gramedia, almarhum disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat. Prosesi pemakaman sendiri baru akan dilakukan hari ini, Kamis (10/9).

“Akan dihantarkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis, 10 September 2020,” ujar pihak Kompas Gramedia.

Pihak-pihak yang hendak menyampaikan penghormatan terakhir kepada Jakob Oetama dapat mengikuti prosesi persemayaman dan pemakaman secara daring melalui www.kompas.tv/live.

“Cinta dan perhatian kita tetap tersampaikan kepada Almarhum meskipun tidak hadir secara langsung. Terima kasih untuk tidak mengunggah foto maupun video rangkaian acara ini di media sosial,” tutup pihak Kompas Gramedia.

Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta menuturkan, sebelum menjalani perawatan di sana, kondisi Jakob memang sudah payah. “Sebenarnya pada saat masuk (rumah sakit) lebih dari dua minggu yang lalu, kondisi Bapak Jakob sudah kritis dengan adanya gangguan multi organ,” ujar salah satu dokter yang menangani Jakob Oetama, dr Felix dari sesi wawancara yang diterima dari pihak Kompas Gramedia.

“Di samping usia, komorbid, dan faktor-faktor lain yang memperberat akhirnya kondisi beliau memburuk,” lanjutnya.

Felix melanjutkan, selama Jakob dirawat, kondisinya sempat menunjukkan perbaikan. “Sempat naik-turun. Hanya saja pada saat-saat terakhir, karena faktor usia dan kondisi yang makin buruk, beliau akhirnya meninggal,” ujarnya.

Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading juga memastikan bahwa Jakob tidak terinfeksi virus Korona. “Selama perawatan hampir dua minggu, kami sudah dua kali melakukan pemeriksaan PCR dan hasilnya negatif,” katanya lagi.

Lahir pada 27 September 1931, Jakob Oetama mengawali karirnya di dunia jurnalistik dengan menjadi seorang redaktur mingguan Penabur Jakarta pada 1956. Tujuh tahun berselang, bersama rekan bisnisnya yang juga seorang wartawan PK Ojong,  Jakob melahirkan majalah Intisari pada 1963. Dua tahun kemudian pada 1965, Jakob dan Ojong mendirikan Harian Kompas yang kemudian menjelma menjadi salah satu surat kabar terbesar di Indonesia hingga saat ini. (jpc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tokoh jurnalistik nasional dan pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama tutup usia pada Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB. Pemimpin Umum Harian Kompas tersebut menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta di usia 88 tahun.

WAFAT: Tokoh jurnalistik nasional Jakob Oetama tutup usia di RS Mitra Keluarga, Jakarta, Rabu (9/9).
WAFAT: Tokoh jurnalistik nasional Jakob Oetama tutup usia di RS Mitra Keluarga, Jakarta, Rabu (9/9).

Informasi yang diterima dari pihak Corporate Communication Kompas Gramedia, almarhum disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat. Prosesi pemakaman sendiri baru akan dilakukan hari ini, Kamis (10/9).

“Akan dihantarkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis, 10 September 2020,” ujar pihak Kompas Gramedia.

Pihak-pihak yang hendak menyampaikan penghormatan terakhir kepada Jakob Oetama dapat mengikuti prosesi persemayaman dan pemakaman secara daring melalui www.kompas.tv/live.

“Cinta dan perhatian kita tetap tersampaikan kepada Almarhum meskipun tidak hadir secara langsung. Terima kasih untuk tidak mengunggah foto maupun video rangkaian acara ini di media sosial,” tutup pihak Kompas Gramedia.

Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta menuturkan, sebelum menjalani perawatan di sana, kondisi Jakob memang sudah payah. “Sebenarnya pada saat masuk (rumah sakit) lebih dari dua minggu yang lalu, kondisi Bapak Jakob sudah kritis dengan adanya gangguan multi organ,” ujar salah satu dokter yang menangani Jakob Oetama, dr Felix dari sesi wawancara yang diterima dari pihak Kompas Gramedia.

“Di samping usia, komorbid, dan faktor-faktor lain yang memperberat akhirnya kondisi beliau memburuk,” lanjutnya.

Felix melanjutkan, selama Jakob dirawat, kondisinya sempat menunjukkan perbaikan. “Sempat naik-turun. Hanya saja pada saat-saat terakhir, karena faktor usia dan kondisi yang makin buruk, beliau akhirnya meninggal,” ujarnya.

Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading juga memastikan bahwa Jakob tidak terinfeksi virus Korona. “Selama perawatan hampir dua minggu, kami sudah dua kali melakukan pemeriksaan PCR dan hasilnya negatif,” katanya lagi.

Lahir pada 27 September 1931, Jakob Oetama mengawali karirnya di dunia jurnalistik dengan menjadi seorang redaktur mingguan Penabur Jakarta pada 1956. Tujuh tahun berselang, bersama rekan bisnisnya yang juga seorang wartawan PK Ojong,  Jakob melahirkan majalah Intisari pada 1963. Dua tahun kemudian pada 1965, Jakob dan Ojong mendirikan Harian Kompas yang kemudian menjelma menjadi salah satu surat kabar terbesar di Indonesia hingga saat ini. (jpc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/