31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Soroti Tradisi Peradaban Kuno, Toraja International Festival 2021 Targetkan Pertumbuhan Ekonomi di Toraja

TORAJA, SUMUTPOS.CO  – Menyoroti tradisi peradaban kuno Toraja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menggelar Toraja  International Festival (TIF) ke-9 pada 4 September 2021 di Desa Rante Buntu Pempon, Rantepao, Toraja Utara.  Diselenggarakan secara hybrid, program festival TIF ini juga dapat diakses gratis melalui You Tube LOKASWARA PROJECT, pada 12 September 2021 pukul  20.00 WIB.

Tarian Api.

Keistimewaan utama dari festival tahun ini ialah penampilan hiburan dari grup-grup yang masih menjaga kelestarian budaya khas Toraja dan Sulawesi Selatan yang sudah ada sejak ribuan tahun silam.  Salah satunya, kelompok penyanyi dan penari Ma’nimbong dan Ma’dandan yang dihadirkan untuk menampilkan kesenian kuno Toraja. Pertunjukan yang dipercaya menjadi prototi pemusik vokal modern di dunia ini menjadi puncak acara TIF 2021. Ada juga penampilan Ma’nganda, Ma’daga, Ma’lambuk.  Ada juga penampilalan Gellu Tungga’ dance, Gezo-gezo, Karombi, Tomina dan Ondo Samalele dance.  Acara ini bisa disaksikan di YouTube Kemenparekraf.

Kesenian  kuno lainnya yang ditampilkan di TIF 2021 ialah teater kuno Pepe Pepe Baine yang menampilkan kesenian teatrikal bernuansa magis. Mengangkat komunitas suku Toraja yang tinggal di desa-desa otonom dan relative tidak terekspos oleh dunia luar, acara ini menjadi strategi Kemenparekraf dalam menyukseskan pariwisata dan perekonomian kreatif di segala lini.

“Kita harus membuktikan bahwa industry pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu jalan keluar pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19. Karena itu, tren acara yang kami gelar saat ini akan berfokus pada unsure Localize, Personalize, Customize, dan Smaller in Size,” ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RepublikIndonesia, saat membuka acara.

Ma’nimbong.

Sandiaga menambahkan bahwa setiap acara harus melibatkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, mulai dari dampak ekonomi maupun pariwisata.  Karena itu, TIF 2021 tahun ini dihadirkan untuk memberikan pengalaman istimewa bagi pengunjung dalam menikmati Tana Toraja, sekaligus meningkatkan perekonomian di daerah tersebut. Apalagi, Toraja sejak lama memikat atensi dunia lewat kesenian dan budayanya yang magis. Mulai dari pemakaman tebing leluhur, ritual pemakaman, hingga arsitektur monumentalnya, selalu menjadi tempat yang ramai dikunjungi wisatawan, baik domestic maupun internasional.

TIF mencatat peningkatan yang signifikan terhadap ekonomi  dan pariwisata di Sulawesi Selatan. Pada tahun 2015, TIF melihat peningkatan sebanyak 300% dalam pariwisata domestik dan internasional di Toraja Utara.

Meski dilakukan secara hybrid dan ditargetkan untuk tidak menjangkau pengunjung langsung sebanyak tahun-tahun sebelumnya, Sandiaga percaya bahwa acara tahun ini dapat membawa perubahan positif dengan langkah yang inovatif.

Karombi.

“Program TIF virtual dapat menjangkau lebih banyak penonton secara online dan mengajak lebih banyak orang untuk menikmati tradisi kuno di Tana Toraja,” ujar Sandiaga. “Walau dihadapi berbagai tantangan, kami percaya TIF akan terus menjadi komponen utama dalam mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah,” tambahnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Kharisma Event Nusantara, TIF 2021 digelar dengan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) yang ketat.

Tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Didorong oleh visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik  Indonesia melakukan berbagai terobosan untuk terus menumbuhkan industry kreatif di Indonesia.

Onde Samlele.

‘Kharisma Event Nusantara 2021’ merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia. Program ini diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian nasional secara positif di tengah pandemi COVID-19 dan memberikan arahan bagi peserta acara tentang penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). (sih)

TORAJA, SUMUTPOS.CO  – Menyoroti tradisi peradaban kuno Toraja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menggelar Toraja  International Festival (TIF) ke-9 pada 4 September 2021 di Desa Rante Buntu Pempon, Rantepao, Toraja Utara.  Diselenggarakan secara hybrid, program festival TIF ini juga dapat diakses gratis melalui You Tube LOKASWARA PROJECT, pada 12 September 2021 pukul  20.00 WIB.

Tarian Api.

Keistimewaan utama dari festival tahun ini ialah penampilan hiburan dari grup-grup yang masih menjaga kelestarian budaya khas Toraja dan Sulawesi Selatan yang sudah ada sejak ribuan tahun silam.  Salah satunya, kelompok penyanyi dan penari Ma’nimbong dan Ma’dandan yang dihadirkan untuk menampilkan kesenian kuno Toraja. Pertunjukan yang dipercaya menjadi prototi pemusik vokal modern di dunia ini menjadi puncak acara TIF 2021. Ada juga penampilan Ma’nganda, Ma’daga, Ma’lambuk.  Ada juga penampilalan Gellu Tungga’ dance, Gezo-gezo, Karombi, Tomina dan Ondo Samalele dance.  Acara ini bisa disaksikan di YouTube Kemenparekraf.

Kesenian  kuno lainnya yang ditampilkan di TIF 2021 ialah teater kuno Pepe Pepe Baine yang menampilkan kesenian teatrikal bernuansa magis. Mengangkat komunitas suku Toraja yang tinggal di desa-desa otonom dan relative tidak terekspos oleh dunia luar, acara ini menjadi strategi Kemenparekraf dalam menyukseskan pariwisata dan perekonomian kreatif di segala lini.

“Kita harus membuktikan bahwa industry pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu jalan keluar pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19. Karena itu, tren acara yang kami gelar saat ini akan berfokus pada unsure Localize, Personalize, Customize, dan Smaller in Size,” ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RepublikIndonesia, saat membuka acara.

Ma’nimbong.

Sandiaga menambahkan bahwa setiap acara harus melibatkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, mulai dari dampak ekonomi maupun pariwisata.  Karena itu, TIF 2021 tahun ini dihadirkan untuk memberikan pengalaman istimewa bagi pengunjung dalam menikmati Tana Toraja, sekaligus meningkatkan perekonomian di daerah tersebut. Apalagi, Toraja sejak lama memikat atensi dunia lewat kesenian dan budayanya yang magis. Mulai dari pemakaman tebing leluhur, ritual pemakaman, hingga arsitektur monumentalnya, selalu menjadi tempat yang ramai dikunjungi wisatawan, baik domestic maupun internasional.

TIF mencatat peningkatan yang signifikan terhadap ekonomi  dan pariwisata di Sulawesi Selatan. Pada tahun 2015, TIF melihat peningkatan sebanyak 300% dalam pariwisata domestik dan internasional di Toraja Utara.

Meski dilakukan secara hybrid dan ditargetkan untuk tidak menjangkau pengunjung langsung sebanyak tahun-tahun sebelumnya, Sandiaga percaya bahwa acara tahun ini dapat membawa perubahan positif dengan langkah yang inovatif.

Karombi.

“Program TIF virtual dapat menjangkau lebih banyak penonton secara online dan mengajak lebih banyak orang untuk menikmati tradisi kuno di Tana Toraja,” ujar Sandiaga. “Walau dihadapi berbagai tantangan, kami percaya TIF akan terus menjadi komponen utama dalam mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah,” tambahnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Kharisma Event Nusantara, TIF 2021 digelar dengan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) yang ketat.

Tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Didorong oleh visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik  Indonesia melakukan berbagai terobosan untuk terus menumbuhkan industry kreatif di Indonesia.

Onde Samlele.

‘Kharisma Event Nusantara 2021’ merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia. Program ini diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian nasional secara positif di tengah pandemi COVID-19 dan memberikan arahan bagi peserta acara tentang penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). (sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/