25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2016, Mobil Listrik untuk Dinas Pemkot

 Mobil listrik Selo saat dipamerkan di depan Balai Kota Surabaya kemarin (9/12). FOTO: Federik Tarigan/ JAWA POS

Mobil listrik Selo saat dipamerkan di depan Balai Kota Surabaya kemarin (9/12). FOTO: Federik Tarigan/ JAWA POS

SURABAYA,SUMUTPOS.CO – Kehadiran tiga mobil listrik jenissport car, city car, dan bus di balai kota menarik minat Pemkot Surabaya untuk memilikinya. Institusi pimpinan Wali Kota Tri Rismaharini tersebut ingin menggunakan mobil dinas tenaga listrik untuk berbagai aktivitas pemkot.

Asisten II Pemkot Surabaya M. Taswin menjelaskan, pemkot memang berencana memiliki mobil dinas bertenaga listrik. Selain mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), pemkot memberikan contoh kepada masyarakat agar menggunakan mobil listrik. “Kami memang ingin semua mobil dinas memakai tenaga listrik,” jelasnya saat acara uji coba mobil listrik di balai kota kemarin (9/12).

Menurut Taswin, pihaknya akan memilih mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, model Kijang, Panther, dan city car. “Model-model mobil untuk pemerintah. Tentu bukan mobil yang sport car,” jelasnya.

Rencana menggunakan mobil listrik menguat karena mobil tersebut ramah lingkungan. Selama ini pemkot selalu pro lingkungan. Karena itu, mobil listrik yang tidak menimbulkan polusi tersebut menjadi pilihan tepat.

Namun, karena mobil listrik belum diproduksi masal dan belum ada regulasi yang jelas, pemkot harus menunggu. “Kami tunggu regulasinya. Saya dengar, kemungkinan 2016 bisa digunakan untuk pemerintahan,” ujarnya.

Asisten Deputi Iptek Kemenristek Pariatmono menjelaskan, meski produksi masal baru ditargetkan pada 2017, pihaknya memiliki rencana agar setiap pemerintahan, baik pusat maupun daerah, menggunakan mobil listrik untuk dinas pada 2016. “Ini upaya untuk memberikan contoh,” jelasnya.

Tentu saja, lanjut dia, mobil listrik itu dijual kepada pemerintah daerah yang mengelola kota-kota besar. Pertimbangannya, kota-kota tersebut bermasalah dengan transportasi sekaligus polusi udara. “Agar bisa menjadi salah satu solusi permasalahan kota,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini Kemenristek masih concern pada pengembangan baterai lithium untuk mobil listrik. Termasuk, pembangunan fasilitas semacam SPBU yang bisa digunakan untuk memasok listrik. “Kami kembangkan dulu teknologinya,” jelas Pariatmono. Dalam acara uji coba kemarin, tiga mobil listrik dibawa keliling Surabaya. Mulai Jalan Wali Kota Mustajab menuju Basuki Rachmat dan kembali lagi ke balai kota. (idr/c7/nw)

 Mobil listrik Selo saat dipamerkan di depan Balai Kota Surabaya kemarin (9/12). FOTO: Federik Tarigan/ JAWA POS

Mobil listrik Selo saat dipamerkan di depan Balai Kota Surabaya kemarin (9/12). FOTO: Federik Tarigan/ JAWA POS

SURABAYA,SUMUTPOS.CO – Kehadiran tiga mobil listrik jenissport car, city car, dan bus di balai kota menarik minat Pemkot Surabaya untuk memilikinya. Institusi pimpinan Wali Kota Tri Rismaharini tersebut ingin menggunakan mobil dinas tenaga listrik untuk berbagai aktivitas pemkot.

Asisten II Pemkot Surabaya M. Taswin menjelaskan, pemkot memang berencana memiliki mobil dinas bertenaga listrik. Selain mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), pemkot memberikan contoh kepada masyarakat agar menggunakan mobil listrik. “Kami memang ingin semua mobil dinas memakai tenaga listrik,” jelasnya saat acara uji coba mobil listrik di balai kota kemarin (9/12).

Menurut Taswin, pihaknya akan memilih mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, model Kijang, Panther, dan city car. “Model-model mobil untuk pemerintah. Tentu bukan mobil yang sport car,” jelasnya.

Rencana menggunakan mobil listrik menguat karena mobil tersebut ramah lingkungan. Selama ini pemkot selalu pro lingkungan. Karena itu, mobil listrik yang tidak menimbulkan polusi tersebut menjadi pilihan tepat.

Namun, karena mobil listrik belum diproduksi masal dan belum ada regulasi yang jelas, pemkot harus menunggu. “Kami tunggu regulasinya. Saya dengar, kemungkinan 2016 bisa digunakan untuk pemerintahan,” ujarnya.

Asisten Deputi Iptek Kemenristek Pariatmono menjelaskan, meski produksi masal baru ditargetkan pada 2017, pihaknya memiliki rencana agar setiap pemerintahan, baik pusat maupun daerah, menggunakan mobil listrik untuk dinas pada 2016. “Ini upaya untuk memberikan contoh,” jelasnya.

Tentu saja, lanjut dia, mobil listrik itu dijual kepada pemerintah daerah yang mengelola kota-kota besar. Pertimbangannya, kota-kota tersebut bermasalah dengan transportasi sekaligus polusi udara. “Agar bisa menjadi salah satu solusi permasalahan kota,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini Kemenristek masih concern pada pengembangan baterai lithium untuk mobil listrik. Termasuk, pembangunan fasilitas semacam SPBU yang bisa digunakan untuk memasok listrik. “Kami kembangkan dulu teknologinya,” jelas Pariatmono. Dalam acara uji coba kemarin, tiga mobil listrik dibawa keliling Surabaya. Mulai Jalan Wali Kota Mustajab menuju Basuki Rachmat dan kembali lagi ke balai kota. (idr/c7/nw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/