26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tak Undang Partai Lain dalam Perayaan HUT ke-50, Megawati Ingin Kangen-kangenan dengan Kader

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PDI Perjuangan (PDIP) tidak mengundang partai lain dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 di Jakarta International Expo (JIExpo), kemarin (10/1). Sang ketua umum Megawati Soekarnoputri hanya ingin kangen-kangenan dengan kadernya.

Kerinduan dan rasa kangen Megawati kepada kadernya ditumpangkan dalam pidato politiknya, kemarin. Dia memulai dengan melempar pertanyaan kepada puluhan ribu kader partai yang hadir di lokasi tersebut.

Presiden ke-5 RI itu pun bertanya, apa para kadernya merindukan atau tidak dengan kehadirannya sebagai Ketua Umum PDIP. Apalagi, Megawati jarang bertemu langsung dengan belasan ribu kader selama pandemi Covid-19. “Kalian kangen tidak sama Ibu? Kangen atau tidak sama Ibu? Betul?” tanya Megawati yang dijawab “Kangen” oleh ribuan kader PDIP.

Megawati pun mengatakan, perayaan HUT ke-50 PDIP merupakan hari yang bersejarah bagi partai berlambang banteng moncong putih itu. Dia mengungkapkan, rasa kangennya kepada para kadernya. Jadi, acara HUT PDIP kali ini menjadi momen kangen-kangenan bersama kader partainya.

Sebab, selama kurang lebih tiga tahun, putri Proklamator Bung Karno itu tak bisa bertemu banyak kader karena pandemi Covid-19. “Saya tidak muncul bertatap muka seperti ini sudah hampir tiga tahunan, jadi saya ingin tahu pasukan saya ini masih ada apa tidak. Teryata Alhamdulliah,” tutur Megawati.

Karena hanya ingin menumpahkan kerinduannya dan berbicara dengan kadernya, kata Megawati, maka pihaknya tidak mengundang partai politik lain dalam perayaan HUT partainya. “Biar enak ngobrolnya dengan kader, makanya saya tidak undang partai lain,” bebernya.

Dalam acara kemarin, yang diundang hanya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga ikut diundang. Diantaranya, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Perhubungan Budi Karya, serta Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.

Sedangkan menteri dari perwakilan partai politik lain tidak ada yang diundang. Megawati tampaknya ingin leluasa berbicara dengan kadernya. Hal itu tampak dari pidato Megawati yang lebih banyak disampaikan secara spontan dan tidak tertulis dalam teks pidato.

Megawati mengatakan, sebenarnya perayaan HUT emas itu akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Namun, tempat itu akan digunakan untuk pertandingan sepak bola, sehingga tidak bisa digunakan untuk acara PDIP. HUT akhirnya digelar di JIExpo.

Walaupun demikian, Megawati berjanji akan berkumpul dan bertemilu lagi dengan para kader pada 1 Juni mendatang dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno. “1 Juni Insyallah akan dilakukan konsolidasi di Gelora Bung Karno,” katanya.

Dia pun mengingatkan para kader untuk bekerja dan turun ke masyarakat. Pihaknya akan selalu memantau kinerja kader. Tentu, pada pertemuan di GBK nanti, dia akan menanyakan hasil dari kerja turun ke bawah yang mereka lakukan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, 1 Juni merupakan momen sangat penting, yaitu lahirnya Pancasila. Pihaknya pun akan langsung berkomunikasi dengan pengelola GBK untuk mengurus izin penggunaan fasilitas tersebut.

Apakah acara 1 Juni akan dimanfaatkan untuk mengumumkan nama capres dan cawapres PDIP? Hasto masih enggan membocorkannya. “Yang jelas, kami langsung koordinasi untuk mengasakan gerak Trisakti pada 1 Juni,” tandasnya. (lum)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PDI Perjuangan (PDIP) tidak mengundang partai lain dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 di Jakarta International Expo (JIExpo), kemarin (10/1). Sang ketua umum Megawati Soekarnoputri hanya ingin kangen-kangenan dengan kadernya.

Kerinduan dan rasa kangen Megawati kepada kadernya ditumpangkan dalam pidato politiknya, kemarin. Dia memulai dengan melempar pertanyaan kepada puluhan ribu kader partai yang hadir di lokasi tersebut.

Presiden ke-5 RI itu pun bertanya, apa para kadernya merindukan atau tidak dengan kehadirannya sebagai Ketua Umum PDIP. Apalagi, Megawati jarang bertemu langsung dengan belasan ribu kader selama pandemi Covid-19. “Kalian kangen tidak sama Ibu? Kangen atau tidak sama Ibu? Betul?” tanya Megawati yang dijawab “Kangen” oleh ribuan kader PDIP.

Megawati pun mengatakan, perayaan HUT ke-50 PDIP merupakan hari yang bersejarah bagi partai berlambang banteng moncong putih itu. Dia mengungkapkan, rasa kangennya kepada para kadernya. Jadi, acara HUT PDIP kali ini menjadi momen kangen-kangenan bersama kader partainya.

Sebab, selama kurang lebih tiga tahun, putri Proklamator Bung Karno itu tak bisa bertemu banyak kader karena pandemi Covid-19. “Saya tidak muncul bertatap muka seperti ini sudah hampir tiga tahunan, jadi saya ingin tahu pasukan saya ini masih ada apa tidak. Teryata Alhamdulliah,” tutur Megawati.

Karena hanya ingin menumpahkan kerinduannya dan berbicara dengan kadernya, kata Megawati, maka pihaknya tidak mengundang partai politik lain dalam perayaan HUT partainya. “Biar enak ngobrolnya dengan kader, makanya saya tidak undang partai lain,” bebernya.

Dalam acara kemarin, yang diundang hanya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga ikut diundang. Diantaranya, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Perhubungan Budi Karya, serta Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.

Sedangkan menteri dari perwakilan partai politik lain tidak ada yang diundang. Megawati tampaknya ingin leluasa berbicara dengan kadernya. Hal itu tampak dari pidato Megawati yang lebih banyak disampaikan secara spontan dan tidak tertulis dalam teks pidato.

Megawati mengatakan, sebenarnya perayaan HUT emas itu akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Namun, tempat itu akan digunakan untuk pertandingan sepak bola, sehingga tidak bisa digunakan untuk acara PDIP. HUT akhirnya digelar di JIExpo.

Walaupun demikian, Megawati berjanji akan berkumpul dan bertemilu lagi dengan para kader pada 1 Juni mendatang dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno. “1 Juni Insyallah akan dilakukan konsolidasi di Gelora Bung Karno,” katanya.

Dia pun mengingatkan para kader untuk bekerja dan turun ke masyarakat. Pihaknya akan selalu memantau kinerja kader. Tentu, pada pertemuan di GBK nanti, dia akan menanyakan hasil dari kerja turun ke bawah yang mereka lakukan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, 1 Juni merupakan momen sangat penting, yaitu lahirnya Pancasila. Pihaknya pun akan langsung berkomunikasi dengan pengelola GBK untuk mengurus izin penggunaan fasilitas tersebut.

Apakah acara 1 Juni akan dimanfaatkan untuk mengumumkan nama capres dan cawapres PDIP? Hasto masih enggan membocorkannya. “Yang jelas, kami langsung koordinasi untuk mengasakan gerak Trisakti pada 1 Juni,” tandasnya. (lum)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/