30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pesan Pakar Agar Libur Panjang tak Menambah Kasus Covid

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Libur panjang selalu berujung pada kenaikan signifikan kasus positif Covid-19. Sebab, saat libur panjang masyarakat banyak yang menghabiskan waktu di luar rumah.

“Pokoknya setiap ada libur panjang selalu terjadi kenaikan (kasus positif Covid-19),” kata Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).

Agustus 2020, dua pekan setelah libur panjang, kasus positif Covid-19 di Jakarta melonjak 49%. Dari 7.960 menjadi 11.824 kasus aktif. Angka kematian juga naik 17%.

Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat ada kenaikan kasus Covid-19 usai libur panjang 28 Oktober-1 November. Penambahan kasus harian saat itu sempat mencapai rekor, sebanyak 5.000 kasus. Saat itu, jumlah orang yang menjalani tes Covid-19 juga sangat banyak, yakni 30 ribu orang per hari.

Untuk menahan laju pesebaran pandemi, Pandu mengajak masyarakat tidak bepergian saat libur tahun baru Imlek, akhir pekan ini. “Jangan bepergian kalau tidak perlu. Merayakan Imlek dengan keluarga inti saja,” ujar Pandu.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo sepakat libur panjang membuat kasus positif Covid-19 semakin banyak. “Berdasarkan pengalaman dan evaluasi selama ini, libur panjang senantiasa menyumbang klaster paparan Covid-19,” ujar Rahmad.

Sehingga, Rahmad menilai tepat pemerintah mengeluarkan aturan larangan bepergian bagi aparatur negara selama libur panjang ini. Pemerintah juga mengatur tata cara merayakan tahun baru Imlek agar tidak menimbulkan kerumunan.

Menurut Rahmad akan lebih baik kalau masyarakat meluangkan waktu berkumpul dengan keluarga masing-masing dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak penting. Dia mengatakan, pengendalian Covid-19 harus dimulai dari disiplin diri dan keluarga masing-masing.

“Ingatlah dari catatan dan pengalaman liburan panjang senantiasa memberikan kontribusi peningkatan paparan Covid-19. Mari kita selamatkan bersama dengan benar-benar tidak bepergian bila tidak perlu dan senantiasa menjaga kesehatan dengan protokol kesehatan di setiap kesempatan,” pungkasnya.(bbs/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Libur panjang selalu berujung pada kenaikan signifikan kasus positif Covid-19. Sebab, saat libur panjang masyarakat banyak yang menghabiskan waktu di luar rumah.

“Pokoknya setiap ada libur panjang selalu terjadi kenaikan (kasus positif Covid-19),” kata Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono kepada wartawan, Kamis (11/2/2021).

Agustus 2020, dua pekan setelah libur panjang, kasus positif Covid-19 di Jakarta melonjak 49%. Dari 7.960 menjadi 11.824 kasus aktif. Angka kematian juga naik 17%.

Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat ada kenaikan kasus Covid-19 usai libur panjang 28 Oktober-1 November. Penambahan kasus harian saat itu sempat mencapai rekor, sebanyak 5.000 kasus. Saat itu, jumlah orang yang menjalani tes Covid-19 juga sangat banyak, yakni 30 ribu orang per hari.

Untuk menahan laju pesebaran pandemi, Pandu mengajak masyarakat tidak bepergian saat libur tahun baru Imlek, akhir pekan ini. “Jangan bepergian kalau tidak perlu. Merayakan Imlek dengan keluarga inti saja,” ujar Pandu.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo sepakat libur panjang membuat kasus positif Covid-19 semakin banyak. “Berdasarkan pengalaman dan evaluasi selama ini, libur panjang senantiasa menyumbang klaster paparan Covid-19,” ujar Rahmad.

Sehingga, Rahmad menilai tepat pemerintah mengeluarkan aturan larangan bepergian bagi aparatur negara selama libur panjang ini. Pemerintah juga mengatur tata cara merayakan tahun baru Imlek agar tidak menimbulkan kerumunan.

Menurut Rahmad akan lebih baik kalau masyarakat meluangkan waktu berkumpul dengan keluarga masing-masing dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak penting. Dia mengatakan, pengendalian Covid-19 harus dimulai dari disiplin diri dan keluarga masing-masing.

“Ingatlah dari catatan dan pengalaman liburan panjang senantiasa memberikan kontribusi peningkatan paparan Covid-19. Mari kita selamatkan bersama dengan benar-benar tidak bepergian bila tidak perlu dan senantiasa menjaga kesehatan dengan protokol kesehatan di setiap kesempatan,” pungkasnya.(bbs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/