25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Besok, Raja dan Ratu Belanda Kunjungi Danau Toba

SAMBUTAN: Presiden Joko Widodo bersama Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan pernyataan pers saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3). Besok (12/3), Raja dan Ratu Belanda akan mengunjungi Danau Toba.
SAMBUTAN: Presiden Joko Widodo bersama Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan pernyataan pers saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3). Besok (12/3), Raja dan Ratu Belanda akan mengunjungi Danau Toba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jadwal kedatangan Raja dan Ratu Belanda, Willem Alexander dan Maxima ke Danau Toba berubah. Dari sebelumnya 13 Maret, diumajukan menjadi 12 Maret, besok.

“Raja dan Ratu Belanda akan berkunjung ke Danau Toba lebih awal, yakni pada 12 Maret 2020. Persiapan penyambutan sudah dilakukan dengan baik,” tutur Direktur Utama (Dirut) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo, kemarinn

Raja Belanda Willem-Alexander tiba di Indonesia kemarin pagi, dan langsung melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Kepresidenan, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3). Raja dan Ratu Belanda disambut Presiden Joko Widodo.

Dalam kunjungan kenegaraan itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, Kerajaan Belanda membawa peluang investasi bisnis sebesar USD 1 miliar ke Indonesia. Nantinya investasi itu akan dialirkan ke sejumlah sektor.

“Sejumlah kerja sama antarbisnis juga dilakukan dengan nilai yang cukup besar mencapai kurang lebih USD 1 miliar,” kata Presiden Jokowi saat menggelar konferensi pers bersama Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Bogor, Jawa Barat.

Menurut Jokowi, Belanda merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di Eropa. Salah satu mitra strategis di antaranya bidang perdagangan, investasi dan pariwisata.

“Di kawasan Eropa, Belanda adalah mitra dagang Indonesia terbesar kedua, mitra investasi terbesar pertama dan mitra pariwisata terbesar ke-4,” kata dia.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga mengapresiasi langkah Raja Belanda membawa sekitar 200 pengusaha dalam kunjungannya ke Indonesia. Dan selama kunjungan Raja Belanda, kata Jokowi, akan ada penandatanganan kerja sama antardepartemen.

“Beberapa kerja sama yang baru, yang penting antara lain, produksi kelapa sawit berkelanjutan, kerja sama dalam isu women peace and security, pengelolaan pengedalian penyakit menular,” kata dia.

Belanda dan Danau Toba

Terkait kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Danau Toba, pengamat pariwisata Sumut, Wahyu A Pratomo mengatakan, Belanda dan Danau Toba memiliki histori sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Karena itu, kedatangan Raja dan Ratu akan memberikan dampak bagi industri pariwisata dalam negeri.

“Untuk pariwisata, Indonesia dapat mendapatkan peluang untuk mendatangkan wisatawan dari Belanda,” ungkap Wahyu kepada Sumut Pos, Selasa (10/3).

Wahyu menjelaskan, beberapa potensi wisata yang dapat ditawarkan ke Belanda antara lain wisata warisan kota tua atau heritage yang dahulu telah dibangun oleh pemerintah Hinda Belanda.

Saat ini, sejumlah kota di Indonesia telah merevitalisasi bangunan kota tua untuk menarik minat wisatawan asing. Seperti Kota Semarang yang berhasil mengembangkan Kota Tua-nya, berhasil menarik minat wisatawan asing dan domestik.

“Kota Medan memiliki banyak bangunan peninggalan Belanda, karena dahulu Kota Medan dijadikan sebagai Paris Van Sumatra, dibangun menjadi kota taman tempat kegiatan bisnis dan wisata yang indah seperti Paris di Eropa. Sayangnya, banyak bangunan tua peninggalan Belanda tidak begitu terawat di Kota Medan,” jelas Wahyu.

Di kawasan danau Toba, banyak fasilitas yang dahulu dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda dijadikan tempat wisata. Hal itu terlihat dari banyaknya bangunan tua di kawasan Prapat, Kabupaten Simalungun.

“Sebenarnya, juga ada kuburan leluhur Belanda di berbagai lokasi. Sayang, di Kota Medan kita tidak melihat lagi di mana letak kuburan tersebut. Padahal di daerah lain masih lebih terjaga,” tutur Anggota Pokja Danau Toba Universitas Sumatera Utara (USU).

Terkait kedatangan Raja dan Ratu Belanda bersama ratusan investor ke Indonesia, menurut Wahyu, menjadi sinyal untuk mempererat kerjasama ekonomi antar negara.

“Kedatangan Raja dan Ratu Belanda yang membawa banyak investor perlu diantisipasi dengan informasi yang lengkap tentang potensi kerjasama untuk pengembangan kegiatan bisnis antar kedua negara,” kata Wahyu.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU itu mengatakan, Indonesia memiliki sejumlah potensi. Sementara Belanda memiliki informasi awal yang lengkap mengingat Indonesia merupakan bagian dari pemerintah HIndia Belanda sebelum Indonesia merdeka. (gus/tan/jpnn)

SAMBUTAN: Presiden Joko Widodo bersama Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan pernyataan pers saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3). Besok (12/3), Raja dan Ratu Belanda akan mengunjungi Danau Toba.
SAMBUTAN: Presiden Joko Widodo bersama Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan pernyataan pers saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3). Besok (12/3), Raja dan Ratu Belanda akan mengunjungi Danau Toba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jadwal kedatangan Raja dan Ratu Belanda, Willem Alexander dan Maxima ke Danau Toba berubah. Dari sebelumnya 13 Maret, diumajukan menjadi 12 Maret, besok.

“Raja dan Ratu Belanda akan berkunjung ke Danau Toba lebih awal, yakni pada 12 Maret 2020. Persiapan penyambutan sudah dilakukan dengan baik,” tutur Direktur Utama (Dirut) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo, kemarinn

Raja Belanda Willem-Alexander tiba di Indonesia kemarin pagi, dan langsung melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Kepresidenan, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3). Raja dan Ratu Belanda disambut Presiden Joko Widodo.

Dalam kunjungan kenegaraan itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, Kerajaan Belanda membawa peluang investasi bisnis sebesar USD 1 miliar ke Indonesia. Nantinya investasi itu akan dialirkan ke sejumlah sektor.

“Sejumlah kerja sama antarbisnis juga dilakukan dengan nilai yang cukup besar mencapai kurang lebih USD 1 miliar,” kata Presiden Jokowi saat menggelar konferensi pers bersama Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Bogor, Jawa Barat.

Menurut Jokowi, Belanda merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di Eropa. Salah satu mitra strategis di antaranya bidang perdagangan, investasi dan pariwisata.

“Di kawasan Eropa, Belanda adalah mitra dagang Indonesia terbesar kedua, mitra investasi terbesar pertama dan mitra pariwisata terbesar ke-4,” kata dia.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga mengapresiasi langkah Raja Belanda membawa sekitar 200 pengusaha dalam kunjungannya ke Indonesia. Dan selama kunjungan Raja Belanda, kata Jokowi, akan ada penandatanganan kerja sama antardepartemen.

“Beberapa kerja sama yang baru, yang penting antara lain, produksi kelapa sawit berkelanjutan, kerja sama dalam isu women peace and security, pengelolaan pengedalian penyakit menular,” kata dia.

Belanda dan Danau Toba

Terkait kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Danau Toba, pengamat pariwisata Sumut, Wahyu A Pratomo mengatakan, Belanda dan Danau Toba memiliki histori sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Karena itu, kedatangan Raja dan Ratu akan memberikan dampak bagi industri pariwisata dalam negeri.

“Untuk pariwisata, Indonesia dapat mendapatkan peluang untuk mendatangkan wisatawan dari Belanda,” ungkap Wahyu kepada Sumut Pos, Selasa (10/3).

Wahyu menjelaskan, beberapa potensi wisata yang dapat ditawarkan ke Belanda antara lain wisata warisan kota tua atau heritage yang dahulu telah dibangun oleh pemerintah Hinda Belanda.

Saat ini, sejumlah kota di Indonesia telah merevitalisasi bangunan kota tua untuk menarik minat wisatawan asing. Seperti Kota Semarang yang berhasil mengembangkan Kota Tua-nya, berhasil menarik minat wisatawan asing dan domestik.

“Kota Medan memiliki banyak bangunan peninggalan Belanda, karena dahulu Kota Medan dijadikan sebagai Paris Van Sumatra, dibangun menjadi kota taman tempat kegiatan bisnis dan wisata yang indah seperti Paris di Eropa. Sayangnya, banyak bangunan tua peninggalan Belanda tidak begitu terawat di Kota Medan,” jelas Wahyu.

Di kawasan danau Toba, banyak fasilitas yang dahulu dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda dijadikan tempat wisata. Hal itu terlihat dari banyaknya bangunan tua di kawasan Prapat, Kabupaten Simalungun.

“Sebenarnya, juga ada kuburan leluhur Belanda di berbagai lokasi. Sayang, di Kota Medan kita tidak melihat lagi di mana letak kuburan tersebut. Padahal di daerah lain masih lebih terjaga,” tutur Anggota Pokja Danau Toba Universitas Sumatera Utara (USU).

Terkait kedatangan Raja dan Ratu Belanda bersama ratusan investor ke Indonesia, menurut Wahyu, menjadi sinyal untuk mempererat kerjasama ekonomi antar negara.

“Kedatangan Raja dan Ratu Belanda yang membawa banyak investor perlu diantisipasi dengan informasi yang lengkap tentang potensi kerjasama untuk pengembangan kegiatan bisnis antar kedua negara,” kata Wahyu.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU itu mengatakan, Indonesia memiliki sejumlah potensi. Sementara Belanda memiliki informasi awal yang lengkap mengingat Indonesia merupakan bagian dari pemerintah HIndia Belanda sebelum Indonesia merdeka. (gus/tan/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/