JAKARTA-Kisruh para petinggi Partai Demokrat terus berlanjut. Mantan Sekjen DPP Partai Demokrat (PD) Amir Syamsuddin juga ‘menyerang’ langkah Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie yang berkirim SMS ke SBY. Tindakan dengan alasan hendak menyelamatkan PD itu dinilai terlalu berlebihan.
“Mendramatisir perilaku tidak santun satu kader kemudian menarik kesimpulan seakan sudah terjadi situasi teramat krisis adalah sikap yang kurang bijaksana,” kata Amir, Minggu (10/7).
Marzuki pada Jumat (8/7) malam mengirimkan SMS kepada Ketua Dewan Pembina PD SBY dan seluruh anggota dewan pembina PD. Isi SMS-nya terkait penyelamatan partai karena dinilai ada perilaku anggota PD yang justru menjelekkan citra partai.
“Dalam situasi seperti saat ini sungguh kurang pada tempatnya mendramatisir peristiwa yang muncul, karena yang perlu dilakukan hanyalah mendorong DPP untuk memberikan teguran keras kepada kader yang tidak menjalankan perilaku politik bersih, cerdas, dan santun,” jelas Amir yang juga Sekretaris Dewan Kehormatan PD ini.
Amir adalah salah satu nama yang disebut dalam SMS itu karena dinilai terlibat saling serang dengan kader lainnya di sebuah acara TV. Amir mengaku terkejut dengan adanya SMS itu.
“SMS Wakawanbin kepada Kawanbin bahkan cukup mengejutkan saya, karena saya merasa tidàk pernah menyerang dan hanya mengklarifikasi pernyataan yang kurang santun dari sesama keder PD dalam acara talk show di JLC (TVOne),” tegas Amir.
Seharusnya, yang lebih perlu dilakukan, tambah Amir, adalah memperlihatkan soliditas karena dia menilai permasalahan masalah akan dapat diatasi dengan tekad itu.
“Silang pendapat antara satu dua kader tidak dapat serta merta disimpulkan sebagai perpecahan,” tuturnya.
Berikut isi SMS yang dikirim Marzuki kepada SBY dan seluruh anggota Dewan Pembina pada Jumat 8 Juli 2011 malam:
Yth Kawanbin/Bp SBY,
Saya melaporkan, saat ini sedang berada di Rusia dalam rangka memenuhi undangan Parlemen Rusia. Malam ini banyak sekali SMS yang masuk tentang Ruhut, Deny Kailimang, Amir Syamsudin yang saling memojokkan dalam acara Jakarta Lawyer Club di TVone. Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini, tapi sudah berkali-kali. Kelihatannya manajemen partai sudah tidak efektif lagi, apapun perintah DPP. Ini masalah Leadership. Memprihatinkan sekali, kita juga terkena imbas seolah tidak memperdulikan tentang kondisi partai. Sebenarnya saya sebagai pribadi atau dalam kapasitas sebagai Wakawanbin tidak mau ikut-ikutan dalam urusan yang melibatkan DPP PD secara operasional, namun kalau ini terus dibiarkan, setiap hari kita di degradasi oleh kita sendiri dengan provokasi media, kita akan menuju kehancuran. Mohon Kawanbin mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai, kami siap diperintah dan mendukung apa apapun keputusan Kawanbin sebagai the founding father PD. Tks Wakawanbin. (net/jpnn)