30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tiga KBRI Siapkan Rencana Evakuasi WNI

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menyusul memanasnya konflik Palestina dengan Israel, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan travel advisory bagi warga negara Indonesia (WNI). Anjurannya, segera tinggalkan dua wilayah tersebut.

“Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” ujar Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal kemarin (10/10). Lalu, yang sudah merencanakan perjalanan ke dua wilayah tersebut diimbau untuk membatalkannya.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah berupaya mengevakuasi WNI di sana. Rencana kontingensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi telah dibuat.

Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut, dan KBRI Kairo, sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait upaya evakuasi itu, khususnya sepuluh WNI yang berada di Jalur Gaza, Palestina. “Indonesia sudah melakukan komunikasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengupayakan evakuasi WNI yang berada si Jalur Gaza,” ungkapnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina Enrique Manalo kemarin. Dalam komunikasi tersebut, Retno meminta bantuan Filipina untuk evakuasi WNI dari wilayah konflik jika diperlukan. “Permintaan Menlu Retno langsung ditanggapi Menlu Enrique dengan menginstruksikan tim Filipina di lapangan,” kata Iqbal. Sebagai informasi, Filipina memiliki kedutaan besar di Tel Aviv.

Berdasar pemutakhiran data, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina. Perinciannya, 10 orang di Gaza dan 35 berada di Tepi Barat. Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang diketahui tengah melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Dipastikan, hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban. “Pada awal tercatat 13 WNI di Gaza. Tiga di antaranya telah keluar wilayah Gaza ke Mesir dan Indonesia. Jadi, saat ini ada sepuluh di Gaza,” jelas Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha.

Dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo mendorong agar akar permasalahan yang menimbulkan konflik Palestina dengan Israel segera diselesaikan sesuai ketentuan yang telah disepakati. “Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB,” tuturnya.

Sementara itu, Head of Presidium MER-C Abdul Murad mengatakan, layanan RS Indonesia di Gaza masih berlangsung normal. Hanya, tingkat kunjungannya makin tinggi akibat serangan Israel. Dia menyampaikan, kebutuhan obat-obatan cukup mendesak, khususnya obat bius.

MER-C akan mengirimkan tim yang terdiri atas lima personel ke Gaza. Dua orang personel tenaga medis dan lainnya adalah tenaga teknis. Selain itu, tim membawa logistik untuk RS Indonesia di Palestina senilai Rp 10 miliar.

Murad sudah berkoordinasi dengan Kemenlu supaya WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza tidak dievakuasi. Sebab, tenaganya sangat dibutuhkan. Saat ini ada tiga WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza. (mia/lyn/wan/c9/fal/jpg/ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menyusul memanasnya konflik Palestina dengan Israel, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan travel advisory bagi warga negara Indonesia (WNI). Anjurannya, segera tinggalkan dua wilayah tersebut.

“Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” ujar Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal kemarin (10/10). Lalu, yang sudah merencanakan perjalanan ke dua wilayah tersebut diimbau untuk membatalkannya.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah berupaya mengevakuasi WNI di sana. Rencana kontingensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi telah dibuat.

Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut, dan KBRI Kairo, sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait upaya evakuasi itu, khususnya sepuluh WNI yang berada di Jalur Gaza, Palestina. “Indonesia sudah melakukan komunikasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengupayakan evakuasi WNI yang berada si Jalur Gaza,” ungkapnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina Enrique Manalo kemarin. Dalam komunikasi tersebut, Retno meminta bantuan Filipina untuk evakuasi WNI dari wilayah konflik jika diperlukan. “Permintaan Menlu Retno langsung ditanggapi Menlu Enrique dengan menginstruksikan tim Filipina di lapangan,” kata Iqbal. Sebagai informasi, Filipina memiliki kedutaan besar di Tel Aviv.

Berdasar pemutakhiran data, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina. Perinciannya, 10 orang di Gaza dan 35 berada di Tepi Barat. Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang diketahui tengah melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Dipastikan, hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban. “Pada awal tercatat 13 WNI di Gaza. Tiga di antaranya telah keluar wilayah Gaza ke Mesir dan Indonesia. Jadi, saat ini ada sepuluh di Gaza,” jelas Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha.

Dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo mendorong agar akar permasalahan yang menimbulkan konflik Palestina dengan Israel segera diselesaikan sesuai ketentuan yang telah disepakati. “Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB,” tuturnya.

Sementara itu, Head of Presidium MER-C Abdul Murad mengatakan, layanan RS Indonesia di Gaza masih berlangsung normal. Hanya, tingkat kunjungannya makin tinggi akibat serangan Israel. Dia menyampaikan, kebutuhan obat-obatan cukup mendesak, khususnya obat bius.

MER-C akan mengirimkan tim yang terdiri atas lima personel ke Gaza. Dua orang personel tenaga medis dan lainnya adalah tenaga teknis. Selain itu, tim membawa logistik untuk RS Indonesia di Palestina senilai Rp 10 miliar.

Murad sudah berkoordinasi dengan Kemenlu supaya WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza tidak dievakuasi. Sebab, tenaganya sangat dibutuhkan. Saat ini ada tiga WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza. (mia/lyn/wan/c9/fal/jpg/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/