30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Penembak Aipda Sukardi Diduga Berbasis Militer

JAKARTA – Berbagai asumsi terus muncul mengenai siapa pelaku penembakan yang menewaskan Aipda Anumerta Sukardi. Namun, pengamat Indonesian Crime Analyst Forum, Mustofa BN sudah bisa menganalisa bahwa pelakunya punya akses ke militer.

Mustofa mengatakan, dari lima kelompok yang berpotensi menjadi musuh maupun berpotensi terjadi pergesekan dengan fungsi dan tugas Polri, maka kelompok yang disebutnya sebagai “korps beda warna” yang paling dekat.

“Bisa oknumnya, atau simpatisannya yang mau membalas atas kearoganan Polisi, Densus atau unsur-unsurnya,” kata Mustofa BN mengungkapkana analisanya terkait penembakan Aipda Sukardi, kepada JPNN, Kamis (12/9).

Hal itu, kata Mustofa, bisa dilihat dari rapinya operasi eksekusi oleh pelaku. Mulai dari pemilihan sasaran, lokasi, hingga cara mengeksekusi. Bahkan, sampai pada tahap pelarian pelaku sudah cukup sebagai indikasi bahwa pelakunya punya akses ke militer.

“Itu pelaku yang punya akses militer, senjata, dan intelijen. Pelaku sangat terukur, terlatih, dan keahlian menggunakan senjata serta keahlian eksekusi pamungkas (untuk memastikan korban tewas).” jelasnya.

Nah, dia juga menilaia aksi yang dipertontonkan pelaku saat menghabisi nyawa Aipda Sukardi itu juga bukanlah menjadi ciri kalau pelakunya dari kalangan sipil meskipun ada yang bisa menirunya.

“Tapi kelihaian pelaku tidak bisa menutupi dipungkiri, ini adalah operasi berbasis militer,” tandasnya.(Fat/jpnn)

JAKARTA – Berbagai asumsi terus muncul mengenai siapa pelaku penembakan yang menewaskan Aipda Anumerta Sukardi. Namun, pengamat Indonesian Crime Analyst Forum, Mustofa BN sudah bisa menganalisa bahwa pelakunya punya akses ke militer.

Mustofa mengatakan, dari lima kelompok yang berpotensi menjadi musuh maupun berpotensi terjadi pergesekan dengan fungsi dan tugas Polri, maka kelompok yang disebutnya sebagai “korps beda warna” yang paling dekat.

“Bisa oknumnya, atau simpatisannya yang mau membalas atas kearoganan Polisi, Densus atau unsur-unsurnya,” kata Mustofa BN mengungkapkana analisanya terkait penembakan Aipda Sukardi, kepada JPNN, Kamis (12/9).

Hal itu, kata Mustofa, bisa dilihat dari rapinya operasi eksekusi oleh pelaku. Mulai dari pemilihan sasaran, lokasi, hingga cara mengeksekusi. Bahkan, sampai pada tahap pelarian pelaku sudah cukup sebagai indikasi bahwa pelakunya punya akses ke militer.

“Itu pelaku yang punya akses militer, senjata, dan intelijen. Pelaku sangat terukur, terlatih, dan keahlian menggunakan senjata serta keahlian eksekusi pamungkas (untuk memastikan korban tewas).” jelasnya.

Nah, dia juga menilaia aksi yang dipertontonkan pelaku saat menghabisi nyawa Aipda Sukardi itu juga bukanlah menjadi ciri kalau pelakunya dari kalangan sipil meskipun ada yang bisa menirunya.

“Tapi kelihaian pelaku tidak bisa menutupi dipungkiri, ini adalah operasi berbasis militer,” tandasnya.(Fat/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/