31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Karate Sumbang 2 Emas, Wushu Cuma Perak

Pekanbaru-Prestasi kembali diukir para duta olahraga Sumut yang berlaga di PON XVIII Riau. Setelah emas pertama disumbang cabang olahraga (cabor) renang beberapa waktu lalu, kemarin giliran karate menyumbang dua emas. Sementara cabor yang dianggap lumbung emas bagi Sumut, wushu, hanya mampu menyumbang perak dan perunggu.

Atlet karate Sumut berhasil memenuhi target yang dibebankan KONI pada PON 2012 Riau. Mereka meraih dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu di GOR Tribuana Pekanbaru, Rabu (12/9). Sebelumnya, karateka M Helza juga menyumbang perunggu untuk kontingen Sumut.

Emas pertama Sumut di cabang karate disumbangkan oleh Indah Mogia Angkat dari kelas -68 kg, setelah atlet asal Papua, Yolanda, tidak bisa menjutkan pertandingan final, akibat mengalami cedera kaki.

Indah yang pada saat itu unggul 3-2 pun dinyatakan menjadi pemenang dan berhak meraih medali emas. Keberhasilan Indah ini sungguh diluar dugaan, karena lawan yang dihadapinya adalah peraih medali emas Sea Games 2011 lalu.

Sumut kian berjaya di cabang karate, ketika Jintar Simanjuntak juga meraih medali emas dari kelas -67 kg. Dia mampu mengalahkan atlet asal Papua Barat, Zulizar dengan skor telak 7-0.

“Medali emas ini kupersembahkan untuk keluarga dan seluruh masyarakat Sumatera Utara yang telah mendukung kami berjuang di PON 2012 ini,” ujar Jintar usai pengalungan medali.

Kontingen Sumut sebenarnya berpeluang untuk meraih emas ketiga pada Rabu (12/9) kemarin. Sayangnya, Dedi Irwansyah yang turun di kelas -75 kg harus mengakui keunggulan karateka asal Jawa Timur dengan skor 0-3. Dedi pun hanya berhak untuk meraih medali perak. Halimah yang turun di kelas + 68 kg hanya mampu mempersembangkan medali perunggu.

Kontingen Sumut masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi emasnya dari cabang karate andalan Sumut, Donni Darmawan dan Tantri Widiyasari akan bertanding untuk merebut medali emas.

“Ini merupakan prestasi luar biasa. Hari ini (kemarin-red)  kita meraih dua medali emas, satu perak dan satu perunggu, semoga besok raihan medali cabang karate semakin banyak,” ujar Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu yang turut menyaksikan perjuangan karateka Sumut.

Dua Pewushu Unggulan Gagal
Sementara itu, kejutan terjadi di arena pertandingan Wushu. Dua pewushu unggulan Sumut, Aldi Lukman dan Susyana Tjan, gagal meraih medali emas dari nomor Changquaan putra dan putri, di Gedung Wushu Rumbai Sport Center, kemarin.

Aldi yang semula difavoritkan memenangkan nomor ini, harus puas di urutan ketiga setelah ia hanya mendapat angka 9.65. Sementara kompetitornya Ahmad Hulaefi (DKI) justru mendapat mendapat 9.68 dan berhak atas mendali emas. Sedangkan medali perak didapat pewushu Sumut lainnya, Charles Sutano yang mendapat 9.65.

Gagalnya Aldi sekaligus menjadikan Wushu Sumut harus menunda keinginan meraih medali emas pertama di cabor andalan ini. Namun Ketua Umum Pengprov WI Sumut Master Supandi Kusuma menyebutkan, hal ini jangan sampai mengurangi semangat para atlet. “Kalah menang adalah jodohnya suatu pertandingan. Lagipula, di perlombaan tadi, Ahmad Hulaefi yang selama ini memang membayang-bayangi Aldi, bermain cukup baik,” kata penyandang Gelar DAN VIII Internasional ini.

Pernyataan Supandi cukup beralasan, sebab beberapa pewushu Sumut lainnya, seperti Lindswell, Johannes Bie, Juwita Niza Wasni, dan Dessy Indri Astuti juga membuka peluang untuk meraih medali emas hari ini. (jun)

Pekanbaru-Prestasi kembali diukir para duta olahraga Sumut yang berlaga di PON XVIII Riau. Setelah emas pertama disumbang cabang olahraga (cabor) renang beberapa waktu lalu, kemarin giliran karate menyumbang dua emas. Sementara cabor yang dianggap lumbung emas bagi Sumut, wushu, hanya mampu menyumbang perak dan perunggu.

Atlet karate Sumut berhasil memenuhi target yang dibebankan KONI pada PON 2012 Riau. Mereka meraih dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu di GOR Tribuana Pekanbaru, Rabu (12/9). Sebelumnya, karateka M Helza juga menyumbang perunggu untuk kontingen Sumut.

Emas pertama Sumut di cabang karate disumbangkan oleh Indah Mogia Angkat dari kelas -68 kg, setelah atlet asal Papua, Yolanda, tidak bisa menjutkan pertandingan final, akibat mengalami cedera kaki.

Indah yang pada saat itu unggul 3-2 pun dinyatakan menjadi pemenang dan berhak meraih medali emas. Keberhasilan Indah ini sungguh diluar dugaan, karena lawan yang dihadapinya adalah peraih medali emas Sea Games 2011 lalu.

Sumut kian berjaya di cabang karate, ketika Jintar Simanjuntak juga meraih medali emas dari kelas -67 kg. Dia mampu mengalahkan atlet asal Papua Barat, Zulizar dengan skor telak 7-0.

“Medali emas ini kupersembahkan untuk keluarga dan seluruh masyarakat Sumatera Utara yang telah mendukung kami berjuang di PON 2012 ini,” ujar Jintar usai pengalungan medali.

Kontingen Sumut sebenarnya berpeluang untuk meraih emas ketiga pada Rabu (12/9) kemarin. Sayangnya, Dedi Irwansyah yang turun di kelas -75 kg harus mengakui keunggulan karateka asal Jawa Timur dengan skor 0-3. Dedi pun hanya berhak untuk meraih medali perak. Halimah yang turun di kelas + 68 kg hanya mampu mempersembangkan medali perunggu.

Kontingen Sumut masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi emasnya dari cabang karate andalan Sumut, Donni Darmawan dan Tantri Widiyasari akan bertanding untuk merebut medali emas.

“Ini merupakan prestasi luar biasa. Hari ini (kemarin-red)  kita meraih dua medali emas, satu perak dan satu perunggu, semoga besok raihan medali cabang karate semakin banyak,” ujar Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu yang turut menyaksikan perjuangan karateka Sumut.

Dua Pewushu Unggulan Gagal
Sementara itu, kejutan terjadi di arena pertandingan Wushu. Dua pewushu unggulan Sumut, Aldi Lukman dan Susyana Tjan, gagal meraih medali emas dari nomor Changquaan putra dan putri, di Gedung Wushu Rumbai Sport Center, kemarin.

Aldi yang semula difavoritkan memenangkan nomor ini, harus puas di urutan ketiga setelah ia hanya mendapat angka 9.65. Sementara kompetitornya Ahmad Hulaefi (DKI) justru mendapat mendapat 9.68 dan berhak atas mendali emas. Sedangkan medali perak didapat pewushu Sumut lainnya, Charles Sutano yang mendapat 9.65.

Gagalnya Aldi sekaligus menjadikan Wushu Sumut harus menunda keinginan meraih medali emas pertama di cabor andalan ini. Namun Ketua Umum Pengprov WI Sumut Master Supandi Kusuma menyebutkan, hal ini jangan sampai mengurangi semangat para atlet. “Kalah menang adalah jodohnya suatu pertandingan. Lagipula, di perlombaan tadi, Ahmad Hulaefi yang selama ini memang membayang-bayangi Aldi, bermain cukup baik,” kata penyandang Gelar DAN VIII Internasional ini.

Pernyataan Supandi cukup beralasan, sebab beberapa pewushu Sumut lainnya, seperti Lindswell, Johannes Bie, Juwita Niza Wasni, dan Dessy Indri Astuti juga membuka peluang untuk meraih medali emas hari ini. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/