27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Rp6,1 Triliun untuk Bangun Danau Toba

Nantinya para investor akan mulai membangun fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata. Mulai dari hotel dan resort berstandar internasional, MICE (meeting, incentive, convention and exhibition), agro-forestry, pertanian organik, wisata desa. Selain itu juga ada pendidikan tentang pariwisata dan pemberdayaan sosial-ekonomi yang menyejahterakan masyarakat di sekitar Danau Toba.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya sangat mengapresiasi kerja sama ini. Dengan kerja sama ini, Arif berharap kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba dengan fasilitas pariwisata berstandar Internasional dapat terus meningkat dan mencapai target 1 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke danau vulkanik ini. “Tantangan investasi pariwisata khususnya di 10 destinasi pariwisata prioritas termasuk Danau Toba sampai tahun 2024, yaitu kebutuhan kesediaan 120.000 kamar hotel, 15.000 restoran, 100 taman rekreasi,100 operator diving, 100 Marina, 100 KEK dan amenitas pariwisata lainnya,” sebutnya.

Arief juga menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Tanah Air tiga kali lebih tinggi dari pertumbuhan regional Asean, bahkan dunia. Sampai Desember 2017, pertumbuhan Pariwisata Indonesia naik 22 persen jauh diatasi pertumbuhan Pariwisata Asean 7 persen dan pertumbuhan pariwisata dunia 6.4 persen.

“Untuk itu maka dukungan investasi dari pihak swasta seperti yang sudah dilakukan hari ini adalah tindak lanjut positif untuk mendukung tercapainya target kunjungan 20 juta wisman tahun 2019 dan sektor pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar tahun 2019 yang diproyeksikan menyumbang devisa untuk Indonesia yaitu US$ 20 Milliar,” pungkasnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata Hiramsyah S Thaib mengungkapkan, pemerintah juga akan memberikan dukungan penuh melalui sarana 3A, attraction, accesibility, dan amenity. “Saya yakin, para pelaku bisnis industri pariwisata dapat bergerak cepat untuk melakukan pengembangan. Pemerintah juga telah banyak melakukan terobosan, termasuk mengupayakan agar Geopark Kaldera Toba mendapat pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark,” ungkapnya.

Diketahui, dalam kesempatan sebelumnya, tepatnya pada Juli 2018, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Danau Toba sebagai salah satu dari empat destinasi pariwisata super prioritas yang menjadi fokus pengembangan dan pembangunan. Selain itu, pemerintah juga menargetkan Danau Toba sebagai eco-tourism andalan Indonesia. Dengan demikian, diharapkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara akan terus meningkat.(gus)

Nantinya para investor akan mulai membangun fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata. Mulai dari hotel dan resort berstandar internasional, MICE (meeting, incentive, convention and exhibition), agro-forestry, pertanian organik, wisata desa. Selain itu juga ada pendidikan tentang pariwisata dan pemberdayaan sosial-ekonomi yang menyejahterakan masyarakat di sekitar Danau Toba.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya sangat mengapresiasi kerja sama ini. Dengan kerja sama ini, Arif berharap kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba dengan fasilitas pariwisata berstandar Internasional dapat terus meningkat dan mencapai target 1 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke danau vulkanik ini. “Tantangan investasi pariwisata khususnya di 10 destinasi pariwisata prioritas termasuk Danau Toba sampai tahun 2024, yaitu kebutuhan kesediaan 120.000 kamar hotel, 15.000 restoran, 100 taman rekreasi,100 operator diving, 100 Marina, 100 KEK dan amenitas pariwisata lainnya,” sebutnya.

Arief juga menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Tanah Air tiga kali lebih tinggi dari pertumbuhan regional Asean, bahkan dunia. Sampai Desember 2017, pertumbuhan Pariwisata Indonesia naik 22 persen jauh diatasi pertumbuhan Pariwisata Asean 7 persen dan pertumbuhan pariwisata dunia 6.4 persen.

“Untuk itu maka dukungan investasi dari pihak swasta seperti yang sudah dilakukan hari ini adalah tindak lanjut positif untuk mendukung tercapainya target kunjungan 20 juta wisman tahun 2019 dan sektor pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar tahun 2019 yang diproyeksikan menyumbang devisa untuk Indonesia yaitu US$ 20 Milliar,” pungkasnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata Hiramsyah S Thaib mengungkapkan, pemerintah juga akan memberikan dukungan penuh melalui sarana 3A, attraction, accesibility, dan amenity. “Saya yakin, para pelaku bisnis industri pariwisata dapat bergerak cepat untuk melakukan pengembangan. Pemerintah juga telah banyak melakukan terobosan, termasuk mengupayakan agar Geopark Kaldera Toba mendapat pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark,” ungkapnya.

Diketahui, dalam kesempatan sebelumnya, tepatnya pada Juli 2018, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Danau Toba sebagai salah satu dari empat destinasi pariwisata super prioritas yang menjadi fokus pengembangan dan pembangunan. Selain itu, pemerintah juga menargetkan Danau Toba sebagai eco-tourism andalan Indonesia. Dengan demikian, diharapkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara akan terus meningkat.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/