26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Evakuasi Terhalang Lumpur & Hujan Deras

Gubsu Segera ke Nisel

Terkait bencana longsor yang memakan korban di Nisel, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berencana akan berkunjung ke Nias Selatan (Nisel). “Untuk Nias Selatan saya berangkat 16 November. Saya akan lihat di sana kenapa (bencana) bisa terjadi. Kita harus tahu dulu pastinya kenapa. Kalau itu akibat (kelalaian) manusia, manusianya yang kita cari dan kita benari. Kalau itu alam, tentu ke depan akan kita evaluasi supaya rakyat dapat tinggal di tempat yang lebih aman,” ujarnya, Senin (12/11).

Mengingat potensi bencana yang tinggi di beberapa daerah di Sumut sampai akhir 2018, Pemprovsu akan mengundang Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral untuk melakukan penelitian total. “Ya, karena dia (Badan Geologi) yang tahu secara ilmiah, dan lebih memahami dari kita,” kata Edy.

Begitupun dengan kondisi banjir dan longsor di Mandailing Natal, Edy menegaskan pihaknya terus memberi atensi dan bantuan. “Ada dua jembatan di sana yang hancur dan hanyut, itu yang akan kita tindak lanjuti. Dan itu harus segera (dilakukan pembangunan). Yang kedua permukiman masyarakat, pertanian rakyat untuk mencari nafkah. Untuk bantuan pasti akan terus kita berikan,” pungkasnya.

Informasi diperoleh, usai menghadiri rapat sidang paripurna di DPRD Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi didampingi sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprovsu segera menuju Madina, untuk meninjau dan melihat langsung kondisi di daerah tersebut.

Terpisah, Kasubbid Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Muhammad Ridwan mengaku belum menerima informasi terbaru dari tim di lapangan terkait jumlah korban yang ditemukan. “Informasinya masih satu orang korban saja yang ditemukan,” katanya.

Pihaknya tak bosan mengingatkan Kepala daerah se Sumut agar menginstruksikan siaga bencana kepada masyarakatnya. Sebab hingga Desember mendatang, cuaca ekstrem diprediksi melanda Sumut. Potensi bencana seperti banjir dan longsor diprediksi akan terjadi.

“Kami prihatin atas bencana yang terjadi di Nisel. Apalagi kan sebelumnya kita sudah menerbitkan untuk siaga bencana ke seluruh kabupaten dan kota. Tinggal bagaimana wali kota dan bupati menyikapi instruksi tersebut,” katanya.

Upaya paling minimal, menurut dia, ada dilakukan himbauan dari Kepala daerah bersangkutan kepada warganya. Khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) maupun perbukitan yang rawan longsor. “Supaya warga tersebut menjadi waspada akan bencana. Apalagi kondisi hujan,” pungkasnya.

Gubsu Segera ke Nisel

Terkait bencana longsor yang memakan korban di Nisel, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berencana akan berkunjung ke Nias Selatan (Nisel). “Untuk Nias Selatan saya berangkat 16 November. Saya akan lihat di sana kenapa (bencana) bisa terjadi. Kita harus tahu dulu pastinya kenapa. Kalau itu akibat (kelalaian) manusia, manusianya yang kita cari dan kita benari. Kalau itu alam, tentu ke depan akan kita evaluasi supaya rakyat dapat tinggal di tempat yang lebih aman,” ujarnya, Senin (12/11).

Mengingat potensi bencana yang tinggi di beberapa daerah di Sumut sampai akhir 2018, Pemprovsu akan mengundang Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral untuk melakukan penelitian total. “Ya, karena dia (Badan Geologi) yang tahu secara ilmiah, dan lebih memahami dari kita,” kata Edy.

Begitupun dengan kondisi banjir dan longsor di Mandailing Natal, Edy menegaskan pihaknya terus memberi atensi dan bantuan. “Ada dua jembatan di sana yang hancur dan hanyut, itu yang akan kita tindak lanjuti. Dan itu harus segera (dilakukan pembangunan). Yang kedua permukiman masyarakat, pertanian rakyat untuk mencari nafkah. Untuk bantuan pasti akan terus kita berikan,” pungkasnya.

Informasi diperoleh, usai menghadiri rapat sidang paripurna di DPRD Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi didampingi sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprovsu segera menuju Madina, untuk meninjau dan melihat langsung kondisi di daerah tersebut.

Terpisah, Kasubbid Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Muhammad Ridwan mengaku belum menerima informasi terbaru dari tim di lapangan terkait jumlah korban yang ditemukan. “Informasinya masih satu orang korban saja yang ditemukan,” katanya.

Pihaknya tak bosan mengingatkan Kepala daerah se Sumut agar menginstruksikan siaga bencana kepada masyarakatnya. Sebab hingga Desember mendatang, cuaca ekstrem diprediksi melanda Sumut. Potensi bencana seperti banjir dan longsor diprediksi akan terjadi.

“Kami prihatin atas bencana yang terjadi di Nisel. Apalagi kan sebelumnya kita sudah menerbitkan untuk siaga bencana ke seluruh kabupaten dan kota. Tinggal bagaimana wali kota dan bupati menyikapi instruksi tersebut,” katanya.

Upaya paling minimal, menurut dia, ada dilakukan himbauan dari Kepala daerah bersangkutan kepada warganya. Khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) maupun perbukitan yang rawan longsor. “Supaya warga tersebut menjadi waspada akan bencana. Apalagi kondisi hujan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/