25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Wadirut Merpati Ingin Mundur, Ketua Serikat Pekerja Dipecat

JAKARTA- Persoalan yang dihadapi BUMN penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) seolah bertubi-tubi. Setelah pesawatnya kecelakaan di Kaimana, lalu diterpa isu pelanggaran pembelian pesawat, Merpati masih harus menyelesaikan masalah internalnya.

Saat ini manajemen Merpati sedang tidak solid. Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan diketahui telah mengajukan pengunduran diri kepada pemegang saham sejak awal bulan April. “Tapi pengunduran dirinya tidak kami kabulkan. Sebab, kami ingin ada penguatan di dalam manajemen Merpati,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar dikantornya kemarin (13/5).

Mustafa mengaku sudah menerima permohonan pengunduran diri Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan, dan pemerintah telah mengambil keputusan tentang hal itu. Menurut dia keputusan itu diambil setelah pihaknya memanggil Adhy Gunawan untuk mendengar penjelasan tentang rencana pengunduran diri. “Alasan Adhy yang ingin fokus menjadi pelatih penerbangan kurang pas,”  kata dia.

Oleh karena itu Kementerian BUMN selaku pemegang saham Merpati menolak pengunduran diri tersebut. “Tadi saya sudah sepakat dengan Dirjen Perhubungan, jadi nanti Wadirut Merpati akan aktif lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait perkembangan musibah jatuhnya pesawat MA-60 di Papua , Mustafa mengaku sudah mendapat laporan dari manajemen Merpati. Dia menjelaskan, bahwa para penumpang pesawat yang dibeli dari Xian Aircraft itu akan mendapat asuransi.

Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Pekerja (Sekar) Merpati, Purwatmo dan Ketua I, Indra Topan gara-gara memberikan pernyataan ke media.  Purwatmo menceritakan bahwa pemecatan itu muncul setelah Ketua I mengungkapkan kondisi Merpati kepada media.(owi/jpnn)

JAKARTA- Persoalan yang dihadapi BUMN penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) seolah bertubi-tubi. Setelah pesawatnya kecelakaan di Kaimana, lalu diterpa isu pelanggaran pembelian pesawat, Merpati masih harus menyelesaikan masalah internalnya.

Saat ini manajemen Merpati sedang tidak solid. Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan diketahui telah mengajukan pengunduran diri kepada pemegang saham sejak awal bulan April. “Tapi pengunduran dirinya tidak kami kabulkan. Sebab, kami ingin ada penguatan di dalam manajemen Merpati,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar dikantornya kemarin (13/5).

Mustafa mengaku sudah menerima permohonan pengunduran diri Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan, dan pemerintah telah mengambil keputusan tentang hal itu. Menurut dia keputusan itu diambil setelah pihaknya memanggil Adhy Gunawan untuk mendengar penjelasan tentang rencana pengunduran diri. “Alasan Adhy yang ingin fokus menjadi pelatih penerbangan kurang pas,”  kata dia.

Oleh karena itu Kementerian BUMN selaku pemegang saham Merpati menolak pengunduran diri tersebut. “Tadi saya sudah sepakat dengan Dirjen Perhubungan, jadi nanti Wadirut Merpati akan aktif lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait perkembangan musibah jatuhnya pesawat MA-60 di Papua , Mustafa mengaku sudah mendapat laporan dari manajemen Merpati. Dia menjelaskan, bahwa para penumpang pesawat yang dibeli dari Xian Aircraft itu akan mendapat asuransi.

Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Pekerja (Sekar) Merpati, Purwatmo dan Ketua I, Indra Topan gara-gara memberikan pernyataan ke media.  Purwatmo menceritakan bahwa pemecatan itu muncul setelah Ketua I mengungkapkan kondisi Merpati kepada media.(owi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/