31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Bayi Berkepala Dua

SEKAYU- Seorang warga Desa Tebingbulan, Kecamatan Sungaikeruh, Musi Banyuasin, Santi, melahirkan bayi yang memiliki dua kepala, tiga tangan, dan tiga kaki. Perempuan 17 tahun itu melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Sumatera Selatan, Minggu (11/9) sekira pukul 11.55 WIB. Bayi tersebut diketahui berkelamin laki-laki dan perempuan.

Menurut keterangan dokter di RSUD Sekayu, bayi tersebut lahir melalui operasi sesar dengan berat 2 kilogram.
Saat lahir kondisi bayi tersebut memiliki kelainan yang diperkirakan kembar dempet dada. Dokter Emir Fachruddin, yang menangani kelahiran bayi ini, mengatakan sebelumnya pasien datang dengan keluhan mules dan sudah keluar lendir.
Dari pengakuan Santi, sebelum dibawa ke RSUD Sekayu, pasien terlebih dahulu mendapat penanganan dari bidan di desa tempat tinggalnya. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, barulah diketahui kondisi bayi yang memiliki kelainan.

“Proses persalinan lancar, waktu yang dibutuhkan untuk operasi sekira 45 menit. Dengan kondisi seperti itu, bayi akan mendapat pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kemungkinan dilakukan operasi pemisahan,” ujar Emir. Bayi yang belum diberi nama tersebut masih mendapat perawatan intensif di dalam inkubator.(net/bbs)

SEKAYU- Seorang warga Desa Tebingbulan, Kecamatan Sungaikeruh, Musi Banyuasin, Santi, melahirkan bayi yang memiliki dua kepala, tiga tangan, dan tiga kaki. Perempuan 17 tahun itu melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Sumatera Selatan, Minggu (11/9) sekira pukul 11.55 WIB. Bayi tersebut diketahui berkelamin laki-laki dan perempuan.

Menurut keterangan dokter di RSUD Sekayu, bayi tersebut lahir melalui operasi sesar dengan berat 2 kilogram.
Saat lahir kondisi bayi tersebut memiliki kelainan yang diperkirakan kembar dempet dada. Dokter Emir Fachruddin, yang menangani kelahiran bayi ini, mengatakan sebelumnya pasien datang dengan keluhan mules dan sudah keluar lendir.
Dari pengakuan Santi, sebelum dibawa ke RSUD Sekayu, pasien terlebih dahulu mendapat penanganan dari bidan di desa tempat tinggalnya. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, barulah diketahui kondisi bayi yang memiliki kelainan.

“Proses persalinan lancar, waktu yang dibutuhkan untuk operasi sekira 45 menit. Dengan kondisi seperti itu, bayi akan mendapat pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kemungkinan dilakukan operasi pemisahan,” ujar Emir. Bayi yang belum diberi nama tersebut masih mendapat perawatan intensif di dalam inkubator.(net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/