28 C
Medan
Sunday, April 27, 2025

Pandemi Diprediksi Berakhir Pertengahan 2021

JAKARTA, SUMUTPOS.CO โ€“ Pasangan peneliti di balik penemuan vaksin BioNTech/Pfizer sudah bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Mereka adalah ilmuwan yang berhasil menemukan vaksin Covid-19 yang diklaim manjur hingga 90 persen.

Dilansir dari Sky News, Jumat (13/11), Profesor Ugur Sahin, salah satu pendiri perusahaan Jerman BioNTech mengatakan vaksin pertama dapat diluncurkan untuk pasien di seluruh negeri pada pertengahan Desember, salah satunya di Inggris.

โ€œNamun akan tergantung pada apakah regulator (BPOM) Inggris melisensikannya tepat waktu, paling awal untuk memasok vaksin sebelum pertengahan Desember,โ€ tegasnya.

โ€œDan, pertengahan Desember tidak berarti situasinya akan berubah secara dramatis. Ini akan menjadi musim dingin yang sulit,โ€ imbuh Prof Sahin.

Sahin yakin bahwa dengan adanya vaksin, maka dunia akan segera kembali ke kehidupan yang normal. Lantas kapan?

โ€œKita bisa kembali ke kehidupan normal pada pertengahan tahun depan,โ€ tegas Prof Sahin.

Profesor Sahin menggambarkan bahwa suntikan itu 90 persen efektif mencegah Covid-19 sebagai hasil yang luar biasa. โ€œKami tidak menyangka bahwa sebagai ilmuwan yang serius, kami mempertimbangkan potensi kemanjuran antara 60, 70, dan 80 persen,โ€ paparnya.

Ditanya apakah dia merasa terbebani setelah uji coba dinyatakan 90 persen efektif, dia menjawab. โ€œTentu saja. Tapi ini bukan perlombaan melawan satu sama lain, ini adalah perlombaan melawan waktu,โ€ tukasnya.

Profesor Sahin mengatakan sementara dunia menunggu pemeriksaan dari lembaga otoritas memberikan izin darurat, hal terbaik yang dapat dilakukan orang adalah mengenakan masker dan menjaga jarak sosial. โ€œSetiap orang memiliki tanggung jawab. Ini bukan hanya tentang pemerintah. Aspek terpenting adalah memakai masker, berhati-hati dan hindari terlalu banyak orang yang terlalu lama dalam satu ruangan,โ€ jelasnya.

Prof Sahin mengatakan juga akan memvaksin dirinya sendiri. โ€œYa tentu saja, saya akan memvaksin pada hari pertama saya diizinkan,โ€ tegasnya.

Profesor Sahin dan istrinya Ozlem Tureci, 53, adalah salah satu pendiri perusahaan bioteknologi Jerman yang bekerja dengan Pfizer pada salah satu dari 12 uji coba vaksin Covid-19 terkemuka.

Keduanya berasal dari Turki, mereka bertemu saat bekerja di bidang onkologi di Jerman, mendirikan perusahaan pertama mereka bersama pada 2001. Mereka mendirikan BioNTech pada 2008. (jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO โ€“ Pasangan peneliti di balik penemuan vaksin BioNTech/Pfizer sudah bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Mereka adalah ilmuwan yang berhasil menemukan vaksin Covid-19 yang diklaim manjur hingga 90 persen.

Dilansir dari Sky News, Jumat (13/11), Profesor Ugur Sahin, salah satu pendiri perusahaan Jerman BioNTech mengatakan vaksin pertama dapat diluncurkan untuk pasien di seluruh negeri pada pertengahan Desember, salah satunya di Inggris.

โ€œNamun akan tergantung pada apakah regulator (BPOM) Inggris melisensikannya tepat waktu, paling awal untuk memasok vaksin sebelum pertengahan Desember,โ€ tegasnya.

โ€œDan, pertengahan Desember tidak berarti situasinya akan berubah secara dramatis. Ini akan menjadi musim dingin yang sulit,โ€ imbuh Prof Sahin.

Sahin yakin bahwa dengan adanya vaksin, maka dunia akan segera kembali ke kehidupan yang normal. Lantas kapan?

โ€œKita bisa kembali ke kehidupan normal pada pertengahan tahun depan,โ€ tegas Prof Sahin.

Profesor Sahin menggambarkan bahwa suntikan itu 90 persen efektif mencegah Covid-19 sebagai hasil yang luar biasa. โ€œKami tidak menyangka bahwa sebagai ilmuwan yang serius, kami mempertimbangkan potensi kemanjuran antara 60, 70, dan 80 persen,โ€ paparnya.

Ditanya apakah dia merasa terbebani setelah uji coba dinyatakan 90 persen efektif, dia menjawab. โ€œTentu saja. Tapi ini bukan perlombaan melawan satu sama lain, ini adalah perlombaan melawan waktu,โ€ tukasnya.

Profesor Sahin mengatakan sementara dunia menunggu pemeriksaan dari lembaga otoritas memberikan izin darurat, hal terbaik yang dapat dilakukan orang adalah mengenakan masker dan menjaga jarak sosial. โ€œSetiap orang memiliki tanggung jawab. Ini bukan hanya tentang pemerintah. Aspek terpenting adalah memakai masker, berhati-hati dan hindari terlalu banyak orang yang terlalu lama dalam satu ruangan,โ€ jelasnya.

Prof Sahin mengatakan juga akan memvaksin dirinya sendiri. โ€œYa tentu saja, saya akan memvaksin pada hari pertama saya diizinkan,โ€ tegasnya.

Profesor Sahin dan istrinya Ozlem Tureci, 53, adalah salah satu pendiri perusahaan bioteknologi Jerman yang bekerja dengan Pfizer pada salah satu dari 12 uji coba vaksin Covid-19 terkemuka.

Keduanya berasal dari Turki, mereka bertemu saat bekerja di bidang onkologi di Jerman, mendirikan perusahaan pertama mereka bersama pada 2001. Mereka mendirikan BioNTech pada 2008. (jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru