29 C
Medan
Friday, December 5, 2025

Pendamping Santri Apresiasi Puskesmas Indra Jaya: Layani Santri di Luar Faskes Terdaftar Tanpa Diskriminasi

ACEH – Komitmen fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dibuktikan di berbagai daerah.

Salah satunya oleh Puskesmas Indra Jaya, Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam memberikan layanan kesehatan bagi para santri, meski mereka terdaftar di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) lain.

Syahruddin (25), pendamping santri di Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Mesja Lamno, menyampaikan apresiasinya terhadap pelayanan yang diberikan pihak puskesmas.

Menurutnya, tenaga kesehatan di Puskesmas Indra Jaya selalu memberikan pelayanan tanpa diskriminasi, bahkan kepada peserta yang bukan terdaftar di wilayahnya.

“Kami bersyukur pihak puskesmas selalu menerima santri kami dengan baik, meskipun mereka tidak terdaftar di sini. Ini sangat membantu karena jumlah santri di dayah kami cukup banyak,” ujar Syahruddin saat ditemui di puskesmas, Jumat (7/11).

Pesantren BUDI Mesja Lamno merupakan salah satu pesantren besar di Aceh Jaya, dengan jumlah santri mencapai sekitar seribu orang. Banyak di antara mereka berasal dari luar daerah dan membawa kepesertaan JKN dari tempat asal masing-masing.

Namun, pihak Puskesmas Indra Jaya tetap memberikan pelayanan kesehatan sesuai komitmen Janji Layanan JKN yaitu mudah, cepat, setara, dan bebas diskriminasi.

Menurut Syahruddin, keberadaan program JKN sangat meringankan beban pesantren, terutama dalam menjamin kesehatan para santri. Dengan adanya program ini, pihak pesantren tidak perlu khawatir soal biaya pengobatan ketika ada santri yang jatuh sakit.

“Alhamdulillah, kalau ada santri yang sakit, kami tidak perlu bingung. Puskesmas selalu siap memberikan pelayanan, dan semua ditanggung lewat program JKN,” ujarnya.

Selain itu, Syahruddin juga mengapresiasi inovasi digital BPJS Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan proses administrasi seperti pindah fasilitas kesehatan.

“Ternyata sangat terbantu dengan adanya Mobile JKN. Pindah faskes jadi lebih mudah, cukup dari aplikasi saja. Kalau nanti ada santri yang butuh pelayanan rutin, saya akan bantu ubah faskes mereka lewat aplikasi itu,” ujarnya.

Sebagai provinsi yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), Aceh menjadi salah satu daerah di Indonesia yang warganya dapat menikmati layanan kesehatan secara gratis melalui Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). Syahruddin berharap dukungan pemerintah daerah terhadap program ini terus berlanjut.

“Banyak santri di sini kepesertaannya dari JKA Aceh. Semoga program ini terus berlanjut, karena sangat membantu sekali bagi para santri yang jauh dari keluarga,” harapnya.

Dengan komitmen pelayanan tanpa batas wilayah dan dukungan program JKN yang inklusif, kehadiran Puskesmas Indra Jaya menjadi bukti nyata bahwa akses kesehatan yang merata bukan sekadar janji, tetapi kenyataan yang dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk para santri di pelosok Aceh. (re/ila)

ACEH – Komitmen fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dibuktikan di berbagai daerah.

Salah satunya oleh Puskesmas Indra Jaya, Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam memberikan layanan kesehatan bagi para santri, meski mereka terdaftar di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) lain.

Syahruddin (25), pendamping santri di Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Mesja Lamno, menyampaikan apresiasinya terhadap pelayanan yang diberikan pihak puskesmas.

Menurutnya, tenaga kesehatan di Puskesmas Indra Jaya selalu memberikan pelayanan tanpa diskriminasi, bahkan kepada peserta yang bukan terdaftar di wilayahnya.

“Kami bersyukur pihak puskesmas selalu menerima santri kami dengan baik, meskipun mereka tidak terdaftar di sini. Ini sangat membantu karena jumlah santri di dayah kami cukup banyak,” ujar Syahruddin saat ditemui di puskesmas, Jumat (7/11).

Pesantren BUDI Mesja Lamno merupakan salah satu pesantren besar di Aceh Jaya, dengan jumlah santri mencapai sekitar seribu orang. Banyak di antara mereka berasal dari luar daerah dan membawa kepesertaan JKN dari tempat asal masing-masing.

Namun, pihak Puskesmas Indra Jaya tetap memberikan pelayanan kesehatan sesuai komitmen Janji Layanan JKN yaitu mudah, cepat, setara, dan bebas diskriminasi.

Menurut Syahruddin, keberadaan program JKN sangat meringankan beban pesantren, terutama dalam menjamin kesehatan para santri. Dengan adanya program ini, pihak pesantren tidak perlu khawatir soal biaya pengobatan ketika ada santri yang jatuh sakit.

“Alhamdulillah, kalau ada santri yang sakit, kami tidak perlu bingung. Puskesmas selalu siap memberikan pelayanan, dan semua ditanggung lewat program JKN,” ujarnya.

Selain itu, Syahruddin juga mengapresiasi inovasi digital BPJS Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan proses administrasi seperti pindah fasilitas kesehatan.

“Ternyata sangat terbantu dengan adanya Mobile JKN. Pindah faskes jadi lebih mudah, cukup dari aplikasi saja. Kalau nanti ada santri yang butuh pelayanan rutin, saya akan bantu ubah faskes mereka lewat aplikasi itu,” ujarnya.

Sebagai provinsi yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), Aceh menjadi salah satu daerah di Indonesia yang warganya dapat menikmati layanan kesehatan secara gratis melalui Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). Syahruddin berharap dukungan pemerintah daerah terhadap program ini terus berlanjut.

“Banyak santri di sini kepesertaannya dari JKA Aceh. Semoga program ini terus berlanjut, karena sangat membantu sekali bagi para santri yang jauh dari keluarga,” harapnya.

Dengan komitmen pelayanan tanpa batas wilayah dan dukungan program JKN yang inklusif, kehadiran Puskesmas Indra Jaya menjadi bukti nyata bahwa akses kesehatan yang merata bukan sekadar janji, tetapi kenyataan yang dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk para santri di pelosok Aceh. (re/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru