28 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

KSAL Baru Kemungkinan Dilantik Bersamaan, Yudo Siap Gulirkan Program Prioritas

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Laksamana Yudo Margono resmi ditetapkan sebagai panglima TNI terpilih dalam sidang paripurna DPR kemarin (13/12). Selangkah lagi, Yudo tinggal menunggu proses pelantikan di Istana Negara.

Proses penetapan berjalan lancar. Setelah mendapat laporan dari komisi I, forum pun mengesahkan Yudo sebagai panglima TNI terpilih.

Usai paripurna, Yudo mengatakan tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden Jokowi. Setelah itu, dia siap menjalankan empat program prioritas yang dijanjikan. Di antaranya, akselerasi SDM TNI, meningkatkan kesiapan operasional satuan, memperkuat implementasi konsep gabungan lewat Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), dan memantapkan implementasi reformasi birokrasi.

“Kemudian, tentang prioritas yang kemarin sudah saya sampaikan. Tanggapan dan saran dari komisi I untuk daerah-daerah yang kerawanannya tinggi, khususnya di daerah perbatasan,” jelas sosok asal Madiun, Jawa Timur, itu.

Untuk teknisnya, Yudo bakal menggelar evaluasi bersama para kepala staf lainnya. Sekaligus untuk konsolidasi internal. “Kalau ada yang kurang tentu akan kami lengkapi, sehingga ke depan harus lebih bagus,” imbuhnya.

Prioritas lainnya adalah menjaga keharmonisan di tubuh tiga matra TNI. Yudo mengaku sudah punya cara untuk menjaga keharmonisan itu. Yakni, memperbanyak latihan gabungan dengan melibatkan TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU.

Soal posisi KSAL yang lowong, Yudo menyerahkan sepenuhnya kepada presiden untuk menentukan. “Saya juga belum tahu karena nanti pasti ada permintaan. Kemudian, yang jelas itu tadi, prerogatif presiden,” katanya.

Selain itu, Yudo juga menegaskan, seluruh prajurit hingga petinggi TNI dipastikan akan bersikap netral jelang Pemilu 2024. “Netralitas kalau itu sudah tidak perlu ditanyakan. Sejak dulu TNI pasti netral. Saya akan jamin tantangan netralitas TNI dalam Pemilu 2024,” pungkasnya.

Ketua DPR Puan Maharani menambahkan, KSAL baru akan dipilih presiden. Dia mengisyaratkan, pengisian tidak akan lama. “Setelah pelantikan panglima TNI atau mungkin bisa berbarengan,” ujarnya.

Untuk namanya, cucu Presiden Soekarno tersebut menegaskan bahwa hal itu sepenuhnya hak presiden. Kepada Yudo, Puan berpesan agar bisa menjalankan tugas maksimal serta memperkuat dan mempersatukan NKRI. “Juga, mengayomi serta bisa membuat negara dan rakyat Indonesia semakin baik,” ucapnya. (far/c18/bay)

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Laksamana Yudo Margono resmi ditetapkan sebagai panglima TNI terpilih dalam sidang paripurna DPR kemarin (13/12). Selangkah lagi, Yudo tinggal menunggu proses pelantikan di Istana Negara.

Proses penetapan berjalan lancar. Setelah mendapat laporan dari komisi I, forum pun mengesahkan Yudo sebagai panglima TNI terpilih.

Usai paripurna, Yudo mengatakan tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden Jokowi. Setelah itu, dia siap menjalankan empat program prioritas yang dijanjikan. Di antaranya, akselerasi SDM TNI, meningkatkan kesiapan operasional satuan, memperkuat implementasi konsep gabungan lewat Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), dan memantapkan implementasi reformasi birokrasi.

“Kemudian, tentang prioritas yang kemarin sudah saya sampaikan. Tanggapan dan saran dari komisi I untuk daerah-daerah yang kerawanannya tinggi, khususnya di daerah perbatasan,” jelas sosok asal Madiun, Jawa Timur, itu.

Untuk teknisnya, Yudo bakal menggelar evaluasi bersama para kepala staf lainnya. Sekaligus untuk konsolidasi internal. “Kalau ada yang kurang tentu akan kami lengkapi, sehingga ke depan harus lebih bagus,” imbuhnya.

Prioritas lainnya adalah menjaga keharmonisan di tubuh tiga matra TNI. Yudo mengaku sudah punya cara untuk menjaga keharmonisan itu. Yakni, memperbanyak latihan gabungan dengan melibatkan TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU.

Soal posisi KSAL yang lowong, Yudo menyerahkan sepenuhnya kepada presiden untuk menentukan. “Saya juga belum tahu karena nanti pasti ada permintaan. Kemudian, yang jelas itu tadi, prerogatif presiden,” katanya.

Selain itu, Yudo juga menegaskan, seluruh prajurit hingga petinggi TNI dipastikan akan bersikap netral jelang Pemilu 2024. “Netralitas kalau itu sudah tidak perlu ditanyakan. Sejak dulu TNI pasti netral. Saya akan jamin tantangan netralitas TNI dalam Pemilu 2024,” pungkasnya.

Ketua DPR Puan Maharani menambahkan, KSAL baru akan dipilih presiden. Dia mengisyaratkan, pengisian tidak akan lama. “Setelah pelantikan panglima TNI atau mungkin bisa berbarengan,” ujarnya.

Untuk namanya, cucu Presiden Soekarno tersebut menegaskan bahwa hal itu sepenuhnya hak presiden. Kepada Yudo, Puan berpesan agar bisa menjalankan tugas maksimal serta memperkuat dan mempersatukan NKRI. “Juga, mengayomi serta bisa membuat negara dan rakyat Indonesia semakin baik,” ucapnya. (far/c18/bay)

 

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/