25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ditangkap Densus, Tewas Mendadak

BANDUNG- Seorang terduga teroris tewas mendadak setelah ditangkap Densus 88 Mabes Polri.  Untung Budi Santoso alias Khaidir (48), warga Kampung Sukarame RT 1/9 Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung itu dimakamkan kemarin (14/6) di dekat rumahnya. Polisi mengklaim Untung meninggal karena sakit jantung.
“Setahu kami di keluarga, Untung tidak pernah mengeluhkan dan tidak punya riwayat sakit jantung,” ujar adik ipar almarhum Abdul Haq pada wartawan usai pemakaman kemarin (14/6).

Saat dimakamkan pun, kata dia, ada darah yang mengucur di belakang kepala Untung. “Kalau sakit jantung, kok kepalanya luka sampai berdarah,” katanya. Di tubuh jenazah pun, lanjutnya, ada bekas jahitan di dagu dan dada. “Padahal, tidak punya riwayat luka,” katanya.

Jenazah Untung diantar langsung oleh ambulan kepolisian pukul 4.20 WIB, kemarin (14/6). Keluarga hanya pasrah dengan kejadian ini.

“Mati ada di tangan Allah, tapi penyebabnya memang kami belum semuanya percaya (sakit jantung,red),” kata Abdul Haq. Keluarga Untung semuanya melihat setelah diberitahu petugas.

Kepala Divisi Humas Polri menjelaskan, otak tersangka terorisme Muhammad Sibghotulloh alias Faisal alias Mus’af alias Hani alias Yuardi, yang ditangkap di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (11/6), diduga sebagai otak terorisme di Palu, Sulawesi Tengah, dan Cirebon, Jawa Barat. “Dari keterangannya dikembangkan ke serangkaian penangkapan. Termasuk Untung,” katanya. Faisal diduga memiliki peranan penting lainnya dalam perencanaan aksi terorisme di dalam negeri. (rdl/apt/jpnn)

BANDUNG- Seorang terduga teroris tewas mendadak setelah ditangkap Densus 88 Mabes Polri.  Untung Budi Santoso alias Khaidir (48), warga Kampung Sukarame RT 1/9 Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung itu dimakamkan kemarin (14/6) di dekat rumahnya. Polisi mengklaim Untung meninggal karena sakit jantung.
“Setahu kami di keluarga, Untung tidak pernah mengeluhkan dan tidak punya riwayat sakit jantung,” ujar adik ipar almarhum Abdul Haq pada wartawan usai pemakaman kemarin (14/6).

Saat dimakamkan pun, kata dia, ada darah yang mengucur di belakang kepala Untung. “Kalau sakit jantung, kok kepalanya luka sampai berdarah,” katanya. Di tubuh jenazah pun, lanjutnya, ada bekas jahitan di dagu dan dada. “Padahal, tidak punya riwayat luka,” katanya.

Jenazah Untung diantar langsung oleh ambulan kepolisian pukul 4.20 WIB, kemarin (14/6). Keluarga hanya pasrah dengan kejadian ini.

“Mati ada di tangan Allah, tapi penyebabnya memang kami belum semuanya percaya (sakit jantung,red),” kata Abdul Haq. Keluarga Untung semuanya melihat setelah diberitahu petugas.

Kepala Divisi Humas Polri menjelaskan, otak tersangka terorisme Muhammad Sibghotulloh alias Faisal alias Mus’af alias Hani alias Yuardi, yang ditangkap di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (11/6), diduga sebagai otak terorisme di Palu, Sulawesi Tengah, dan Cirebon, Jawa Barat. “Dari keterangannya dikembangkan ke serangkaian penangkapan. Termasuk Untung,” katanya. Faisal diduga memiliki peranan penting lainnya dalam perencanaan aksi terorisme di dalam negeri. (rdl/apt/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/