JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Prosesi lahiran Ashanty yang disiarkan live di RCTI menuai kritik dari DPR. Bila suami Ashanty, Anang Hermansyah menyebut siaran itu sebagai proses edukasi, Anggota Komisi I DPR Irine Yusiana Roba Putri justeru mempertanyakan edukasi yang dimaksud Anang.
“Edukasi apa? Gak ada edukasinya, apa proses menggelikan, ada darah, melibatkan teriakan,” kata Irine saat dihubungi wartawan, Senin (15/12).
Ketua Poksi PDIP di Komisi I DPR itu justru menilai siaran reality show bertajuk Anakku Buah Hati Anang Ashanty mulai pukul 13.00 – 16.00 WIB itu tidak etis.
“Menurut saya gak etis. Harusnya kalau program dokter membantu persalinan baru itu, kalau ini jelas gak etis,” tegasnya.
Irine juga mengkritisi kebijakan RCTI selaku koorporasi menyiarkan acara tersebut karena telah menggunakan akses publik untuk mencederai kepentingan masyarakat. Karena itu dia meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak tegas.
“(KPI) Harus lebih bergigi. KPI selama hanya teguran, ketika surat dilayangkan seperti empat mata, lalu ada acara bukan empat mata,” tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Prosesi lahiran Ashanty yang disiarkan live di RCTI menuai kritik dari DPR. Bila suami Ashanty, Anang Hermansyah menyebut siaran itu sebagai proses edukasi, Anggota Komisi I DPR Irine Yusiana Roba Putri justeru mempertanyakan edukasi yang dimaksud Anang.
“Edukasi apa? Gak ada edukasinya, apa proses menggelikan, ada darah, melibatkan teriakan,” kata Irine saat dihubungi wartawan, Senin (15/12).
Ketua Poksi PDIP di Komisi I DPR itu justru menilai siaran reality show bertajuk Anakku Buah Hati Anang Ashanty mulai pukul 13.00 – 16.00 WIB itu tidak etis.
“Menurut saya gak etis. Harusnya kalau program dokter membantu persalinan baru itu, kalau ini jelas gak etis,” tegasnya.
Irine juga mengkritisi kebijakan RCTI selaku koorporasi menyiarkan acara tersebut karena telah menggunakan akses publik untuk mencederai kepentingan masyarakat. Karena itu dia meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak tegas.
“(KPI) Harus lebih bergigi. KPI selama hanya teguran, ketika surat dilayangkan seperti empat mata, lalu ada acara bukan empat mata,” tandasnya.(fat/jpnn)