Seperti diketahui, kasus penundaan ini adalah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Penyebab molornya naskah sampai ke tujuan juga dikarenakan proses pendistribusian yang lama oleh pihak PT Balebat selaku percetakan. Selain itu proses pencairan anggaran UN juga terlalu lama karena pencairan sendiri dilakukan pada awal April. Namun, ketika diusulkan dimundurkan, Mendikbud M Nuh Malah menolak.
Hal ini diungkapkan Prof Dr Ibnu Hajar Damanik, Penanggung Jawab Panitia Satuan Pendidikan di ruang Media Center Dinas Kominfo Sumut, kemarin. “Saya sudah telepon ke Bapak Menteri (M Nuh) agar pelaksanaan UN di Sumut dibatalkan seperti provinsi lain. Akan tetapi Bapak Menteri tidak memberikan izin karena naskah yang tiba di Sumut di atas 50 persen,” beber pria yang sampai saat ini menjabat Rektor Unimed itu.
Prof Ibnu menerangkan proses tender pemilihan percetakan dilakukan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau lebih spesifik Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP). “Kalau mau cepat kerjanya cairkan anggarannya dan panjangkan waktu kerjanya, bagaimana mungkin kita akan koordinasi jika anggarannya belum jelas,” ujar Prof Dr Ibnu Hajar Damanik, Penanggung Jawab Panitia Satuan Pendidikan di ruang Media Center Dinas Kominfo Sumut.
Lebih lanjut Ibnu Hajar menjelaskan jika proses pendistribusian juga terlalu lama, hingga Sabtu pagi masih ada naskah UN yang tiba di Unimed. Sehingga proses pendistribusian ke Nias menggunakan jalur darat menjadi jalur udara.
Manurut aturan surat edaran dari BSNP cara untuk menanggulangi tentang ketidaktersediaan naskah UN, yang pertama naskah tersebut di fotokopi dan yang kedua ujian diundur.
Prof. Dr Khairil Anshari Ketua Panitia Pengawas Satuan Pendidikan Sumut, sudah memberikan arahan kepada PT Ballebat selaku percetakan agar pada ujian susulan soal selambat-lambatnya tiba pada hari kamis.
“Dalam aturan BSNP Unimed dan Dinas Pendidikan Sumut tidak dibenarkan membongkar isi kotak dari naskah UN. Yang berhak melakukan itu adalah sekolah,” beber pria yang menjabat Purek I Unimed. (mag-8)
Seperti diketahui, kasus penundaan ini adalah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Penyebab molornya naskah sampai ke tujuan juga dikarenakan proses pendistribusian yang lama oleh pihak PT Balebat selaku percetakan. Selain itu proses pencairan anggaran UN juga terlalu lama karena pencairan sendiri dilakukan pada awal April. Namun, ketika diusulkan dimundurkan, Mendikbud M Nuh Malah menolak.
Hal ini diungkapkan Prof Dr Ibnu Hajar Damanik, Penanggung Jawab Panitia Satuan Pendidikan di ruang Media Center Dinas Kominfo Sumut, kemarin. “Saya sudah telepon ke Bapak Menteri (M Nuh) agar pelaksanaan UN di Sumut dibatalkan seperti provinsi lain. Akan tetapi Bapak Menteri tidak memberikan izin karena naskah yang tiba di Sumut di atas 50 persen,” beber pria yang sampai saat ini menjabat Rektor Unimed itu.
Prof Ibnu menerangkan proses tender pemilihan percetakan dilakukan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau lebih spesifik Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP). “Kalau mau cepat kerjanya cairkan anggarannya dan panjangkan waktu kerjanya, bagaimana mungkin kita akan koordinasi jika anggarannya belum jelas,” ujar Prof Dr Ibnu Hajar Damanik, Penanggung Jawab Panitia Satuan Pendidikan di ruang Media Center Dinas Kominfo Sumut.
Lebih lanjut Ibnu Hajar menjelaskan jika proses pendistribusian juga terlalu lama, hingga Sabtu pagi masih ada naskah UN yang tiba di Unimed. Sehingga proses pendistribusian ke Nias menggunakan jalur darat menjadi jalur udara.
Manurut aturan surat edaran dari BSNP cara untuk menanggulangi tentang ketidaktersediaan naskah UN, yang pertama naskah tersebut di fotokopi dan yang kedua ujian diundur.
Prof. Dr Khairil Anshari Ketua Panitia Pengawas Satuan Pendidikan Sumut, sudah memberikan arahan kepada PT Ballebat selaku percetakan agar pada ujian susulan soal selambat-lambatnya tiba pada hari kamis.
“Dalam aturan BSNP Unimed dan Dinas Pendidikan Sumut tidak dibenarkan membongkar isi kotak dari naskah UN. Yang berhak melakukan itu adalah sekolah,” beber pria yang menjabat Purek I Unimed. (mag-8)