28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Bendera Aceh Diturunkan, Ratusan Warga Kepung Koramil

202528_390419_bendera_aceh_HL1GEUDONG – Suhu politik di bumi Serambi Mekah kembali menghangat. Usai doa dan zikir bersama di Kantor DPW Partai Aceh, Samudera,Geudong, Aceh Utara, Kamis (15/8), seratusan warga ‘menyerbu’ Kantor Koramil 06 setempat. Hal ini terkait penurunan bendera Aceh kemarin.

Aksi warga dilakukan karena menganggap personil TNI dari Koramil 06, telah menyita belasan bendera Aceh berlambang bintang bulan, yang sempat berkibar di kecamatan Samudera.

Walaupun tidak terjadi kericuhan, seratusan massa mendesak petugas untuk mengembalikan bendera Aceh.

Tindakan ini selanjutnya mendapat respon dari Muspika Samudera, yakni Danramil 06, Kapten Inf Sofyandri, Kapolsek Samudera Iptu Sofyan Thala dan Camat Samudera, Dayan.

Amatan di lapangan, sekira pukul 11.30 WIB ratusan warga sudah mengepung halaman Makoramil. Para warga juga meminta kepada TNI untuk segera mengembalikan bendera Aceh. Setelah hampir tiga puluh menit melakukan unjukrasa, tiga perwakilan massa diminta untuk masuk ke ruangan Danramil Samudera.

“Bendera bintang bulan ini bukanlah bendera separatis, namun ini adalah bendera Aceh, yang juga benderanya milik internasional,”ungkap Tgk Zulfikar koordinator aksi, kepada Metro Aceh (Grup sumut pos).

Dikatakan,  setelah dirinya bersama dua perwakilan warga diizinkan masuk keruang Danramil baru dikembalikan 16 lembar bendera Aceh dari berbagai ukuran itu di hadapan seratusan massa yang memadati kantor Koramil. Selanjutnya Bendera Aceh diterima langsung oleh koordinator aksi.

“Seharusnya aparat keamanan menurunkan bendera Aceh dengan sopan dan menghormati, meskipun masih dalam situasi cooling down,” terangnya, seraya menambahkan, bendera itu merupakan milik rakyat Aceh.

Sementara itu, Danramil Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Kapten Inf Sofyandri mengatakan, pihaknya menurunkan bendera atas perintah atasan. Lebih jauh, pihaknya juga siap mengganti rugi bendera beserta tiangnya yang rusak.

“Untuk bendera yang paling kecil kita akan ganti Rp 300 ribu per lembar yang besar Rp 600 ribu per lembar dan untuk tiangnya Rp 600 ribu. Jadi total semuanya yaitu Rp 1,5 juta, kita akan segera menggantikannya,” pungkasnya. (val)

202528_390419_bendera_aceh_HL1GEUDONG – Suhu politik di bumi Serambi Mekah kembali menghangat. Usai doa dan zikir bersama di Kantor DPW Partai Aceh, Samudera,Geudong, Aceh Utara, Kamis (15/8), seratusan warga ‘menyerbu’ Kantor Koramil 06 setempat. Hal ini terkait penurunan bendera Aceh kemarin.

Aksi warga dilakukan karena menganggap personil TNI dari Koramil 06, telah menyita belasan bendera Aceh berlambang bintang bulan, yang sempat berkibar di kecamatan Samudera.

Walaupun tidak terjadi kericuhan, seratusan massa mendesak petugas untuk mengembalikan bendera Aceh.

Tindakan ini selanjutnya mendapat respon dari Muspika Samudera, yakni Danramil 06, Kapten Inf Sofyandri, Kapolsek Samudera Iptu Sofyan Thala dan Camat Samudera, Dayan.

Amatan di lapangan, sekira pukul 11.30 WIB ratusan warga sudah mengepung halaman Makoramil. Para warga juga meminta kepada TNI untuk segera mengembalikan bendera Aceh. Setelah hampir tiga puluh menit melakukan unjukrasa, tiga perwakilan massa diminta untuk masuk ke ruangan Danramil Samudera.

“Bendera bintang bulan ini bukanlah bendera separatis, namun ini adalah bendera Aceh, yang juga benderanya milik internasional,”ungkap Tgk Zulfikar koordinator aksi, kepada Metro Aceh (Grup sumut pos).

Dikatakan,  setelah dirinya bersama dua perwakilan warga diizinkan masuk keruang Danramil baru dikembalikan 16 lembar bendera Aceh dari berbagai ukuran itu di hadapan seratusan massa yang memadati kantor Koramil. Selanjutnya Bendera Aceh diterima langsung oleh koordinator aksi.

“Seharusnya aparat keamanan menurunkan bendera Aceh dengan sopan dan menghormati, meskipun masih dalam situasi cooling down,” terangnya, seraya menambahkan, bendera itu merupakan milik rakyat Aceh.

Sementara itu, Danramil Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Kapten Inf Sofyandri mengatakan, pihaknya menurunkan bendera atas perintah atasan. Lebih jauh, pihaknya juga siap mengganti rugi bendera beserta tiangnya yang rusak.

“Untuk bendera yang paling kecil kita akan ganti Rp 300 ribu per lembar yang besar Rp 600 ribu per lembar dan untuk tiangnya Rp 600 ribu. Jadi total semuanya yaitu Rp 1,5 juta, kita akan segera menggantikannya,” pungkasnya. (val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/