JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerima 24,7 juta data nomor handphone siswa untuk mendapatkan bantuan kuota gratis. Sayangya, dari total tersebut, 42,7 persennya merupakan nomor tidak aktif.
“Dari 24,7 juta nomor tersebut, sebanyak 57,3 persen dinyatakan sebagai nomor aktif,” terang Kepala Biro Kerjasama dan Humas Kemendikbud Evy Mulyani, Selasa (15/9).
Namun dia tindak menjelaskan lebih lanjut alasan kenapa terdapat nomor yang tidak aktif masuk ke dalam pendataan. Pihaknya juga baru mengetahui ketika tengah dilakukan proses verifikasi dan validasi nomor handphone.
Dia menyebut, hingga 15 September 2020, nomor handphone siswa yang telah terdaftar mencapai 55,2 persen.”Sejauh ini, dari jumlah 44 juta siswa, data nomor ponsel yang dinyatakan telah sesuai format sebanyak 55,2 persen atau 24,7 juta nomor,” tutur dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie mengatakan pihaknya berencana membuka pendataan nomor handphone gelombang kedua agar bisa 100 persen.
“Tapi masih kita buka kok (pendataan). Nanti diakumulasi di akhir bulan rencananya. (Ada) gelombang berikutnya, tapi masih kami sempurnakan draft-nya dulu,” ujar dia. (jpnn/ila)