JAKARTA- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akhirnya bisa bernafas lega. Kemarin pagi waktu Indonesia mereka sudah mendapatkan informasi jika 170 WNI yang bekerja di kapal Costa Concordia selamat. Selanjutnya, ke-170 WNI ini siap dipulangkan ke tanah air.Direktur Informasi Media (Infomed) Kemenlu PLE Priatna menjelaskan, dari seluruh WNI yang bekerja di kapal berbandrol Rp5,1 triliun itu merupakan kaum lelaki. Hanya ada empat WNI perempuan yang bekerja di kapal naas tersebut. Menurut Priatna, seluruh WNI ABK kapal Costa Concordia sudah berhasil diidentifikasi. “Seperti harapan kita sebelumnya, mereka semua selamat,” tandasnya. Seluruh WNI yang selamat ini sementara di tampung di empat hotel di kawasan Grosotto.
Priatna memaparkan, proses identifikasi WNI yang menjadi korban ini dilakukan oleh KBRI di Roma. Meski seluruh WNI dinyatakan selamat, ada dua WNI yang ternyata masih membutuhkan perawatan di rumah sakit. Kedua WNI itu adalah Agus Wijaya dan I Nyoman Juniarta.
Dari laporan pihak KBRI Roma menyebutkan, kondisi Agus sudah lebih baik. Dia mengalami cidera bahu. Agus bisa segera dikeluarkan dari rumah sakit. Sementara itu kondisi I Nyoman Juniarta sedikit lebih buruk. Dia mengalami patah tulang belakang dan tulang kaki.
Sementara Kapten kapal Costa Concordia, Francesco Schettino telah ditahan polisi menyusul insiden karamnya kapal pesiar Italia tersebut. Selain ditahan atas peristiwa yang menewaskan enam orang tersebut, pria berumur 52 tahun itu juga dituduh telah meninggalkan kapalnya jauh sebelum seluruh penumpangnya dievakuasi. Ancaman hukuman maksimum atas dakwaan ini adalah 12 tahun penjara.
Namun sang kapten membantah tuduhan ini. Menurutnya, dirinyalah yang terakhir pergi meninggalkan kapal yang dijuluki “Titanic” Italia itu.
Namun para jaksa menyebut cara Schettino menangani kapal raksasa tersebut sebagai “tidak pada tempatnya.” Atas perbuatannya itu, beberapa penumpang yang marah menjuluki Schettino sebagai “Kapten Pengecut”. Bahkan sejumlah penumpang yang selamat menyebut kolega-kolega senior Schettino juga pergi meninggalkan mereka di saat-saat kapal akan kandas.(wan/jpnn)