JAKARTA SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin berpesan agar Ramadan kali ini bisa lebih baik dan tertib dari tahun sebelumnya. Bila di tahun sebelumnya bulan puasa kerap diwarnai sweeping oleh beberapa ormas ke tempat-tempat hiburan, hotel maupun warung makan, kini dia berharap tak ada kejadian semacam itu.
Dia meminta agar tak ada ormas yang turun tangan melakukan sweeping. Menurut pria yang kerap mengenakan peci hitam ini, melakukan sweeping di bulan puasa justru bisa menyulut emosi dan pertengkaran. Yang pada akhirnya berbuntut pada kekerasan.
“Jangan mendesak dengan tindak kekerasan. Tidak perlu sweeping dalam Ramadan. Isi (bulan puasa) dengan sebaik-baiknya,” imbau Din Syamsuddin di Gedung Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (16/6) malam.
Dia berharap semua pihak bisa lebih meredam emosi dan sama-sama saling menghargai, tanpa harus menyulut permasalahan terlebih dahulu.
“Ini saatnya pendewasaan beragama. Rumah makan dan restoran eloknya bisa menutup sementara di siang hari. Tapi jangan pula manja. Mari merayakan bersama Idul Fitri ini dengan rasa kekeluargaan,” pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini. (chi/jpnn)
JAKARTA SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin berpesan agar Ramadan kali ini bisa lebih baik dan tertib dari tahun sebelumnya. Bila di tahun sebelumnya bulan puasa kerap diwarnai sweeping oleh beberapa ormas ke tempat-tempat hiburan, hotel maupun warung makan, kini dia berharap tak ada kejadian semacam itu.
Dia meminta agar tak ada ormas yang turun tangan melakukan sweeping. Menurut pria yang kerap mengenakan peci hitam ini, melakukan sweeping di bulan puasa justru bisa menyulut emosi dan pertengkaran. Yang pada akhirnya berbuntut pada kekerasan.
“Jangan mendesak dengan tindak kekerasan. Tidak perlu sweeping dalam Ramadan. Isi (bulan puasa) dengan sebaik-baiknya,” imbau Din Syamsuddin di Gedung Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (16/6) malam.
Dia berharap semua pihak bisa lebih meredam emosi dan sama-sama saling menghargai, tanpa harus menyulut permasalahan terlebih dahulu.
“Ini saatnya pendewasaan beragama. Rumah makan dan restoran eloknya bisa menutup sementara di siang hari. Tapi jangan pula manja. Mari merayakan bersama Idul Fitri ini dengan rasa kekeluargaan,” pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini. (chi/jpnn)