JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pertanian melalui salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) yaitu Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Siborongborong bersiap melepas rumpun baru kerbau perah, yang diberi nama Kerbau Perah Silangit.
Kerbau perah yang dikembangkan di UPT tersebut merupakan hasil seleksi alam dari tiga karakteristik rumpun kerbau yaitu Nili-Ravi, Surti, dan Murrah.
Menurut Kepala BPTU HPT Siborongborong Wisnu Adi Saputra, usulan nama kerbau perah Silangit sengaja dipilih untuk mempopulerkan daerah Silangit yang juga wilayah sebaran asli geografis kerbau perah di Sumatera Utara.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono mengatakan, karakteristik kerbau perah Silangit berbeda dengan kerbau perah yang ada di daerah lain karena memiliki gelambir dada, tanduk spiral, dahi seperti memiliki sorban, ujung ekor putih, dan warna tubuh dominan hitam.
“Karakteristik itu merupakan gabungan dari karakter tiga rumpun kerbau yang menjadi keunikan kerbau perah Silangit dan perlu dicatat lebih mendalam oleh tim pengumpul data kualitatif dan kuantitatif,” kata Sugiono, Selasa (18/7).
Sugiono mengatakan, proposal pelepasan kerbau perah ini disusun oleh Silangit Fuad Hasan. Proposal dibuat dengan mengacu pada Permentan Nomor 117 tahun 2014, dan dukungan data dari BPTU HPT Siborongborong.
“Kerbau Perah Silangit ini akan menjadi salah satu rumpun kerbau perah di Indonesia yang menjadi kebanggaan BPTU HPT Siborongborong,” imbuhnya.
Sugiono menyatakan bahwa program pengembangan kerbau perah Silangit perlu disampaikan dalam proposal agar bisa diketahui secara pasti bahwa program pemuliaan ini tidak berhenti setelah mendapatkan SK Menteri Pertanian.
“Rumpun Kerbau perah ini akan menambah daftar ternak lokal yang dilepaskan oleh Kementerian Pertanian. Saat ini Kementan telah melepaskan 12 rumpun baru dan melepas 63 rumpun ternak Lokal,” tandas Sugiono. (cuy/jpnn)