30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

PSSI Sumut Siap Gelar Kongres

JAKARTA-Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Borobudur Jakarta diwarnai kericuhan. Hal ini dipicu oleh perwakilan 18 pengprov PSSI yang pernah dilantik Ketua Umum PSSI Djohar Arifin memaksa untuk masuk ke arena kongres di Flores Room Hotel Borobudur Jakarta.

Namun usaha 18 Pengprov tersebut terhalang karena pihak keamanan yang sudah sejak semalam sudah berjaga-jaga. Kericuhan tersebut juga melibatkan wartawan, karena 18 Pengprov mengeluarkan kalimat yang menyinggung para kuli tinta tersebut.

Sebelum kericuhan tersebut dua anggota Eksekutif PSSI Bob Hippy dan Sihar Sitorus terlihat melakukan pertemuan dengan perwakilan 18 pengprov. Saat dikonfirmasi Sihar mengeluhkan tidak terdaftarnya 18 voters itu ke arena kongres. “Iya, belum bisa masuk nih,” kata Sihar.

Hanya sekitar 30 menit menggelar pertemuan, Sihar dan Bob Hippy terlihat masuk ke ruang kongres. Tak lama berselang ke-18 pengprov tersebut juga mencoba masuk tapi akhirnya terhadang karena tidak terdaftar sebagai peserta.

Ke-18 pengprov tadi akhirnya berteriak-teriak, meminta pertanggungjawaban SK (Surat Keputusan) dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. “Kami bukan ikut-ikutan tanpa ada alasan,” seru mereka yang tak lama setelahnya menyanyikan Indonesia Raya.

Keriuhan di pintu masuk itu akhirnya membuat peserta kongres yang berada di dalam ruangan keluar. Mereka memerintahkan kepada pihak keamanan untuk tidak mengizinkan ke-18 voters tersebut untuk tidak masuk. “Itu SK palsu. Jangan dibiarkan masuk,” demikian alasan peserta kongres.

Salah satu yang terhadang tak dapat masuk untuk mengikuti pembukaan kongres oleh Menpora Roy Suryo adalah Drs Darwin Syamsul yang sebelumnya telah dilantik Djohar Arifin sebagai Ketua PSSI Sumut periode 2011-2015 pada 12 Desember 2011 lalu. Tapi, setelah acara pembukaan selesai Darwin Syamsul akhirnya dapat memasuki ruangan dan duduk bersebelahan dengan Ir Kamaluddi Harahap.

Kericuhan yang terjadi pada kongres kemarin tak hanya melibatkan 18 Pengprov. Enam anggota eksekutuif komite (exco) juga melakukan aksi walkout (WO). Keenam anggota Exco yang melakukan walk out adalah Farid Rahman, Bob Hippy, Sihar Sitorus, Tuty Dau, Mawardi Nurdin, dan Widodo Santoso.

Mereka memutuskan keluar dari ruangan kongres karena menilai KLB telah melenceng dari kesepakatan awal. “Kami baru meninggalkan ruangan. Kita semua adalah yang taat azas, taat aturan. Tentu kita mencoba untuk mengikuti aturan,” terang Farid.

”Namun, aturan yang kita buat sendiri, saat ini mulai dilanggar sendiri. Pasal tentang extraordinary congress menyatakan bahwa kongres bisa dilaksanakan apabila diminta oleh 2/3 anggota atau ada permintaan dari Exco. Dua hal ini tidak dilakukan,” tambahnya.

Aksi WO yang dilakukan enam anggota exco itu berbuntut panjang. Peserta KLB PSSI yang kesal dengan aksi tersebut meminta agar mereka dihukum. Permintaan tersebut kemudian ditandatangani oleh 50 plus 1 peserta kongres yang sah. “Peserta kongres menyetujui memberi sanksi hukuman berupa skorsing kepada anggota exco yang WO,” kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Djohar Arifin, meminta seluruh pengurus sepak bola yang ada di daerah, Pengurus Provinsi (Pengrov) dan Pengurus Cabang (Pengcab) memiliki komitmen yang sama guna menyukseskan kesepakatan yang dicapai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

“Kami minta daerah tidak ketinggalan, agar apa yang kita capai hari ini dapat terlaksana, utamanya terkait gelaran kongres PSSI yang rencananya digelar enam pekan setelah KLB ini,” ujarnya.

Ketua PSSI Sumut yang ditunjuk menjadi voters KLB PSSI kemarin Ir Kamaluddin Harahap MSi mengatakan bahwa Sumut menjadi tuan rumah gelaran kongres PSSI itu.

“Alhamdulillah rencana kita menjadi tuan rumah kongres PSSI didukung oleh Pengprov PSSI lainnya. Saya berharap ini menjadi momentum kebangkitan sepak bola Sumut,” bilang Kamaluddin. Perwakilan FIFA, Coustakis Koutsokoumnis menyetujui wacana gelaran kongres PSSI nanti.

“Setelah mengamati apa yang terjadi sepanjang kongres, ada sentimen yang terjadi. Sentimen ini bisa diatasi di kongres yang akan datang. Terserah Anda yang memutuskan. Dari dua perubahan, sudah kami bicarakan kepada para exco dan sudah disepakati,” ujarnya.

“Jadi yang penting adalah PSSI punya 15 anggota Exco di dalam federasi. Dengan demikian, kongres sudah berakhir. Untuk teman-teman voter bisa menyampaikan di kongres mendatang. Untuk tempat kongres mendatang, silahkan Exco yang menentukan,” ucap Koutsokoumnis. (gir/abu/ije/jpnn)

JAKARTA-Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Borobudur Jakarta diwarnai kericuhan. Hal ini dipicu oleh perwakilan 18 pengprov PSSI yang pernah dilantik Ketua Umum PSSI Djohar Arifin memaksa untuk masuk ke arena kongres di Flores Room Hotel Borobudur Jakarta.

Namun usaha 18 Pengprov tersebut terhalang karena pihak keamanan yang sudah sejak semalam sudah berjaga-jaga. Kericuhan tersebut juga melibatkan wartawan, karena 18 Pengprov mengeluarkan kalimat yang menyinggung para kuli tinta tersebut.

Sebelum kericuhan tersebut dua anggota Eksekutif PSSI Bob Hippy dan Sihar Sitorus terlihat melakukan pertemuan dengan perwakilan 18 pengprov. Saat dikonfirmasi Sihar mengeluhkan tidak terdaftarnya 18 voters itu ke arena kongres. “Iya, belum bisa masuk nih,” kata Sihar.

Hanya sekitar 30 menit menggelar pertemuan, Sihar dan Bob Hippy terlihat masuk ke ruang kongres. Tak lama berselang ke-18 pengprov tersebut juga mencoba masuk tapi akhirnya terhadang karena tidak terdaftar sebagai peserta.

Ke-18 pengprov tadi akhirnya berteriak-teriak, meminta pertanggungjawaban SK (Surat Keputusan) dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. “Kami bukan ikut-ikutan tanpa ada alasan,” seru mereka yang tak lama setelahnya menyanyikan Indonesia Raya.

Keriuhan di pintu masuk itu akhirnya membuat peserta kongres yang berada di dalam ruangan keluar. Mereka memerintahkan kepada pihak keamanan untuk tidak mengizinkan ke-18 voters tersebut untuk tidak masuk. “Itu SK palsu. Jangan dibiarkan masuk,” demikian alasan peserta kongres.

Salah satu yang terhadang tak dapat masuk untuk mengikuti pembukaan kongres oleh Menpora Roy Suryo adalah Drs Darwin Syamsul yang sebelumnya telah dilantik Djohar Arifin sebagai Ketua PSSI Sumut periode 2011-2015 pada 12 Desember 2011 lalu. Tapi, setelah acara pembukaan selesai Darwin Syamsul akhirnya dapat memasuki ruangan dan duduk bersebelahan dengan Ir Kamaluddi Harahap.

Kericuhan yang terjadi pada kongres kemarin tak hanya melibatkan 18 Pengprov. Enam anggota eksekutuif komite (exco) juga melakukan aksi walkout (WO). Keenam anggota Exco yang melakukan walk out adalah Farid Rahman, Bob Hippy, Sihar Sitorus, Tuty Dau, Mawardi Nurdin, dan Widodo Santoso.

Mereka memutuskan keluar dari ruangan kongres karena menilai KLB telah melenceng dari kesepakatan awal. “Kami baru meninggalkan ruangan. Kita semua adalah yang taat azas, taat aturan. Tentu kita mencoba untuk mengikuti aturan,” terang Farid.

”Namun, aturan yang kita buat sendiri, saat ini mulai dilanggar sendiri. Pasal tentang extraordinary congress menyatakan bahwa kongres bisa dilaksanakan apabila diminta oleh 2/3 anggota atau ada permintaan dari Exco. Dua hal ini tidak dilakukan,” tambahnya.

Aksi WO yang dilakukan enam anggota exco itu berbuntut panjang. Peserta KLB PSSI yang kesal dengan aksi tersebut meminta agar mereka dihukum. Permintaan tersebut kemudian ditandatangani oleh 50 plus 1 peserta kongres yang sah. “Peserta kongres menyetujui memberi sanksi hukuman berupa skorsing kepada anggota exco yang WO,” kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Djohar Arifin, meminta seluruh pengurus sepak bola yang ada di daerah, Pengurus Provinsi (Pengrov) dan Pengurus Cabang (Pengcab) memiliki komitmen yang sama guna menyukseskan kesepakatan yang dicapai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

“Kami minta daerah tidak ketinggalan, agar apa yang kita capai hari ini dapat terlaksana, utamanya terkait gelaran kongres PSSI yang rencananya digelar enam pekan setelah KLB ini,” ujarnya.

Ketua PSSI Sumut yang ditunjuk menjadi voters KLB PSSI kemarin Ir Kamaluddin Harahap MSi mengatakan bahwa Sumut menjadi tuan rumah gelaran kongres PSSI itu.

“Alhamdulillah rencana kita menjadi tuan rumah kongres PSSI didukung oleh Pengprov PSSI lainnya. Saya berharap ini menjadi momentum kebangkitan sepak bola Sumut,” bilang Kamaluddin. Perwakilan FIFA, Coustakis Koutsokoumnis menyetujui wacana gelaran kongres PSSI nanti.

“Setelah mengamati apa yang terjadi sepanjang kongres, ada sentimen yang terjadi. Sentimen ini bisa diatasi di kongres yang akan datang. Terserah Anda yang memutuskan. Dari dua perubahan, sudah kami bicarakan kepada para exco dan sudah disepakati,” ujarnya.

“Jadi yang penting adalah PSSI punya 15 anggota Exco di dalam federasi. Dengan demikian, kongres sudah berakhir. Untuk teman-teman voter bisa menyampaikan di kongres mendatang. Untuk tempat kongres mendatang, silahkan Exco yang menentukan,” ucap Koutsokoumnis. (gir/abu/ije/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/