31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Awak Redaksi Sumedang Ekspres kok Ditangkap

JAKARTA- Hampir seluruh awak redaksi harian Sumedang Ekspres, mulai dari general manager, pemimpin redaksi hingga office boy (OB) digelandang ke Mapolres Sumedang, Selasa (17/4) sore.

Mereka diperiksa, lantaran polres setempat berang oleh kliping koran tersebut yang memuat berita dengan tajuk “Oknum Polisi Ngamuk”. Kliping  jumbo yang ditempel pada mobil hias pada karnaval memperingati hari jadi Kota Sumedang itu dianggap menghina institusi polri.

“Usai karnaval kami semua  sekitar sepuluh orang diperiksa di Mapolres (Sumedang),” ujar Suherman, General Manager, Sumedang Ekspres kepada JPNN (grup Sumut Pos), Selasa (17/4) siang.

Suherman menambahkan, peristiwa ini bermula saat dirinya dan kawan-kawan mengikuti pawai karnaval dalam rangka hari ulang tahun Kota Sumedang, Jawa Barat, Selasa, siang. Dalam mobil hias tersebut pihaknya memajang beberapa lembar halaman koran edisi 4 April yang dicetak dalam ukuran besar.
Salah satu halaman tampilan koran itulah yang memuat berita yang mengulas kekerasan yang dilakukan oknum polisi dengan judul “Oknum Polisi Ngamuk”.

“Pas mau pulang (dari karnaval) mereka (polres) tidak terima, lalu mereka membawa kami ke Mapolres,” imbuhnya.
Usai diperiksa, karyawan dan awak redaksi anak perusahaan Jawa Pos Group ini diizinkan pulang. “Tadi kami sempat minta maaf, tapi mereka (penyidik) tidak mau,” sebutnya.

Terkait hal ini, Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution, langsung memberikan teguran kepada kapolres Sumedang AKBP Eka Satria Bakti.
Saud Usman Nasution juga meminta maaf pada kalangan pers atas tindakan itu. “Kami sudah minta Polres Sumedang untuk membebaskan,” kata Saud. (zul/jpnn/rdl)

JAKARTA- Hampir seluruh awak redaksi harian Sumedang Ekspres, mulai dari general manager, pemimpin redaksi hingga office boy (OB) digelandang ke Mapolres Sumedang, Selasa (17/4) sore.

Mereka diperiksa, lantaran polres setempat berang oleh kliping koran tersebut yang memuat berita dengan tajuk “Oknum Polisi Ngamuk”. Kliping  jumbo yang ditempel pada mobil hias pada karnaval memperingati hari jadi Kota Sumedang itu dianggap menghina institusi polri.

“Usai karnaval kami semua  sekitar sepuluh orang diperiksa di Mapolres (Sumedang),” ujar Suherman, General Manager, Sumedang Ekspres kepada JPNN (grup Sumut Pos), Selasa (17/4) siang.

Suherman menambahkan, peristiwa ini bermula saat dirinya dan kawan-kawan mengikuti pawai karnaval dalam rangka hari ulang tahun Kota Sumedang, Jawa Barat, Selasa, siang. Dalam mobil hias tersebut pihaknya memajang beberapa lembar halaman koran edisi 4 April yang dicetak dalam ukuran besar.
Salah satu halaman tampilan koran itulah yang memuat berita yang mengulas kekerasan yang dilakukan oknum polisi dengan judul “Oknum Polisi Ngamuk”.

“Pas mau pulang (dari karnaval) mereka (polres) tidak terima, lalu mereka membawa kami ke Mapolres,” imbuhnya.
Usai diperiksa, karyawan dan awak redaksi anak perusahaan Jawa Pos Group ini diizinkan pulang. “Tadi kami sempat minta maaf, tapi mereka (penyidik) tidak mau,” sebutnya.

Terkait hal ini, Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution, langsung memberikan teguran kepada kapolres Sumedang AKBP Eka Satria Bakti.
Saud Usman Nasution juga meminta maaf pada kalangan pers atas tindakan itu. “Kami sudah minta Polres Sumedang untuk membebaskan,” kata Saud. (zul/jpnn/rdl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/