26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pemerintah Imbauan Tunda Umrah

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Pemerintah melalui KJRI di Jeddah memberikan himbauan agar calon jamaah umroh Indonesia dengan kondisi rentan menunda ibadah mereka. himbaun tersebut terkait dengan kembali munculnya ancaman corona virus di Arab Saudi.

Menurut informasi yang dihimpun oleh KJRI, virus yang hingga kini masih belum ditemukan obatnya itu kembali menghantui Saudi setelah muncul kasus infeksi beberapa minggu lalu. Dalam kemunculannya kali ini, virus corona dilaporkan sangat cepat menyebar dan menular.

Pada Senin (14/04) lalu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mengumumkan sebanyak 8 orang termasuk di antaranya 5 petugas kesehatan di Jeddah positif terjangkit vvirus corona. “Bahkan hari ini (kemarin) ada satu orang yang kembali meninggal,” ujar Pelaksana Pansosbud KJRI Jeddah Syarif Shahabudin saat dihubungi kemarin.

Karenanya, lanjut dia, kami menghimbau agar calon jamaah umroh yang telah berusia lanjut dan atau memiliki catatan penyakit kronis, serta wanita hamil dan anak-anak yang akan menjalankan ibadah umroh dalam waktu dekat, untuk menunda pelaksanaan ibadah umrohnya. Sementara bagi yang memiliki catatan kesehatan baik, pihaknya memberikan lampu hijau dengan catatan-catatan tertentu.

Misalnya harus menjalankan perilaku hidup sehat selama di Jeddah, rajin cuci tangan atau pakai sabun antiseptic, mendatangi fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala demam, batuk dan kesulitan bernafas. “Jangan lupa untuk menggunakan masker dan menghindari mereka yang terkena influenza. Himbauan ini bukan hanya untuk yang sedang menjalankan umroh, tapi juga untuk seluruh WNI yang ada di Jeddah,” ungkapnya.

Virus ini pun sempat menjadi kekhawatiran tersendiri saat pelaksanaan haji tahun 2013 lalu. Kekhawatiran tersebut diluruhkan oleh pernyataan Pemerintah Saudi yang menyatakan bahwa lokasi teridentifikasinya kasus virus corona ini jauh dari tempat ibadah haji. Akan tetapi, kondisi tersebut berbeda dengan situasi saat ini, sebab Jeddah yang biasa digunakan sebagai tempat kedatangan para jemaah juga telah dilaporkan terinfeksi.

Virus corona sendiri telah dilaporkan terdeteksi di Arab Saudi pada April 2002 lalu. Hingga Kamis kemarin,  tercatat 194 kasus dengan angka kematian sebanyak 70 orang yang terjadi di Arab Saudi. Laporan tersebut sekaligus menjadikan Saudi sebagai negara dengan jumlah kasus dan korban terbesar dibandingkan dengan beberapa negara eropa yang juga terinveksi. (mia/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Pemerintah melalui KJRI di Jeddah memberikan himbauan agar calon jamaah umroh Indonesia dengan kondisi rentan menunda ibadah mereka. himbaun tersebut terkait dengan kembali munculnya ancaman corona virus di Arab Saudi.

Menurut informasi yang dihimpun oleh KJRI, virus yang hingga kini masih belum ditemukan obatnya itu kembali menghantui Saudi setelah muncul kasus infeksi beberapa minggu lalu. Dalam kemunculannya kali ini, virus corona dilaporkan sangat cepat menyebar dan menular.

Pada Senin (14/04) lalu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mengumumkan sebanyak 8 orang termasuk di antaranya 5 petugas kesehatan di Jeddah positif terjangkit vvirus corona. “Bahkan hari ini (kemarin) ada satu orang yang kembali meninggal,” ujar Pelaksana Pansosbud KJRI Jeddah Syarif Shahabudin saat dihubungi kemarin.

Karenanya, lanjut dia, kami menghimbau agar calon jamaah umroh yang telah berusia lanjut dan atau memiliki catatan penyakit kronis, serta wanita hamil dan anak-anak yang akan menjalankan ibadah umroh dalam waktu dekat, untuk menunda pelaksanaan ibadah umrohnya. Sementara bagi yang memiliki catatan kesehatan baik, pihaknya memberikan lampu hijau dengan catatan-catatan tertentu.

Misalnya harus menjalankan perilaku hidup sehat selama di Jeddah, rajin cuci tangan atau pakai sabun antiseptic, mendatangi fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala demam, batuk dan kesulitan bernafas. “Jangan lupa untuk menggunakan masker dan menghindari mereka yang terkena influenza. Himbauan ini bukan hanya untuk yang sedang menjalankan umroh, tapi juga untuk seluruh WNI yang ada di Jeddah,” ungkapnya.

Virus ini pun sempat menjadi kekhawatiran tersendiri saat pelaksanaan haji tahun 2013 lalu. Kekhawatiran tersebut diluruhkan oleh pernyataan Pemerintah Saudi yang menyatakan bahwa lokasi teridentifikasinya kasus virus corona ini jauh dari tempat ibadah haji. Akan tetapi, kondisi tersebut berbeda dengan situasi saat ini, sebab Jeddah yang biasa digunakan sebagai tempat kedatangan para jemaah juga telah dilaporkan terinfeksi.

Virus corona sendiri telah dilaporkan terdeteksi di Arab Saudi pada April 2002 lalu. Hingga Kamis kemarin,  tercatat 194 kasus dengan angka kematian sebanyak 70 orang yang terjadi di Arab Saudi. Laporan tersebut sekaligus menjadikan Saudi sebagai negara dengan jumlah kasus dan korban terbesar dibandingkan dengan beberapa negara eropa yang juga terinveksi. (mia/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/