30.6 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Golkar Terapkan Seleksi Ketat Caleg Artis

JAKARTA- Partai Golkar tidak ingin terburu-buru dalam memilih calon legislatif (caleg) dari kalangan artis. Partai berlambang beringin itu membutuhkan penjaringan sebelum menetapkan caleg artis yang menjadi andalan untuk pemilu legislatif nanti.
“Untuk penjaringan, setidaknya butuh dua sampai tiga bulan,” ujar Tantowi Yahya, anggota Fraksi Partai Golkar yang juga berasal dari kalangan artis, kemarin (17/5).

Menurut Tantowi, Golkar tentu tidak bisa sembarang menarik sosok artis untuk menjadi caleg. Selain dimintai kesediaan, artis tersebut harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Salah satu kriteria utama dari caleg artis pilihan Golkar tentu harus sosok yang terkenal. “Terkenal itu penting karena memudahkan dalam menjaring suara,” kata anggota DPR peraih suara terbanyak dari dapil Sumatera Selatan II tersebut.

Tidak hanya terkenal, caleg dari kalangan artis wajib memiliki wawasan luas. Artis yang bersangkutan juga tidak boleh memiliki catatan negatif dalam karirnya. “Yang terakhir adalah mau bekerja dengan konsep karya-kekaryaan Partai Golkar,” jelasnya.

Pria yang dulu menjadi salah seorang presenter kondang itu menyatakan, caleg artis nanti diharapkan bisa bersinergi dengan caleg Golkar lain. Partai Golkar juga sengaja mempersiapkan pencalegan lebih awal demi pemenangan pemilu. “Menjadi politisi Golkar tidak langsung kinclong. Tapi, kalau menunjukkan dedikasi, pasti ada tempat,” tuturnya.

Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa I Ade Komarudin menambahkan, di luar caleg artis, Partai Golkar melantik sekitar 1.800 fungsionaris untuk terjun langsung ke daerah. Para fungsionaris itu telah mendapat pelatihan kaderisasi dan sekaligus dipersiapkan sebagai caleg. “Pelatihan kader itu merupakan syarat bagi siapa pun caleg,” kata Ade.

Para fungsionaris itu, lanjut Ade, sejak April dikirim ke daerah. Mereka dituntut untuk menunjukkan karya nyata. Caleg yang mendapat penilaian terbaik akan direkomendasikan untuk memperoleh nomor urut pencalegan pada pemilu legislatif. “Penilainya adalah DPP dan DPD I,” ujarnya.
Menurut Ade, apa pun profesinya, semua caleg nanti bermuara pada pemilihan anggota DPR. Artis juga mendapat kesempatan sama. “Asalkan orangnya bisa berparlemen, pandai bicara. Mau dari artis, tentara, apa pun, sama saja,” tandasnya. (agm/jpnn)

JAKARTA- Partai Golkar tidak ingin terburu-buru dalam memilih calon legislatif (caleg) dari kalangan artis. Partai berlambang beringin itu membutuhkan penjaringan sebelum menetapkan caleg artis yang menjadi andalan untuk pemilu legislatif nanti.
“Untuk penjaringan, setidaknya butuh dua sampai tiga bulan,” ujar Tantowi Yahya, anggota Fraksi Partai Golkar yang juga berasal dari kalangan artis, kemarin (17/5).

Menurut Tantowi, Golkar tentu tidak bisa sembarang menarik sosok artis untuk menjadi caleg. Selain dimintai kesediaan, artis tersebut harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Salah satu kriteria utama dari caleg artis pilihan Golkar tentu harus sosok yang terkenal. “Terkenal itu penting karena memudahkan dalam menjaring suara,” kata anggota DPR peraih suara terbanyak dari dapil Sumatera Selatan II tersebut.

Tidak hanya terkenal, caleg dari kalangan artis wajib memiliki wawasan luas. Artis yang bersangkutan juga tidak boleh memiliki catatan negatif dalam karirnya. “Yang terakhir adalah mau bekerja dengan konsep karya-kekaryaan Partai Golkar,” jelasnya.

Pria yang dulu menjadi salah seorang presenter kondang itu menyatakan, caleg artis nanti diharapkan bisa bersinergi dengan caleg Golkar lain. Partai Golkar juga sengaja mempersiapkan pencalegan lebih awal demi pemenangan pemilu. “Menjadi politisi Golkar tidak langsung kinclong. Tapi, kalau menunjukkan dedikasi, pasti ada tempat,” tuturnya.

Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa I Ade Komarudin menambahkan, di luar caleg artis, Partai Golkar melantik sekitar 1.800 fungsionaris untuk terjun langsung ke daerah. Para fungsionaris itu telah mendapat pelatihan kaderisasi dan sekaligus dipersiapkan sebagai caleg. “Pelatihan kader itu merupakan syarat bagi siapa pun caleg,” kata Ade.

Para fungsionaris itu, lanjut Ade, sejak April dikirim ke daerah. Mereka dituntut untuk menunjukkan karya nyata. Caleg yang mendapat penilaian terbaik akan direkomendasikan untuk memperoleh nomor urut pencalegan pada pemilu legislatif. “Penilainya adalah DPP dan DPD I,” ujarnya.
Menurut Ade, apa pun profesinya, semua caleg nanti bermuara pada pemilihan anggota DPR. Artis juga mendapat kesempatan sama. “Asalkan orangnya bisa berparlemen, pandai bicara. Mau dari artis, tentara, apa pun, sama saja,” tandasnya. (agm/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/