Masyarakat sekitar area Makam Muyang Kute, Bener Meriah, resah. Pasalnya, warga Malaysia mengklaim kalau Muyang Kute adalah leluhur mereka. Untuk mencegah pengklaiman tersebut, sejumlah warga Kampung Delung Tue, Reje Guru, Ujung Gele, Ponok Sayur Asli, Kenawat Redelong, beserta beberapa kampung lainnya memagar betis dan melakukan penjagaan ketat di area Makam.
Informasi yang diperoleh Rakyat Aceh (Grup Sumut Pos) dari sejumlah warga, Sabtu (17/11), masyarakat sekitar kawasan Makam tersebut mengaku cemas dengan adanya klaim dari masyarakat Negeri Jiran tersebut. Kekhawatiran ini semakin memuncak, tatkala telah tersiar kabar, bahwa Makam Syeh Abdurrauf yang dikenal dengan sebutan Muyang Kute dan berlokasi di kawasan Kampung Belang Jorong Kecamatan Bandar, Bener Meriah, akan dipindahkan ke tempat lain.
Tak ayal, tindakan pengklaiman itu mengundang protes keras warga Lumbung Kopi Arabika itu. Dari keterangan warga setempat, ‘pagar betis’ telah berlangsung sejak, Kamis kemarin.
Salah seorang Tokoh Masyarakat Kampung Delung Tue Asli, Chaidir, kepada Wartawan, kemarin menegaskan, Makam tersebut adalah milik Muyang Suku Pedalaman ‘Gayo’. “Makam ini adalah leluhur orang Gayo, bukan Aceh, apa lagi orang dari Malaysia,” cetus Chaidir.
Bahkan, salah seorang warga Pondok Baru, Bener Meriah, Tia, yang dihubungi Rakyat Aceh, kemarin sore, mengatakan, sejumlah warga telah mendirikan tenda di area Makam yang disebut makam keramat tersebut. (ra/jpnn)