31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Giliran Peran Sutan Dibongkar Nazar

Ikut Atur Proyek PLN Senilai Rp2,2 Triliun

JAKARTA- Nazaruddin terus membongkar satu per satu peran para politisi Partai Demokrat dalam proyek-proyek APBN. Kini giliran nama Ketua DPP PD, Sutan Bhatoegana, disebut terlibat dalam proyek PLN di Kalimantan Timur dan Riau.

Sutan memang sudah berkali-kali memberikan bantahan. Namun sebaliknya, Nazaruddin justru mementahkan bantahan Sutan. Mantan Bendahara Umum PD itu menegaskan, pada awal 2011 Sutan pernah diundang pada pertemuan di Restoran Nippon Kan, Hotel Sultan Jakarta. Nazaruddin mengatakan, Sutan yang duduk di Komisi Energi DPR diundang terkait proyek PLN di Riau dan Kalimantan Timur.
“Di pertemuan itu ada Dirut PT Adhi Karya dan ada Pak Sutan. Nilai proyeknya Rp2,2 triliun,” ujar Nazaruddin kepada wartawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi , Rabu (18/1).

Pria kelahiran 26 Agustus 1978 di Bangun, Sumatera Utara menambahkan, Adhi Karya mendapat proyek di Kalimantan Timur. Sedangkan proyek PLN di Riau dikerjakan PT Rekayasa Industri (Rekin). “Dua-duanya JO (join)  dengan perusahaan Cina,” sebut Nazar.
Menurut Nazar, nilai fee dari dua proyek itu mencapai Rp80 miliar. “Rinciannya ada di BB (BlackBerry) saya yang disita KPK. Di situ semua lengkap,” katanya.

Terpisah, Sutan Bhatoegana yang dihubungi via telepon justru mengaku heran dengan pernyataan Nazaruddin. “Bagaimana saya bisa ikut membahas proyek kalau membicarakannya saja tidak. Itu proyek apa dan untuk siapa?” kata Sutan.
Ia mengaku hadir di Hotel Sultan karena diundang makan. “Apa yang dibicarakan sebelumnya saya juga tidak tahu. Saya juga tidak kenal Rosa,” ucapnya.(ara/jpnn)

Ikut Atur Proyek PLN Senilai Rp2,2 Triliun

JAKARTA- Nazaruddin terus membongkar satu per satu peran para politisi Partai Demokrat dalam proyek-proyek APBN. Kini giliran nama Ketua DPP PD, Sutan Bhatoegana, disebut terlibat dalam proyek PLN di Kalimantan Timur dan Riau.

Sutan memang sudah berkali-kali memberikan bantahan. Namun sebaliknya, Nazaruddin justru mementahkan bantahan Sutan. Mantan Bendahara Umum PD itu menegaskan, pada awal 2011 Sutan pernah diundang pada pertemuan di Restoran Nippon Kan, Hotel Sultan Jakarta. Nazaruddin mengatakan, Sutan yang duduk di Komisi Energi DPR diundang terkait proyek PLN di Riau dan Kalimantan Timur.
“Di pertemuan itu ada Dirut PT Adhi Karya dan ada Pak Sutan. Nilai proyeknya Rp2,2 triliun,” ujar Nazaruddin kepada wartawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi , Rabu (18/1).

Pria kelahiran 26 Agustus 1978 di Bangun, Sumatera Utara menambahkan, Adhi Karya mendapat proyek di Kalimantan Timur. Sedangkan proyek PLN di Riau dikerjakan PT Rekayasa Industri (Rekin). “Dua-duanya JO (join)  dengan perusahaan Cina,” sebut Nazar.
Menurut Nazar, nilai fee dari dua proyek itu mencapai Rp80 miliar. “Rinciannya ada di BB (BlackBerry) saya yang disita KPK. Di situ semua lengkap,” katanya.

Terpisah, Sutan Bhatoegana yang dihubungi via telepon justru mengaku heran dengan pernyataan Nazaruddin. “Bagaimana saya bisa ikut membahas proyek kalau membicarakannya saja tidak. Itu proyek apa dan untuk siapa?” kata Sutan.
Ia mengaku hadir di Hotel Sultan karena diundang makan. “Apa yang dibicarakan sebelumnya saya juga tidak tahu. Saya juga tidak kenal Rosa,” ucapnya.(ara/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/